Kim Yoo Na berlari cepat, sesekali ia melirik kearah jam di tangannya. 10:25.
5 menit lagi harusnya dia sudah sampai ditempat yang telah ia janjikan, namun, sekarang ia masih berlari-lari panik kearah jalan raya dekat rumahnya."Ahhh... bodoh! Kenapa aku bisa lupa kalau aku ada janji dengannya!" Yoo Na memukul kepalanya, sambil terus berlari. Ia menaiki bus yang membawanya kearah tempat tujuannya.
Setelah turun dari bus, Yoo Na melirik kearah jamnya untuk kesekian kali. 11:30. Lampu hijau untuk pejalan kaki tinggal 10detik lagi, dengan sisa tenaga ia berlari menyebrangi zebra cross.
TIIIIINNNN!!!! CKIIITTT!
"HUWAAAAA!" Yoo Na terjongkok di hampir tengah jalan, dengan mobil sport hitam dengan atap terbuka itu, mengerem tepat 5 senti darinya. Sangat dekat.
Seorang pria bertubuh tinggi, keluar dan membanting pintu mobilnya dengan kasar.
"YA!!!" teriaknya, Yoo Na menurunkan tangannya dari telinga dan menengok kearah teriakan tersebut. "Kau sudah gila ya?! Kau ingin mati ha?!"
Yoo Na berdiri perlahan, dengan raut wajah takut.
"Joesonghamnida*." Kata Yoo Na sambil membungkukkan badannya 90˚. "Joesonghamnida. Joesonghamnida. Joesonghamnida." ulangnya benerapa kali. Kesemua orang yang berada disitu karena menyebabkan masalah.
Pria itu menarik napas kesal, "Minggir!"
Yoo Na bergerak kesisi jalan, pria itu langsung masuk kedalam mobilnya dan memacunya dengan kencang. Yoo Na menghela napas berat.
****
"Ya, Kim Yoo Na! Darimana kau?" Tanya pria bertubuh 184cm dihadapannya.
"Maafkan aku, Jo Hyuk-ah. Aku akan jujur padamu, bahwa, yah, ini memang salahku. Aku lupa bahwa aku memiliki janji denganmu. Maafkan aku." Ujar Yoo Na dengan nafas terengah. Jo Hyuk, yang tadinya bertolak pinggang, langsung melipat tangannya didada.
"Apa? Lupa?" Matanya menyipit, "Woah, Kim Yoo Na, woah.. kau benar-benar!"
"Ayo, ku traktir es krim!" Yoo Na menarik tangan sahabatnya itu, yang mengikutinya dengan pasrah sambil mengeleng tak percaya.
"Mengapa kau bisa melupakan janjimu padaku? sementara aku, selalu ingat hal-hal yang berhubungan denganmu." Keluh Jo Hyuk, di sela-sela makan eskrimnya.
"Aku bekerja hingga larut semalam. Bukan aku sengaja melupakannya, tapi aku baru bangun ketika jam menunjukkan pukul setengah 10. Dan 30menit kemudian, aku baru ingat, bahwa aku memiliki janji denganmu." Kata Yoo Na sambil menyendokkan eskrim kemulutnya, Jo Hyuk baru saja akan membuka mulutnya, ketika Yoo Na berbicara lagi. "Ya, aku tahu, kinerja otakku bekerja lebih lambat dari biasanya. Maafkan aku."
"Aku akan memaafkanmu, jika kau membelikanku semangkuk eskrim lagi."
****
"Jin Ho-ssi, kau darimana?" Seorang wanita bertubuh tinggi, bermata sedikit belo itu menyapa pria bernama Jin Ho yang baru turun dari mobilnya.
"Menjemput ayahmu." Jawabnya singkat, sambil berjalan masuk kedalam gedung berlantai 10 itu. Wanita itu, berjalan cepat disampingnya.
"Mengapa kau menjemput ayahku, tanpa bilang padaku terlebih dahulu? Kau ingat? Kau ini supirku, bukan supir ayahku!" Jin Ho mengabaikan wanita itu, ia menekan tombol lift. "Ya! Park Jin Ho! Kau mengabaikanku ha?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Thread Of Destiny
Storie d'amoreApa jadinya jika kau dapat melihat benang merah di kelingking kirimu terulur dan terikat, ke takdirmu, lalu tiba-tiba saja benang tersebut terputus dihadapanmu? Kemanakah benang merah ini akan terulur?