Alfif ; gue juga waras kali

24 7 1
                                    

Photoghraphy, adalah hobi tanpa batas lensa. Jika kita berpikir menjadi lensa, dia sama sekali tak mengharapkan untuk berada di tempat favorit. Dia hanya butuh keseimbangan cahaya. Baginya, cahaya adalah musuh sekaligus sahabatnya.

"Fi, baca apa sih?" Apaan ni anak, lagi sibuk baca juga.

"Ini nih, " aku membetulkan kacamataku sembari menunjukan buku berjudul all about photoghraph.

"Eh, yan. Lu punya kamera gak?" aku menolehnya. Dan lagi, aku membetulkan letak kacamataku pada frame.

"Punya sih, tapi jadul banget. Buat apaan sih?" Dia merebut bukuku.

"Belajar photoghraphy yuk yan"

"Hhhaaa, buat apaan? Mau jadi tukang photo di acara hajatan lu fi?"

"Bukan, belajar aja"

"Alah, kamu fi. Gak mungkin cuma mau belajar. Pasti ada maksud lain. Sejak kapan kamu suka sama hal berbau foto? Di fotoin aja kamu ogah" ledeknya dengan badan yang di senggol senggolkan, nyaris aja aku jatuh.

"Oke, gini aja" kepalaku memutar ke kiri kekanan layaknya burung hantu, untuk mamastikan kalo di sini aman tanpa ada siapapun.

" kamu tau sela?" Bisikku dengan keras [itu bukan bisik bisikan lagi keles].
"Gila lu men, bisikinnya biasa aja dong" dia memukul tanganku.

"Lu tau sela gak?"

"Anak X 5 multimedia itu?" Rupanya, anak se ngehits sela dikenali orang kuper seperti riyan ini.

"Gue salah gak sih kalo jatuh cinta?" Mata riyan langsung melotot, kalo aku pencet dikitan bisa copot tuh itu mata.
Gue kesel aja sama ini anak, apa maksud dari tangan jahilnya ini?

"Yan, tangan lu turunin deh. Gue gak demam kok"

"Parah parah parah lu men, gue seneng banget men. Sumpah parah pisan. Gue kira lu homo, ternyata bukan setelah gue ngerasa aman aman aja sama lu, Dan gue juga pernah berpikir kalo lu pedofilia. ternyata bukan, Setelah tau kalo lu suka sama sella. Kamu seorang pejantan tangguh men" sumpah itu muka ngeselin banget.
"Tapi apa? Lu suka sama sella???" Dia triak dengan refleks. Gue langsung ngebungkem itu muka pake plastik bekas gorengan. Sssst, takut ada yang ngedenger.

" nah itu tau, tadi lu cepet banget nangkap kalo gue suka sama sella. Tapi lu, kelamaan sadar kalo sela itu siapa?"

"Oke men, siapapun itu. Gue gak peduli, gue mau bantu lu biar lu gak berpotensi jadi pedofilia. Gue gak mau aja kalo adek adek gue gak kebagian secercah keperawanan di muka bumi ini"

"Heh, gue gak pedofilia. Gue emang kaya gini aja. Tapi yan, lu yakin siap bantu?" Aku gak yakin anak sesongong ini berguna untuk misi gue.

"Mau pevita pearce, mau agnesMo, mau dian sastro. Ayoklah gue bantu, jujur gini gini gue mau juga liat lu seneng fi" ucapnya, dengan semangat 45 sebelum masehi.

"Ikut gue" gue ninggalin bangku perpus dan menuju ke lab komputer TKJ

"Pak alii, kita ngeblog dikitan boleh ya?? " teriak riyan dengan dua tangan memegang pintu besi lab, persis kaya Narapidana yang gak betah dalam sel tahanan.

"Gak boleh, nanti aja kalo game point blank udah di block sama KPAI baru kamu boleh masuk" teriak dari sang empu LAB, yang tak lain adalah pak yasin.

"Pak suer deh, murid bapak satu satunya yang ganteng dan pernah imut ini mau ngeblog, bukan main game" riyan tak mau kalah, kali ini sebagian pipinya masuk kedalam lubang lubang pintu besi lab. Kali ini, mirip BANG NAPI dalam acara  RCTI dulu. Waspadalah waspadalah.

"Udah yan, kita pake hp aja. Lu bawa hp gak?"

"Enggak" benerkan dugaanku, mubadzir gue nanya.

" mel, sini mel" panggil riyan kepada mela. Mela nurut aja dipanggil sama anak ini.

"Apaan yan? Sorry ya, flashdisk gue udah gue makan pake sarapan tadi pagi. Daripada flashdisk gue di telen sama aplikasi game lu yang kaya akan virus, mending gue telen " belum riyan menjelaskan apa maksudnya, mela langsung aja ngocobrok.

"Hehe, kali ini bukan flashdisk kok, tapi hp" sontak saja mela ngacir, sembari nyebar pengumuman layaknya 
Seorang propokator Ormas. " temen temen, gue saranin nanti pas istirahat kita ngiritan aja, gak usah jajan. Kita telen aja bareng bareng hp kita. Toh daripada hp kita dipinjem sama Gamers swasta, trus mbodol deh hpnya"

Sontak saja riyan langsung mengejar dan mencegat mela.

"Mel, lu apa apaan si, gue cuma butuh bantuan lu dan hp lu, gue janji ini bukan masalah game, serius"

"Cepet apaan, sebutin aja biar cepet kelar"
Riyan membisiki telinga mela, gue nangkep agak samar riyan bilang "bantuin alfif biar jadian dong"

"Gue gak ngerti deh, kalo untuk alfif gue bantu deh, tapi nanti deh kita kumpul di Doodle cafe, dan lu harus jelasin dari perkataan abstrakmu itu" mela pergi meninggalkan sang gamer swasta, riyan.
----------------------------------------------📷📷📷📷📷📷📷📷📷📷📷📷📷.    ----------------------------------------------
Hallo genks, gue baru buka cerita baru nih, Doain supaya laris ya, biar gue semangat ngapdetnya. Oh iya, author bukan anak hits, cerita ter inspirasi sama temen author yang jadi raja endorse.
Votmen selalu ditunggu genks.
Salam tap tap. ❤️

Instagramadict lovinstagramHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin