kejadian hari itu

10.6K 258 12
                                    

Seorang anak laki laki sedang membuntuti gadis yang ada didepannya. Dengan langkah kaki yang lumayan besar, ia mencoba mengejar langkah kaki gadis tersebut.

"Raiin... Raiin... Tunggu aku" mengejar rain yang sedari tadi berada di depannya
Rain yang sedang buru buru menuju ke kelas tidak mengkubis panggilan Panji .

"Hei Rain jangan kacangin gw dong, ntar gw kesepian kalo ga ada loh!" teriak Panji.
"Brisik bisa diem gak sih" tekik Rain sambil menatap kesal ke arah Panji.
Panji menyengir senang akhirnya panggilan gjnya berhasil juga.
"Kalo lo berisik lagi gw bakal sumpel mulut luh" ancam Rain pada Panji.
Panji menaikkan satu alis tebalnya lalu menyeringai penuh makna.
"Pake bibir lo kan?" ucapnya sambil tertawa kecil.
"Cuih, sampe lebaran monyet gw juga ogah ngasih frist kiss gw sama lo nji" ucap rain, seraya membuang wajahnya dari hadapan Panji.
"Awas loh ntar ngejilat ludah sendiri" goda panji sambil mengejar langkah rain.
Langkah kaki rain berhenti, badannya berbalik menghadap panji. Matanya seakan berapi api namun menurut panji api dimata rain bagaikan sebuah bunga" yang menambah kesan cantik pada rain. Ah rambutnya yang panjang, giginya yang sejajar serta kulitnya yang mulus menambah nilai plus kecantikan pada diri rain. Perjalanan panji dan rain menuju kelas tidak semulus jalan tol perdesaan. Ocehan rain serta gombalan panji terus menghantui dan menggemai lorong" sekolah.
Rain berlari kecil menjauhi panji , sesekali panji memanggil nama rain namun rain tidak memperdulikannya.
"Dasar dugong!" ucap rain dalam hati.
Ditengah keberlarian kecil itu tiba tiba langkah kaki rain terhenti saat menoleh ke arah sebuah pohon beringin yang tepat berada di depannya.
Sebuah pemandangan tak biasa terjadi di sana, sebuah pemandangan yang dapat menghancurkan jiwa, meretakkan dada, serta memancing air mata.
Sebuah garis tanda polisi serta sebuah tali gantung terdapat di sana.. Semua Orang berkumpul disana. Sebuah tanda tanya besar menyelimuti pikiran rain yang sedari tadi diam membisu dan terfokus kedepan.
"Hah.hah.rain kamu kenapa sih? Kmu gak kedengeran ya aku manggil kamu?" terengah engah sambil mengatur nafas.
"Kamu marah sama aku?"goda panji lagi.
Rain masih saja diam membisu fikirannya jauh ke awang awang. Pertanyaan besar dibenaknya, berbagai fikiran negatif terpapar disana. Hatinya berdegup kencang, ntah kenapa perasaannya sangat tak menentu dan ketakutan.
" rain jawab dong, gw ngomong malah di kacangin" ucap panji sambil mengeraskan suara.
Rain yang sangat penasaran langsung berjalan ke arah kerumunan orang dan meninggalkan panji seorng diri .
"Hei raiin, kamfreet gw di tinggal" berteriak sambil berlari kecil ke arah rain. Memasuki dan menerobos gerombolan orang yang ada didepannya.
"Minggir minggir air panas air panas" ucap panji ditengah keramaian.
Rain yang berhasil menyelundup kedepan karna badannya kecil dan juga masih kebingungan menanyakan kepada mei yang kebetulan sekarang berada di depannya.
"Mmm.. Mei?ada apaan sih" memegang pundak mei
"Hiks,raaiiiiiiin" memeluk rain
" ka..ka..mu kenapa mei" kebingungan
" galuh..galuh...hiks hiks" terisak isakk
" galuh kenapa meii?"
" galuh bunuh diri di pohon ini raiin ,dia bunuh diri ...!!!" melepaskan pelukan
"A..a.apa? Gak gak mungkin gak mungkinnnnnn!!!!!" teriak rain.
Rain berlari menerobos ke arah depan dan berlutut didepan pohon beringin tersebut.
"GALUUUUHHHH!!!!!.LOO DIMANAA GALUHHH HIKS.HIKS" ucap rain sambil berteriak dan menangis kencang di pasir.
"Agkh galuuuuhhhhh" teriak rain
"Sabar rain ini cobaan" ucap mei menenangkan rain.
"Gaaakkkkkkkkk galuuuhhh!! Keluar bilang sama mereka kalo loh ada galuuuhhhh!!!!!" teriak rain
"Woy mei cewek gw kenapa? Pengen buah mangga ya?" tanya panji pada mei.
BUKKKKK
Seketika sebuah jitakan mendarat dikepala plontos panji.
"Palalo mangga! Tuh si rain nangis waktu tau galuh bunuh diri!" ucap mei pada panji.
"Whaaatt bunuh diri" seketika panji lemas dan seperti ingin pinsan
"Eh gw ga mau ya ngendong elo "ancam mei.
Panjipun menunda pinsannya dan berdiri lagi. Dia berusaha membujuk rain agar tersadar.
"Rain galuh udah ga ada" ucap panji.
" gak panji galuh ada galuh masih ada" ucap
jawab rain bergetar, matanya mulai nanar dan perlahan gelap. kaki rain mulai melemas .dia tak menyangka sahabat akrabnya akan meninggal dengan cara yang tak bisa di fikirkan oleh akal sehat.

-----------"""-------------""""----+-+--
Yeay part 1 slesaii... Mohon kritik dan sarannyaa...maaf klo kurang menariik 🙏🙏🙏

Hy guys ini adalah pemeran rain

Hy guys ini adalah pemeran rain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ini panji ya guys

Ini panji ya guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ghost In My School Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang