Satu

36 9 4
                                    

"Lunaaaaaa."

"Devaaaaanku sayang, ngga pulang-pulang.."

"Dih apa banget. Obatnya abis, Mbak?"

"Jahat lo jing," Luna memberi jeda sebelum memulai percakapan lagi.

"Devan."

"Hm?"

"Kangen,"

"Jalan yuk!"

"Pekanya pacar-ku. Jemput di rumah ya?!"

"Siapa yang mau jemput lo?"

"Ya elo lah,"

"Lo jalan sendiri ya, mobil gue lagi disita sama bokap."

"Motor lo?"

"Lah lo lupa? Kan kemaren -kapan tau- temen lo yang cowok, siapa sih namanya gue lupa. Ya pokoknya temen lo lah. Rusakin motor gue, gara-gara dia ngebut bawanya terus motor gue nyebur ke got."

"Ya elah. Lo pesenin taksinya ngapa."

"Iya Ndro, Devan yang tampan pamit undur diri, sekian, dan selamat beraktifitas."

Devan menutup panggilannya lalu menghela napas. Sudah seminggu dirinya tidak bertemu dengan Luna. Memang seminggu ini Devan sibuk dengan Ujian Nasional, sedangkan Luna sibuk dengan kuliah dan kerja paruh waktunya. Hanya di malam hari keduanya berhubungan lewat ponsel. Itu pun tidak sering.

*****

Sampai di mall, tempat yang pertama Luna dan Devan kunjungi adalah timezone. Ini sudah menjadi kebiasan mereka berdua ketika berada di mall.

"Dev, lo mikirin sesuatu ngga sih?" Tanya Luna melirik Devan yang sedang fokus pada permainan gift box-nya.

"Gue mikirin gimana caranya dapetin boneka Mermaid yang warna pink." Jawab Devan sekenanya. Matanya tetap terfokus kearah penjepit boneka yang ada di depannya.

"Ish, bukan itu!"

"Terus?" Tanya Devan tanpa mengalihkan perhatiannya sedikitpun.

"Lo mikir ngga sih, kenapa kita bisa disini? Secara gitu, tadi di telpon lu ngga bilang mau ke mall. Tapi ujungnya kita ketemuan disini."

"YES!!DAPET!!" Teriak Devan kegirangan. "Lo belum jawab pertanyaan gue, Devan!" geram Luna sambil menatap Cowok itu serius

"Ngga mikirin, dan ngga peduli. Nih bonekanya, maaf ngga dapet Mermaid yang warna pink." Ujar Devan dengan wajah memelasnya.

"Ngga apa-apa kok, yang ini juga lucu."

"Mana ada, Na, boneka naga yang kayak di tipi lucu. Adanya juga aneh." Bantah Devan. "Sebenernya ngga lucu sih. Ya udah gue buang ya?" Kata Luna dengan sangat santai

"Sialan kamu, ya. Gue udah abisin lima puluh ribu buat dapetin gituan dan seenak sate padang pengen lu buang?" Tanya Devan tidak terima sambil berdecak pinggang.

Dalam hati Luna tertawa puas dan juga terharu karena sikap Devan yang terlalu manis.

"Lutuna pacar Luna," ujar Luna mencubit gemas kedua pipi Devan. Yang dicubit pipinya hanya bisa pasrah dengan kelakuan Luna.

"Devan," panggil Luna. Cowok itu menengok kearah nya lalu bergumam "Hm?"

"Nonton Conjuring 2 yuk! Penasaran gue sama film-nya." Ajak Luna antusias begitu keduanya keluar dari area timezone.

"Jangan, Na, gue di rumah sendiri. Kalau ngga lo nonton sendiri ya, gue nonton finding dory aja." Luna memutar bola matanya, sedangkan Devan hanya tersenyum polos.

"Ya lord, anak siapa ini."Luna mencubit kedua pipi Devan dengan gemas.

*****

Luna mengalah sehingga keduanya berakhir dengan menonton film finding dory. Sejak film berakhir, Devan tidak berhenti mengejek Luna yang masih saja menangis terisak karena film kartun tersebut.

Setelah hampir setengah jam Devan membujuk Luna agar tidak marah kepadanya, keduanya mampir ke tempat mi ayam yang berada di dekat mall langganan mereka. Dengan syarat Devan yang membayar makanannya.

Sekarang Devan sedang habis-habisan melarang Luna untuk makan mi ayam dengan sambal yang sudah tidak terhitung berapa banyaknya. Luna hanya tidak mengacuhkan Devan, dan terus memakan mi ayamnya sambil sesekali menambahkan beberapa sendok sambal jika mi ayamnya dirasa kurang pedas.

"Pantes pacar gue jadi agak ke-cabe-an gitu, makannya aja ngga kira-kira pedesnya."

"Ihh, sambelnya kurang pedes tau!" Bantah Luna tidak terima.

"Kurang pedes apanya sih, Na? Gue pake tiga sendok aja udah keringetan." Kata Devan menunjukan keringat di daerah pelipisnya.

"Selera orang berbeda, Sayang."

"Bodo amat. Sakit perut gue ngga mau tanggung jawab."

"Ya udah sih."

Hening.

Luna sibuk dengan makanannya atau mungkin ada yang dipikirkan. Devan sama dengan Luna, berkutat dengan pikirannya dan bagaimana cara menyampaikan apa yang ada di pikirannya kepada Luna.

"Na,"

"Hm?"

"Kalau misalnya aku pergi dari kamu gimana?" Luna menghentikan makannya kemudian menatap Devan dengan dahi berkerut. Pasalnya mereka berbicara dengan aku-kamu jika keadaanya sedang serius.

Tidak pernah salah satu dari Devan maupun Luna membahas hal seperti ini. Ini menjadi pertama kalinya.

Keduanya saling bertatap. Entah apa maksud dari tatapan Devan ke Luna, begitupun sebaliknya.

"Tergantung. Kalau kamu sama aku ngga lost contact, ya kita bisa terpaksa ldr-an. Itu pun kalau kamu mau. Kalau kita lost contact? Ya aku bisa apa? Kalau tuhan udah rencanain ini semua juga aku ngga bisa apa-apa. Ikutin alur cerita aja. Tuhan pasti punya rencana yang seribu kali lebih indah dari apa yang kita rencanain. Tapi kalau kamu nanyain bagaimana perasaan aku? Ya aku pasti sedih, dan yang kamu harus tau. Aku bakal cari kamu sampai tuhan nyuruh aku untuk berhenti mencari kamu. Aku juga berharap kamu bakal lakuin hal yang sama ke aku -kalau aku hilang. Dan satu lagi, aku pasti kecewa banget kalau kamu pergi hindarin aku tanpa alasan."

Bagaikan sejuta sentakan keras bagi Devan. Devan yakin, pasti Luna akan kecewa, mungkin Luna akan membencinya.

Devan menghela napas gelisah. Luna? Dirinya mencoba untuk tidak memikirkan apa yang baru saja mereka bicarakan. Tangannya terus menyuapkan mi ke mulutnya dengan tidak nafsu.

Kurang dari satu hari, keadaannya pasti sudah berbeda. Luna akan sangat kecewa pada Devan. Dan Devan pasti akan dihantui perasaan bersalahnya kepada Luna.

Bahkan Devan tidak dapat lagi membayangkan semua yang akan terjadi. Tidak lama lagi.

*******

Halooo setelah sekian lama dianggurin, tf ini akhirnya di lanjut juga hehehe. Ada yang nungguin ga? Gaada ya? Gapapa ko:)). Buat yang nungguin, maafin kita yaa yang baru sempet ngepost sekarang. You know seberapa sibuknya anak sekolah pas udah mau kenaikan kelas.-. Apalagi tahun ini kita bakal ketemu sama UN, ughhh memang sangat sempurna👌.
Semoga kalian suka sama part ini, dan kita mohon dengan sangat...kalau kalian suka,bisalah vote cerita ini hehehe:D

-d

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweet LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang