Dalam doa aku selalu bertanya. Tuhan, jika rumput saja bisa kau goyangkan. Mengapa hatinya kau buat tetap beku. Tuhan, jika langit saja kau biarkan menangis. Mengapa kau bekukan kesedihannya. Kau biarkan dia ditempat tergelap,terlalap dalam peluh kesakitan, sendirian ditempat sunyi itu.
Tuhan, izinkan aku. Si hina ini, untuk merengkuh lukanya. Membasuh setiap darah dihatinya. Atau tolong biarkan aku hanya diam disampingnya. Menemani dalam bisu, meski itu menghujam jantungku.
Tuhan, si buta itu kini melihat. Bahwa tidak hanya mengoyak, iapun merasa terkoyak. Tidak bisakah kau ringankan tubuh ringkihnya?
Tuhan, kini si bisu ingin bersuara. Melolongkan kesakitan hatinya. Menjeritkan rasa frustasinya.Vwenus44❤
KAMU SEDANG MEMBACA
KataCoreT
RandomSebait kalimat mungkin bermakna atau tak bermakna sama sekali. Ini hanya apa yang tertuang. Dari sedikit kata hati yang menemani.