Tuan Muda

89 8 4
                                    

Ya ampun, aku tak pernah melihat seseorang seperti dia. Dia sangat ramah juga sopan. Dia juga tampan. Astaga, aku lupa membawa kan teh dan omelet-nya.

Selesai membuatkan teh dan omelet tuan muda, aku langsung pergi ke ruang makan sebesar ruang keluarga tiga kali lipat itu. "Dimana tuan muda?" gumamku.

"Akhirnya kau datang juga. Cepat bawakan sarapan-ku!" perintahnya seraya mengambil sendok dan garpu perak.

"Baik, tuan muda," jawabku.

"Kau sudah menyiram bunga?"

"Sudah, tuan muda,"

Sesaat, dia tersedak. Dengan cepat, aku berlari ke dapur untuk mengambil segelas air segar lalu kembali ke ruang makan dan memberi segelas air segar itu kepada tuan muda.

"Ukh, terima kasih. Ah, aku lupa bertanya sesuatu. Siapa namamu?" tanya tuan muda

"Raena, tuan muda," jawabku singkat "saya pergi dulu, tuan," aku membungkuk dan pergi ke ruangan mencuci seperti laundry itu.

"Tunggu, Raena. Tolong bereskan kamar dan kamar belajarku," perintahnya.

"Baik tuan muda,"

::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::***:::::::::::::::::::::::::::::

"Dimana kamar tuan muda itu?" yang aku dalam hati. Aku menyusuri lorong yang amat terang. Wallpaper dinding rumah ini, tunggu ini bukan wallpaper. Dinding ini terbuat dari perunggu asli! Astaga, betapa kaya nya tuan rumah rumah ini.

Aku bengong saat melihat sebuah pintu kamar yang bertuliskan kamar Nicholas. Jadi, nama tuan muda itu Nicholas rupanya.

Aku ragu untuk memasuki kamar tuan muda. Namun, dia yang menyuruhku. Apa boleh buat? Masuk sajalah.

Kriiieeek...

Astaga! Kamar ini, kamar ini besarnya lima kali lipat dari kamar pada umumnya. Bagaimana caraku untuk membersihkannya?! Ini gila!!

"Ah, Raena. Kau masih disini? Kamarku sudah kau bersihkan?" tanya tuan muda. "Kalau sudah, bersihkan kamar belajar ku di ujung sana,ya"

"Iya, tuan. Mau dibersihka-" perkataanku terputus saat mendengar suara anak perempuan lain.

"Nicho~ dimana kau?" suara anak perempuan ini terdengar sangat lebay. Begitulah...

"Charolite, ada apa?" tanya tuan muda kepada anak perempuan yang bernama Charolite itu.

"Nicho~ kudengar ada pelayan baru dirumah kita~ siapa dia?" katanya sambil mengibas-ngibaskan kipas kecil berwarna pink ke wajahnya. "Apakah itu dia?" tanyanya sambil menunjuk kearahku.

"Ya, dia pelayan baru dirumah kita. Dia juga seorang pelayan tempurku. Namanya Raena," jawab tuan muda tersenyum.

"Pelayan tempur? Perempuan? Kau yakin?" tanya Charolite sinis.

"Ya, rencanaku setelah dia membersihkan kamarku dan kamar belajarku, aku akan mengetesnya menjadi pelayan tempur resmi-ku" jawab tuan muda. Dia menoleh kepadaku "Raena, dia adalah saudara ku. namanya Charolite. Setelah kamar dan kamar belajar ku, aku ingin kau pergi ke halaman belakang. Aku menunggumu"

"Baik tuan muda," jawabku

"Oh,ya. namaku Nicholas. Mulai sekarang kau panggil saja aku 'tuan Nicholas' oke?" katanya

"Ya, tuan Nicholas" balasku dengan senyuman

A.N: Yolehihuuu~
Hoya,, ceritaku yg lain mungkin akan slow apdet karena cerita ini so gpp ya!!

Ini saja, baca eps selanjutnya ya!

Akabane_Haru °∆°

RAENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang