Ceroboh

118 5 10
                                    

Pagi itu...
Di salah satu kamar disebuah gedung rusun yang terbilang sederhana. Di dalam kamar itu jam alarm pun berdering tepat dipukul 5 pagi.

Seorang gadis yang sedang tidur sangat pulas pun mulai mencari jam alarm tersebut, ia pun terbangun dengan mata setengah terbuka mengambil jam yang terus berdering sangat kuat tersebut. Lalu ia pun mengambil jam tersebut dan melihat arah jarum jam tersebut dengan mata setengah terbuka itu, karena ia masih setengah sadar lalu iapun mematikan suara deringan jam alarm tersebut. Setelah itu ia mengatur arah panah alarm jam tersebut ke angka 6. Setelah itu ia pun melanjutkan tidurnya.

Siapa sangka bahwa ia akan memperpanjang tidurnya jadi 1 jam lagi?

Satu jam kemudian..

Suara jam alarm pun berdering kembali, membuat gadis itu terbangun dan mengapai jam alarm itu lalu melihat angka jarum jam yang menunjuk pukul 6 pagi. Ia pun mematikan suara jam alarm itu lagi. Tapi kali ini ia tidak ingin memperpanjang waktu untuk tidur kembali.

Tapi ternyata gadis itu malah mengambil guling di sampingnya lalu "ahhh kerjanya kan pukul 8. Hmm mungkin aku masih bisa tidur 5 menit lagi". Ucapnya sambil menguap dan memeluk gulingnya

Setelah sudah lebih dari 5 menit atau mungkin sekarang sudah pukul setengah 8 pagi gadis itu pun mulai mengerakan tubuhnya.
Gadis itu terbangun lalu sedikit menguap dan melakukan peregangan terhadap tubuhnya "uwahhhh.. tidurku benar benar nyenyak sekali. Sepertinya tenaga ku sudah terisi semua hoammmm" ucapnya sambil menguap lalu ia pun melirik jam yang berada disampingnya, dengan terkejutnya ia melihat bahwa jarum jam menunjuk pukul setengah delapan ia pun langsung tersentak dari kasurnya "tidakk bagimana bisa, setengah jam lagi aku harus sampai tempat kerja ini adalah hari pertama ku bekerja aku tidak boleh telat. Mana handuk mana handuk "ucapnya dengan panik dia mondar mandir cari handuknya dan ternyata handuknya selalu berada di kamar mandi. Ia pun tersadar kalau handuknya berada di kamar mandi dengan terburu buru ia pun masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah itu dengan tergesa gesa ia turun dari bis lalu berlari menuju tempatnya bekerja.
Gadis itu pun memasuki pintu kantor dengan terburu buru, takut kalau ia akan terlambat.

Dari arah lain Ceo pemilik perusahan sedang berjalan bersama beberapa sekretaris dan asisten pribadinya.

Sementara

gadis itu terus berlari sambil terus berkata "aku tidak boleh terlambat, aku tidak boleh terlambat, aku tidak boleh terlambat" ucapnya dengan semangat

Tanpa disangka atau karena ia terlalu bersemangat ia pun menabrak Ceo pemilik perusahaan tempatnya bekerja. Kejadian itu membuat orang yang berada di sekitar itu melihat ke arah mereka.

Gadis itupun terjatuh tersungkur ke lantai, dan Ceo pemilik perusahan tersebut terdorong dan juga ikut jatuh ke lantai.

"Aduhh.. aww sakit mungkin aku terlalu bersemangat " ucapnya sambil mengusap telapak tangannya yang sakit
Ceo itupun berdiri lalu membenarkan kerah jasnya dan tetap terlihat beribawa "apakah anda tidak apa apa?" Ucap asisten pribadinya yang berdiri di sampingnya. Ceo itupun hanya mengangukkan sedikit kepalanya dan terus tetap bersikap bahwa tidak terjadi apa apa, lalu ceo itupun beranjak pergi bersama beberapa sekretaris dan asistenya

"Hei kau tunggu!". Ucap gadis itu yang masih terduduk di lantai membuat semua mata tertujuh pada gadis itu "kau tidak ingin menolongku? Aku inikan wanita seharusnya kau bisa bersikap sopan dan baik terhadap wanita sepertiku " ucapnya sambil menadahkan tangannya ke atas untuk diminta bantuan untuk berdiri

Mendengar itu membuat ceo itu menoleh lalu membalikkan badanya ke arah gadis itu dan menatap gadis itu dengan sangat sinis.

"Hei! Kenapa hanya melihatku? Cepat bantu aku berdiri" ucapnya tetap dengan tangan menadah ke atas untuk dibantu berdiri tapi, ceo itu hanya tetap tidak bereaksi apapun ia hanya terus menatap sinis gadis itu. Lalu gadis itu berdiri dengan sendiri.

"yasudah jika kau tidak mau membantuku berdiri, aku juga bisa berdiri sendiri". Ucapnya dengan santai sambil mengusap kedua telapak tangannya " tapi, kau itu adalah pria yang tidak punya sopan santun mengabaikan wanita yang terjatuh seakan tak terjadi apapun. Meskipun memang aku yang salah telah menabrakmu, aku minta maaf ya." ucap gadis itu lalu menghelakan nafas "ah sudahlah, lagi pula aku sudah terlambat aku harus buru buru. Sampai jumpa"ucapnya sambil mendadakan tanganya dan ia beranjak pergi.

"Tunggu! " Ucap pria itu. Gadis itupun membalikan tubuhnya "iya?" Jawabnya sambil tersenyum.

Pria itu berjalan perlahan mendekati gadis itu lalu wajahnya mendekat ke wajah gadis itu "siapa kau?"ucapnya

Dengan gugup karena jarak mereka yang terlalu dekat "hehe kau tidak perlu terlalu dekat seperti ini". Ucap gadis itu lalu pria itu sedikit menjauh "hmmm perkenalkan aku kim shira aku pegawai baru disini dan ini adalah hari pertama ku berkerja salam kenal" ucap gadis itu dengan ramah dan mengulurkan tangannya untuk mengajak bersalaman.

"Kau tidak tau siapa aku?" Ucap pria itu dan tidak membalas uluran jambatan tangan shira.

"Tidak, memangnya siapa?" Ucap shira bertanya lalu shira mensipitkan matanya dan membaca name tag yang ada di jas pria itu "kwon- ji -yong!" Ucapnya bersemangat "ooh jadi namamu kwon ji yong. Yasudah jiyongie aku benar benar harus pergi sekarang, sampai jumpa lagi " ucapnya dengan ramah lalu beranjak pergi

Pria itupun menarik tangan shira "tunggu dulu"ucapnya, shira pun membalikan tubuhnya "ya?" Ucap shira heran "kau tidak tau? Aku adalah pemilik perusahan ini" ucap pria itu yang membuat shira terkejut dan ia pun membelalakan matanya "aaa-apa?" Ucap shira gugup, tak percaya ternyata pria yang ia tabrak lalu ia nasehati dan bersikap sok akrab padanya adalah pemilik perusahaan dimana ia akan berkerja.

" yang seharusnya bersikap sopan santun dan hormat itu adalah kau bukannya aku. Dan apa maksudmu sembarangan membuat panggilan ku jiyongie?" Ucapanya lalu tersenyum sinis "aku jadi ragu kalau kau akan menjadi pegawai tetap disini, bagaimana mungkin perusahaan ini menerima makhluk ceroboh seperti mu? Membuang waktuku saja"ucapnya, sambil membenarkan kerah jasnya lalu beranjak pergi dengan beberapa asisten dan sekretaris nya.

"Aku benar benar ceroboh" ucap shira dan masih terus terdiam tak percaya dengan apa yang terjadi padanya di hari dimana dia pertama akan bekerja.

Bagaimana kelanjutannya apakah shira tetap akan bekerja di perusahaan yang selama ini ia harapkan atau ia akan jadi penganguran dan mencari pekerjaan ditempat lain?

Tunggu selanjutnya ya mohon di beri saran terimakasih ^^ ini cerita keduaku lohh

DifferencedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang