Memories Are Sadder Than Love

Prolog

Pagi ini aku bangun lebih siang dari biasanya. Aku tidak tau mengapa, aku terbiasa bangun lebih pagi, tapi pagi ini, aku bangun terlambat. Aku merasa seluruh tubuhku sakit. Kepalaku berputar ke segala arah membuat langkahku goyah dan hampir terjatuh.

Aku tidak mabuk. Aku ingat itu dengan baik.

Aku mencuci wajahku dan merasakan kesegaran beberapa saat. Memandang cermin di hadapanku dan melihat bayangan diriku sendiri. Aku tersenyum, betapa brengsek pantulan wajah itu menatapku. Ya, aku bukan orang yang baik. Aku brengsek dan pantas mati di telan bumi.

Aku kemudian berjalan dengan malas menuju pintu depan. Melihat apakah ada surat yang datang untuk kuterima. Aku melihat beberapa di depan pintu apartemenku. Tiga atau empat lebih tepatnya. Aku kembali masuk dan menuju dapur. Melempar surat-sutar itu ke meja makan secara sembarangan.

Aku bersenandung menghilangkan rasa bosan sambil membuat kopi. Kemudian beranjak menuju meja makan dan meminumnya selagi masih panas. Aku mengambil surat-surat yang kulempar secara sembarangan tadi, melihat siapa yang mengirim surat-surat tersebut untuk orang brengsek sepertiku.

Surat pertama ; itu hanya tagihan listrik
Surat kedua ; itu dari kampus, yang mengatakan aku akan dikeluarkan jika sekali lagi melewatkan kelas
Surat ketiga ; tidak penting.
Surat keempat ; yang di atasnya tertulis nama pengirimnya. From - Elea

Aku hampir menangis ketika melihat nama itu di salah satu tumpukan surat. Nama yang selama ini selalu mengganggu pikiranku. Menghantui tidur malamku. Menghancurkan hidup sempurnaku. Mematikan perasaanku. Dengan tangan gemetar, aku membuka surat itu dan membacanya ....

Hei, Ryan ...
Apa kau baik-baik saja ?
Atau kau merasa bahwa ada sesuatu yang hilang dari hidupmu ?
Atau bahkan kau lupa segala hal tentang aku ?

"Bagaimana aku lupa tentang dirimu. Jika setiap hari, hanya kau yang aku ingat" jawabku dalam hati.

Ingat apa yang terjadi di antara kita ?
Antara Kau, aku dan seorang gadis bernama Angela.
Ingat bagaimana terakhir kali kau bicara denganku ?
Ingat bagaimana terakhir kali kau melihatku ?

"Aku tidak bisa melupakan itu"

Aku menyadari satu hal tentang semua yang terjadi di antara kita. Pertemuan kita, persahabatan kita, cinta kita dan seorang gadis bernama Angela.

Aku pikir, cinta bukan hanya tentang memiliki. Tapi juga pengorbanan. Atau lebih menyedihkannya ... Cinta juga menuntaskan apa yang pernah terjadi.

Itu terjadi padaku. Meskipun bukan Aku !

Tuhan menakdirkan pertemuan kita, memberikan jalan dan arahku kepadamu. Mengikat persahabatan diantara kita, dan menumbuhkan benih cinta diantara kita ... tapi bukan untuk bersama.

Kau dan aku. Bukan untuk bersama.

"Apa yang coba kau jelaskan padaku ?"

Tuhan menempatkanku di sisimu bukan untuk menerima balasan cinta darimu. Tapi untuk menyadarkan bahwa 'bukan aku' seseorang yang kau cintai. Aku di tugaskan untuk menyelesaikan apa yang telah terjadi.

Tuhan menakdirkanku bersamamu, untuk melengkapi dan menyempurnakan kehidupanmu yang hancur sebelumnya.

Menyatukan kau dan seorang gadis bernama Angela, untuk kembali bersama.

"Bagaimana mungkin Aku dan Angela ? Aku tidak pernah jatuh cinta padanya"

Aku tidak tau hatimu, Ryan.
Buruknya, kau juga tidak tau isi hatimu.

"Dan aku tidak tau isi hatimu, Elea"

Kau mengabaikan Angela, karena dia terlalu sempurna untukmu. Lalu ia menghilang, dan kau mulai menyadari bahwa ia penting untukmu. Tapi ada aku di sisimu. Dan kau hancur karena hal itu.

"Aku bahkan tidak menyadari kau tau tentang itu" aku menyesal

Ryan ... kau hanya seorang pria sederhana.

"Ya. Kau benar"

Angela, seorang gadis impian semua pria.

"Gadis yang sempurna bukan"

Kau menyangkal perasaanmu padanya, karena merasa tidak layak untuknya.

"Bagaimana kau bisa tau tentang perasaanku"

Kau datang padaku. Mencintaiku.

"Aku lakukan. Aku jatuh cinta padamu"

Angela menghilang setelah mengatakan bahwa dia mencintaimu.

"Setelah aku dan dia bertengkar malam itu"

Kau berubah.

"Dan aku terlalu bodoh karena tidak menyadarinya"

Semua yang kau pikirkan adalah dia.

"Aku terganggu, Elea"

Kau lupa padaku sebagai pacarmu

"Tidak. Aku tidak pernah lupa. Aku hanya merasa frustasi"

Dan aku lelah ...

"Dan aku menyesal"

Kemudian aku berfikir. Jika aku menghilang suatu hari tanpa mengucapkan selamat tinggal, apa kau akan mengingatku ? Seperti kau tidak pernah bisa melupakan Angela.

"Elea ... kau tidak harus lakukan itu"

Dan aku,

"Tidak !"

Menghilang ...

- Alexandria Elea-

"1 tahun. Kau pergi, tanpa mengucapkan selamat tinggal. Dan aku tidak bisa menemukanmu" gumamku sedih. Betapa aku merindukannya.