Back to real

324 5 0
                                        

----&&&&&&&----


Lelaki itu mengeluarkan pisau ditangannya dan mengarahkan pisau itu tepat di Depan leherku.

"Jangaann.." Air mataku semakin turun dengan derasnya di pipiku.

Aku tidak bisa bergerak sama sekali. Tidak dapat menghindar dari pisau yang mengarah padaku. Aku hanya bisa pasrah menerimanya. Mungkin ini adalah konsekuensi dari sikap moral ku terhadap Bumiku selama ini.

Ya... Aku pantas mati..

"Mama,papa maafkan aku. Aku telah mengecewakan kalian dan semua orang. Maka dari itu aku pantas menerima ini. Maafkan aku jika selama ini selalu berbuat hal yang tidak baik, membantah setiap nasihat yang keluar dari mulut kalian tentang aku yang harus merawat tanaman, menjaga bumi dari CO2, membuang sampah pada tempatnya, menyiram tanaman,memberi pupuk untuk tanaman agar terus hidup dan menghasilkan oksigen serta udara segar untuk bumi ini. Aku tidak akan pernah melakukan hal yang aku lakukan selama ini lagi.. Jika aku diberi kesempatan hidup lagi. Aku akan berbuat hal yang berguna untuk dunia. Merawat bumi dengan baik. AKU JANJI. ya tapi itu jika diberi kesempatan tapi sepertinya aku tidak akan pernah diberi kesempatan lagi. Ma,pa aku mencintai kalian" batinku dengan air mata yang terus mengalir di pipiku, di wajah pucatku.

Aku merasakan pisau sudah merobek kulit leherku yahhh aku sudah diujung mautku. Mautku sudah tiba. Aku melihat darah ku sendiri menetes dibaju yang aku kenakan. Seketika aku berteriak menahan rasa sakit.

"Arrggghhhhhhhh..."

.
.

"Sayang? Ada apa? Apa ada yang sakit? Syukurlah kamu akhirnya bangun juga" mamaku terlihat begitu khawatir terdengar dari suaranya.

.

.

.

Aku menatap ke arah mamaku masih dengan nafasku yang terengah-enggah.

Aku melihat sekeliling, ruangan? Putih? Bau obat dan...

.
Aku meraba leherku . Aneh.
.

Bukankah kepalaku sudah dipenggal?

"Ma... Aku dimana? Ma, apa aku baik baik saja? Ma, aku udah melakukan sesuatu yang fatal ma." Air mata ku menetes masih terlintas jelas kejadian tadi sangat nyata!

"Apa kau mimpi buruk nak? Kau dirumah sakit sudah dua hari kau koma sayang."

"Kenapa aku koma? Ma, aku janji aku masih ingat janjiku aku berjanji aku pasti menepatinya."

"Kau kecelakaan 3 hari yang lalu. Janji apa sayang? Benar, semua janji harus ditepati kan?"

Kecelakaan?

--------------------------

Sekarang disinilah aku...

Di halaman rumahku.

Aku sudah keluar dari rumah sakit satu minggu yang lalu kini aku telah kembali pulih.

akupun telah menceritakan mimpi burukku ketika koma serta janji yang telah aku buat.

Dan disinilah aku sekarang..

Sedang menanam pohon di halaman, memperbaiki tanaman yang aku rusak selama ini. memberi pupuk, merawat dengan baik, menyiram nya setiap hari dengan senang hati. Yah, senang hati. Tentu saja senang hati karena inilah aku sekarang.

"Hei, Clara!!" Sapa seorang laki-laki dengan suara khas nya yang berat. Aku pun menoleh ke arah asal suara.

"Heii kak!!" Aku menghambur ke pelukan nya. Kita berbincang melepas rindu.

"Dek, aku dengar kamu mau bikin acara kebersihan gitu ya?"

"Iya kak, aku mau buat. Kakak bisa bantu aku gak?" Tanya ku dengan semangat yang menggebu.

Bagaimana tidak? Aku sangat ingin sekali mengadakan kegiatan yan bermanfaat untuk bumi.

Beberapa hari yang lalu ketika aku mencari berita tentang lingkungan di google. Hatiku merasa teriris melihat berita di media bahwa banyak sekali akibat yang telah ditimbulkan atas sikap manusia yang suka meremehkan kebersihan, terlebih lagi melupakan lingkungan sekitar.

"Pasti kakak bantu kok dek, so gimana kalo kita bikin rencana sekarang? Terus aku bikin brosur untuk mendapatkan peserta?"

"Ide bagus kak! Ayo kita mulai" jawab ku dengan semangat.

--------------------------

Masa depan bumikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang