Bab 2

2K 126 1
                                    

VOTE SEBELUM BACA !!!

***

Sudah malam, aku melangkahkan kakiku untuk pergi ke parkiran motor dan memakan makanan yang tadi aku beli di Fanny's Burger. Kubanting bokongku di atas kursi Vespa-ku. Huh, malam ini begitu membosankan. Well, memang seperti biasanya juga seperti itu. Kugigit burgerku dengan liarnya. Aku benar-benar lapar setelah seharian ini aku bekerja. Mrs. Judy harus membayarku dua kali lipat dari bias anya, kurasa. Karena benar, tulang-tulangku rasanya ingin putus semua. Kulirik jam yang terpajang di sebuah tiang yang di mana papannya itu adalah televisi untuk iklan dan ada jamnya. Sudah jam 9 malam. Huh, aku harus segera pulang. Besok hari Minggu, aku harus pergi ke pantai untuk kerja sampinganku. Eh!? Kerja sampingan Justin adalah gigolo. Aku baru sadar. Tapi, apa memang benar? Kata Julian itu tidak benar. Tapi kenapa dia membohongiku?!

Tiba-tiba semuanya gelap. Ada orang yang menutupi mataku. Siapa?

"Julian?" ucapku kaget. Aku takut sekali. Sampai-sampai bibirku bergetar.

"Justin?" ucapku lagi. Kemudian, terlepaslah tangan itu dari mataku. Kubuka mataku perlahan dan berharap bahwa itu adalah Justin. Dan benar saja, itu adalah Justin. Ah! Aku benar-benar kaget karenanya. Ini untuk pertama kalinya ia ada di sini, di hari Sabtu.

"Justin!" jeritku kegirangan karena seharian ini aku hanya diam dan hanya bertanya-tanya pada pengunjung Seafood Is Food. Aku melempar burgerku dan memeluk Justin dengan erat. Entah kenapa, hatiku bergetar saat aku melihat wajah tampan Justin.

"Hoho, kenapa kau terlihat begitu senang?" tanya Justin yang benar-benar tidak masuk akal. Tentu saja aku senang.

Pertama, kukira dia marah padaku karena kemarin aku bertanya padanya kenapa setiap hari Sabtu dan hari Minggu dia tidak ada. Dan kedua, hari ini tidak ada dia di Seafood Is Food. Dan akhirnya dia datang untuk pertama kalinya. Aku benar-benar senang. Dan aku benar-benar penasaran apa yang ia lakukan seharian ini. Aku ingin memastikan bahwa ia itu bukan seorang gigolo. Kulepas pelukanku dan mengambil Coke Diet yang kutaruh di sebelahku. Kuminum dengan ngos-ngosan karena sangking senangnya aku bertemu dengan Justin. Kemudian aku memberikan minumanku pada Justin. Langsung saja Justin meminumnya.

"Well, Justin. Aku ingin bertanya," ucapku memberanikan diri, "Apa kau seorang gigolo?" tanyaku dengan cepat. Sontak Justin menyemburkan Coke itu tepat di dadaku. Astaga! Bagus sekali, Justin. Aku memejamkan mataku lalu membukanya lagi.

"A-apa?" tanya Justin terbelalak.

"Apa kau seorang gigolo?" tanyaku lagi. Dengan cepat ia menggelengkan kepalanya dan wajahnya langsung saja pucat. Apa dia sedang jujur? Kurasa tidak.

"Ti-tidak," jawab Justin dengan terbata-bata. Aku menatapi dengan tatapan menyelidik.

"Well, hhh, aku hanya-" ucap Justin terpotong. Ayo cepat Justin! Aku benar-benar penasaran.

Sekarang, aku menatapinya dengan tatapan jenuh. Rasanya aku ingin membawa Justin ke tempat yang gelap agar ia cepat memberitahuku apa dia seorang gigolo atau tidak. Dia menghelakan nafasnya lalu memejamkan matanya. Ayo cepat Justin! Aku benar-benar gemas sekali. Tapi tiba-tiba saja dia menarik leherku dan menempelkan bibirku dengan bibirnya. Astaga!

Aku benar-benar tidak bisa menolak ini. Dengan cepat aku merangkul lehernya. Dia memegang pinggangku dengan erat. Dan langsung saja aku memeluknya dengan kedua kakiku terlingkar di pinggangnya. Benar-benar atletis laki-laki satu ini. Aku menyukai postur tubuhnya. Apalagi saat ia sedang berselancar. Gila! Wanita-wanita di pantai selalu meneriakinya dengan teriakkan yang membuatku ingin menyumpal mulut mereka dengan celana dalam Justin.

BIEBER IS UMM || Herren JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang