change

264 43 14
                                    

~P.o.v. Anna~

Dulu hidupku hampir mendekati kata sempurna, dimana dalam sebuah keluarga yang terdapat seorang ayah dan ibu yang sangat mencintai dan menyayangiku.
Namun sekarang, semuanya terasa berbeda sejak kematian orang tuaku. Kehilangan orang yang aku cintai merupakan salah satu kejadian yang paling menyakitkan bagiku. Aku merasa hidupku begitu hampa dan hanya kepedihan yang kurasakan.
Karena hari ini dan seterusnya Aku akan menghadapi masa depan yang berbeda dari yang aku harapkan.

Aku berharap ketika Aku menjadi orang sukses ataupun di hari pernikahanku,  mereka yang akan ikut bahagia namun sekarang, harapan itu tidak akan pernah tercapai.

Malam itu ketika Aku mendengar berita di televisi bahwa pesawat yang ditumpangi orang tuaku jatuh di gunung jaya wijaya Papua, dan diperkirakan tidak ada korban yang selamat dalam musibah itu, karena gunung jaya wijaya merupakan Gunung Tertinggi di Indonesia yang selalu ditutupi salju abadi.

Setiap saat Aku menonton televisi untuk mencari tau informasi tentang kedua orang tuaku.

Dan seminggu kemudian,
Akhirnya seorang petugas kepolisian menelponku.

Selama beberapa saat aku terdiam, mencerna seluruh rangkaian kata dari Pak polisi katakan.
Dengan cepat Aku menuju rumah sakit untuk sekedar memastikan dan ternyata...

Orang tuaku sudah tiada.

Aku hanya bisa menangis dan tak tau harus bagaimana???
Akupun meluapkan semua rasa emosiku dan Aku merasa frustasi karena Aku tak bisa menghadapi hidup ini sendirian, Sebatang kara di Dunia fana ini.

Seketika lututku lemas dan Aku tak kuasa lagi menahan beban tubuhku, dan akhirnya akupun terjatuh, tersungkur di atas lantai rumah sakit.

"Anna, Seiring waktu semuanya akan baik baik saja, kamu harus bersabar dan ikhlas akan semua takdir ini " panggilan itu menyadarkan lamunanku, Akupun mendongkakkan kepala, Tenyata itu adalah Paman Yusman. ia berkata sambil mengusap lembut puncak kepalaku.

Saat ini paman Yusmanlah keluargaku satu-satunya yang Aku miliki dia sangat baik padaku tapi entah mengapa bibiku, lebih tepatnya istri dari Paman Yusman, dia tak menyukaiku. Terkadang dia selalu memerintahku seenak jidatnya dan mengeluarkan kata- kata yang membuatku teriris.

Namun...
Apa boleh buat, mungkin sekarang ini hidup yang harus aku jalani.
Karena kunci kebahagiaan sesungguhnya yaitu berusaha menerimanya dengan sabar dan ikhlas.

TBC
A/N

Haiiii terima kasih semuanya sudah membaca ... jangan lupa vote atau komentarnya .... maaf atas typo dan gajenya karena aku sedang dalam tahap belajar menulis.... :)

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang