Happy reading(:
×××
Author's pov
Harry keluar dari Ferrari hitam miliknya dan melepas kacamata hitam yang bertengger menutupi matanya. Berhenti di depan sebuah rumah bergaya vintage modern minimalis, Harry mengaktifkan earphone yang sudah sedari tadi menggantung di telinganya.
Rencana yang telah disusun oleh Grey adalah malam ini Harry akan bertamu sejenak ke rumah Georgia. Harry adalah teman masa kecil Georgia, jadi tidak mungkin Georgia akan curiga. Ditambah Georgia tinggal sendirian dan tidak bersama Ibunya yang seorang mantan kepolisian wanita itu."Aku sudah sampai. Berikan perintahmu, Agen Johansen."
"Masuklah, bodoh! Aku kan sudah mengatakan padamu, begitu kau sampai langsung saja ketuk dan masuk!" suara Violet terdengar sangat nyaring di telinga Harry.
"Disini sepi, idiot! Aku mencurigai kompleks perumahan ini. Padahal sekarang baru pukul 8."
"Bukan urusanku. Cepatlah sebelum ada yang mencurigaimu."
Harry mendengus kesal dan mulai membuka pagar yang menghiasi bagian depan rumah Georgia. Harry memutar-putar tubuhnya sambil berjalan untuk memastikan tidak ada orang lain selain dirinya ataupun ada orang yang sedang mengamatinya."Vi, aku benar-benar mencurigai tempat ini," bisik Harry.
"Diamlah, Harry. Kau akan terlihat bodoh jika ada yang melihatmu berbicara sendirian!" balas Violet.
Harry melanjutkan langkahnya perlahan menuju depan pintu rumah Georgia dengan niat memencet bel di samping pintu rumah itu. Namun tiba-tiba...
DOR!
Tembakan yang ditujukan untuk Harry tersebut sepertinya meleset dan dengan sigap Harry mengeluarkan pistol dari balik mantelnya. Harry memandangi sekitar dengan sangat berhati-hati. Penerangan kompleks perumahan yang tidak maksimal membuat Harry tidak bisa melihat ke arah yang lebih jauh dari pada 10 meter di depannya.
Keringat dingin mulai bercucuran di pelipis Harry, sambil masih mencari-cari siapa yang mencoba menembaknya, Harry berulang kali menekan tombol bel rumah Georgia.
"Sialan! Dimana kau, Gee?!"
"Harry apakah semua baik-baik saja?!" tanya Violet khawatir.
"Ada yang menyerangku. Aku rasa dia mengetahui siapa aku," balas Harry dengan volume kecil.
Dan kemudian seorang gadis melintas dengan santai dan membuka pagar rumah Georgia. Siapa lagi kalau bukan si pemilik rumah, itu Georgia. Gadis itu sempat melongo melihat Harry yang tiba-tiba menyembunyikan tangan kanannya di belakang punggung.
"Harrold? Kau kemari? Dari mana kau tahu rumahku?" tanya Georgia antusias sambil menghampiri Harry.
"Um-aku..- aku hanya berkunjung. Aku mengetahui alamatmu dari seorang teman," jawab Harry bohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MISSION ✔
FanfictionThis book was COMPLETED and UNEDITED (13/09/2016). Keep voting and leave your comments if you reading this book. Some chapters were PRIVATED. Thanks xx [First book of THE MISSION] ××× Get ready for this mission, Agents. The Head of Tucker's Corporat...