o n e

1.5K 72 4
                                    

Suasana pada malam hari ini diselimuti oleh angin-angin yang berhembus. Seulgi memberanikan diri untuk keluar sekolah, dan melewati rintangan angin-angin yang berhembus. Seulgi tak sanggup karena cuacanya sangat dingin, dan ia lupa membawa jaket kesayangannya.
Jalan demi jalan seulgi lewati dan akhirnya sampai di halte bus.

Seulgi menaruh bokongnya pelan-pelan di kursi halte bus itu, lalu ia mengeluarkan handphone nya.
Saat seulgi sedang asik bermain bersama benda persegi panjang tersebut, tiba-tiba ada sebuah mobil terparkir di depannya.
Pengemudi mobil itupun keluar dari mobilnya dan berjalan kearah Seulgi.

Pria itu menghembuskan nafasnya, "kamu Kang Seul-gi, ya?" tanya pria itu sambil memegang bahu Seulgi

"sunbae!?" Seulgi sontak menaruh kembali benda persegi panjang itu ke dalam tasnya

"kenapa masih disini? ini kan udah jam tujuh malem, mau aku anterin pulang?" tanya pria itu

"engga usah repot-repot, ini lagi nunggu bus dateng aja." jawab Seulgi

Pria itu memegang tangan Seulgi, "aku aja yang anterin kamu pulang, yok masuk ke dalam mobil." kata pria itu lalu menarik Seulgi ke dalam mobil

Seulgi pun langsung melepaskan tangan pria itu dan berjalan dibelakang pria itu.
Pria itu membukakan pintu mobilnya untuk Seulgi, lalu Seulgi masuk ke dalam mobil itu.
Sedangkan sang pria duduk di kursi pengemudi.

"sunbae kenapa pulang jam segini?" tanya Seulgi kepada pria itu

Pria itu menoleh kearah Seulgi, "aku kan osis." lalu mengarahkan pandangannya ke jalanan yang ada di depannya lagi

"oh, baru daftar ya?" tanya Seulgi lagi

"ne..." jawab pria itu, "oh iya, alamat rumah kamu dimana?" tanya pria itu

"aku engga tinggal di rumah, aku tinggal di apartemen sendirian. apartemen ku terletak di pusat kota Seoul yang bernama sakura falls city." jelas Seulgi

"kamu tinggal sendirian?" tanya pria itu lagi dan memberhentikan mobilnya karena ada lampu lalu lintas berwarna merah sedang menyala

"ne, sunbae. aku tinggal sendirian. eomma dan appa ku tinggal di Spanyol untuk lima tahun ini, karena ada pekerjaan yang harus mereka kerjakan." jawab Seulgi

Pria itu menoleh ke arah Seulgi, "kamu udah makan? kalau belum, aku punya burger buat kamu." kata pria itu lalu mengambil burger nya di kursi belakang

"kansahamnida, sunbae. tidak usah repot-repot." lalu pria itu tersenyum

"sudahlah, tidak apa-apa. dari tadi perut mu berbunyi terus." Seulgi pun langsung menundukkan kepalanya

Tidak basa-basi lagi, pria itu langsung memberikan burger nya untuk Seulgi.
Seulgi akhirnya pun menerimanya.

"kansahamnida, jimin sunbae." lalu jimin mengangguk

jalanan sudah mereka telusuri dan akhirnya mereka tiba di apartemen sakura falls city.
Seulgi turun dari mobilnya jimin dan tak lupa untuk berterima kasih, lalu mobil jimin pun sudah jalan keluar depan lobby apartemen nya itu.
Seulgi langsung berjalan menuju ke lift, dan menunggunya.

Tulisan 'L' itu pun menyala, tandanya lift itu sudah sampai di lobby.
Pintu lift itu terbuka dan Seulgi langsung masuk ke dalam lift nya.

Pintu lift itu terbuka di lantai sembilan, Seulgi langsung keluar dari lift dan menyelusuri lorong apartemen itu.

Seulgi sudah melewati sekitar enam kamar dan akhirnya sampai di kamarnya yang bernomor '197'.
Seulgi langsung menekan ibu jarinya dan menempelkan di tempat sindik jari.

park chanyeol or park jiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang