"Mia! Awas dibelakangmu!" Teriakku lalu langsung menembak monster yang ada di belakang Mia dengan cepat. Seketika monster itu lenyap.
"Untung saja" Ucapku sambil bernapas lega
"Thanks ya An, aku tak bisa cepat karena energiku habis. Kita harus mencari mystery box yang ada di dermaga" Kata Mia
"Ya benar, amunisiku juga sudah habis kita harus bergegas" Ucapku sambil mulai berjalan ke arah dermagaTak berapa lama kami berjalan kami sudah sampai di depan dermaga. Terlihat banyak monster berkeliaran dan mengganggu para nelayan.
"Sial! Banyak sekali monster di sini. Bagaimana bisa menghajar mereka dengan energi yang tinggal sedikit" Ucapku kesal
"Aku punya ide Ana, kau tariklah perhatian semua monster dan biarkan mereka berkumpul tapi usahakan jangan di dekat nelayan, lalu aku akan menggunakan special attack dan langsung membunuh mereka semua. Bagaimana?" Ucap Mia
"Tapi energimu hampir habis, terlebih kita tak tahu apa isi mystery box. Bisa saja kosong dan jebakan kan?" Ucapku tak setuju
"Jadi mau gimana lagi?" Tanya Mia
"Ya apa boleh buat" Jawabku menyerahLalu aku langsung keluar dari tempatku dan menyerang salah satu monster. Monster-monster yang lain langsung melihat ke arahku dan mengejarku. Aku pun meningkatkan speedku dan berlari ke dekat tempat Mia, lalu aku menunggu hingga semua monster mendekat kearahnya.
"Mia! Sekarang!" Teriakku memberi sinyal
"Baiklah" Jawab MiaLalu Mia tiba-tiba menjadi sangat cepat menuju ke para monster itu dan dengan sigap menebas dan memotong monster itu. Ana pun membantu Mia dengan menembak kepala monster-monster tersebut. Tak terlalu lama semua monster itu hancur lalu menghilang. Tinggalah aku dan Mia yang sudah sangat kelelahan.
"Sudah semuanya, kita ke kapal" Kataku lalu berlari menuju kapal. Mia mengikutiku dari belakang. Kelihat sekali karena serangan barusan membuat Mia kehilangan tigaperempat tenaganya hingga berjalan mengikutiku pun ia sangat lambat.
Saat kami sampai di atas kapal, aku memilih-milih kotak mana yang dibuka yang berisi makanan untuk energi tambahan mereka. Terlihat Mia baru sampai dan naik ke atas kapal."Kita pilih yang mana?" Tanyaku
"Buka saja semua" Jawab Mia
Aku membelangakkan mata terkejut mendengar jawaban Mia
"Jangan bilang kau lupa kejadian itu" Ucapku mengingatkan
"Mana mungkin aku lupa" Kata Mia
"Tapi ini di dermaga, hanya satu persen kemungkinan mystery box yang disini berisikan jebakan seperti bom atau yang lainnya. Ucap Mia lagi
"Baiklah" Jawabku dan bersiap akan membuka kotak pertama
"Ya ampun, setelah semua tidak bisakah kita mendapat sedikit makanan saja?" Keluhku kecewa tidak mendapat apapun dari kotak pertama.
"Jangan mengeluh begitu, masih banyak kotak lainnya" Ucap Mia menyabarkan
"Oke, semoga yang ini berisi makanan" Ucapku hendak membuka kotak keduaTiba-tiba terdengar suara jeritan warga yang ada di dermaga, lalu munculah seekor monster dari dalam kapal yang kami dinaiki. Tapi monster itu tak seperti monster lainnya. Jika monster yang biasa berwarna hijau dan tingginya sekitar 2 meter, yang ini berwarna merah dengan tinggi mencapai 4 meter. Belum lagi cakar panjang dan tajamnya itu.
"Kurasa ini bukan hari keberuntungan kita Ana" Ucap Mia melihat monster yang besarnya 3 kali lipat ukuran orang dewasa itu.
"Kenapa harus kita? Betapa sialnya mendapat monster class A di sini, ini terjadi hanya satu berbanding sejuta!" Kataku marah
Sedangkan monster itu terlihat sedang mengumpulkan tenaga dan secara tiba-tiba makhluk itu menyemburkan api dari mulutnya. Dengan cepat Ana dan Mia menghindar namun aku terkena sedikit serangannya. Lalu gerakanku lebih lambat dari sebelumnya.
"Tak kusangka efek serangannya sekuat ini" Kataku sambil memegangi lenganku yang terkena luka bakar.
"Ini gunakanlah" Ucap Mia lalu mengeluarkan obat dari sakunya dan memberikannya padaku. Aku lalu menerima obat itu dan menggunakannya. Seketika kecepatanku kembali seperti yang sebelumnya.
"Untung kita menyimpannya" Kata Mia melirik ke arahku
"Iya, iya. Untung tak kita gunakan waktu itu" ucapku kesal karena saat yang lalu aku memaksa menggunakannya"Strategi apa yang kita gunakan untuk melawan makhluk itu?" Tanya Mia
"Kita akan pakai strategi E!" Jawabku semangat
"E? Kita tak punya strategi E" Kata Mia terkejut
"Kita punya tahu!" Ucapku sambil sedikit tersenyum
"Apa itu?" Tanya Mia
"Ya itu, SERANG LANGSUNG!" Kataku dan langsung menembaki monster itu dengan membabi buta
"Apa!?" Mia terkejut dan tiba-tiba tersenyum kecil
"Okeee!!!" Teriak Mia sebagai jawabanLalu kami mulai menyerang monster itu asal dan tak memberinya kesempatan menyerang. Saat nyawa monster itu sudah setengah, tiba-tiba keluar banyak benda seperti pedang kecil, peluru, dan beberapa perlengkapan medis. Namun tetap saja tak ada makanan.
"Dari semua item bonus ini tak ada satupun makanan?" Ucapku kecewa, lagi
"Ya, paling tidak amunisi kita sudah terisi penuh" Jawab Mia bijak
"Cepat kita kalahkan dia!" Ucap Mia menyemangati Ana
"Oke!" JawabkuSaat aku akan menyerang monster itu, tiba-tiba monster itu bertambah besar dan bertambah kuat. Monster itu menyerang balik kami dan saat monster itu akan membunuh kami dengan serangan langsung jarak dekat, dan saat itu juga kami sadar kami akan tamat.
Rrrooooaaaarrr.....
Monster itu menyerang kami. Dan tepat mengenaiku dan Mia.Mia membuka sedikit matanya dan melihat Ana sedang melindungi kepalanya sendiri dengan kedua tangannya sambil menutup mata, sama dengan yang sedang dilakukan Mia. Mia heran, mengapa mereka masih hidup. Dilihatnya kedepan tampak monster itu sedang mengeluarkan serangannya dan ada hak ganjil disana. Ada seorang pemuda yang sedang menahan serangan monster tersebut dan secara langsung melindungi Mia dan Ana.
"Ana! Buka matamu, kita masih hidup" Ucap Mia padaku
Dengan perlahan aku membuka matanya dan melihat Mia disampingnya. Aku senang bukan kepalang karena kami masih hidup.
"Yaaay...! Aku masih hidup" Sorakku senang
"Tapi, bagaimana bisa?" Tanyaku heran
"Lihat kesana" Tunjuk Mia ke arah monster dan pemuda itu
"Ya, aku tak tahu siapa dia, tapi kita harus membantunya" Ucapku
"Ya benar. Ayo" Jawab MiaLalu kami masuk ke dalam pertarungan. Dengan 3 lawan 1 monster itu akan kalah dengan cepat. Setelah monster itu kalah, dengan cepat Mia berjalan ke arah pemuda tak dikenal itu lalu berterima kasih. Berbeda dengan Ana yang hanya berlonjak kegirangan karena berhasil mengalahkan monster itu.
"Rasakan itu monster jelek! Jangan pernah kembali lagi!!!" Teriakku pada monster itu. Lalu Mia berjalan ke arah Ana dan menarik tangannya.
"Aduh... Mia sakit tanganku" Aku meringis
"Dasar! Seharusnya kau berterima kasih dulu" Jawab Mia lalu sekali lagi berterima kasih pada pemuda itu
"Sekali lagi terima kasih sudah menyelamatkan kami, dan maafkan sikap temanku ini" Ucap Mia
"Whoa...whoa... tak usah berterima kasih begitu. Aku juga senang menolong kalian" Ucap pemuda itu sambil sedikit tersenyum
"Ana, berterima kasih lah" Bisik Mia padaku
"Terima kasih, tapi tanpamu kami tetap akan menang" Ucapku tak suka karena merasa diremehkan.
"Ana!" Kata Mia sedikit membentak
"Sudah sudah, tak apa" Ucap pemuda itu
"Oh iya, hebat sekali kalian bisa sampai di sini apalagi kalian perempuan" Kata pemuda itu takjub
"Tentu saja kami ini tidak lemah!" Ucapku tak suka
"Ha..ha..ha.. kau ini menarik ya" Ucap pemuda itu melihat Ana
"Oh iya, nama kalian siapa?" Tanya pemuda itu
"Aku Amia Alma dan temanku ini Ariana Venatuse" Jawab Mia
"Oh, aku Halvey, Halvey Calvary. Dan aku harus segera pergi. Sampai jumpa" Ucap Halvey dan langsung pergi"Huh....! Aku tak suka dia" Ucapku kesal
"Tapi dia yang menyelamatkan kita" Kata Mia
"Biarpun seperti itu, aku tetap tak suka" Kataku lagi
"Iya terserahmu" Jawab Mia
Lalu kami mekanjutkan perjalanan kami●●●●●●●
"Ana sudah dong... aku sudah lelah nih, besok kita lanjutkan" Ucap Mia memelas
"Aduh, sebentar dong..." Aku membujuk Mia
"Tapi ini sudah jam 8 malam, mama bisa marah jika aku belum pulang" Kata Mia
"Benar juga, tapi kamu janji kita harus lanjut besok ya..." Kataku
"Iya, aku janji. Aku pulang dulu ya..." Ucap Mia mengambil tasnya lalu keluar kamarku dan pulang kerumahnya
Aku melihatnya dari balkon dan melambaikan tanganku Mia balas melambai.
Aku benar-benar sudah capek bermain game seharian, tapi dengan itu aku sudah berada di tingkat yaang jauh.
Aku lalu menekan tombol exit dari game.
Siapa Halvey itu?
Lalu aku beranjak ke tempat tidurku dan langsung berbaring. Dan karena lelahnya aku langsung tertidur

KAMU SEDANG MEMBACA
The Real Game
FantasyPlayer one Kamu adalah gamers? Gamers hebat tak terkalahkan? Gamers yang memenangkan ribuan game? Kamu bilang, kamu sudah memainkan seluruh game Bagaimana dengan yang satu ini Game yang memaksamu memilih Antara kemenanganmu Dan Orang yang ber...