Instagramadict lovinstagram

Alfif; deretan minggu yang pandai memfitnah

"Fif, mela mana? Katanya, jam 15:00. Ini udah lewat loh" riyan kesel, berulang kali dia menaik turunkan arlojinya.

"Sabar aja dulu, kayak lu gak pernah telat aja" dengan santai gue makan kentang goreng.

"Hay hay" mela nongol, het dah ini anak berasa gak punya dosa banget, baru aja nongol milk shake gue udah disamber aja.

"Jadi gimana?" Mela nyomot kentang goreng.

"Jadi gini masalahnya....." Dengan bla bla bla bla hubla riyan menjelaskannya, untung milk shake gue taroh di bawah meja. kalo enggak, penuh deh itu gelas dengan muncratan air liurnya riyan.

"Jadi instagramers?, serepot itu kalian? Kenapa harus manggil aku sih? Katanya lu jago IT yan? Yaudah tinggal daftar aja lagi"

"Lu pikir instagram layaknya game yang bisa di cheat?"

"Ya bisalah, elah lu kudet banget deh. Makanya jangan kebanyakan nongkrong di warnet. Sekarang itu zamannya gahol, kalo lu diwarnet terus, lu mau kawin sama siapa? Pikachu? "

Perasaan gue gak di kasih kesempatan nih buat angkat bicara....

"Yan, mel, gini aja. Gue udah punya target. Gue akan ngungkapin cintanya di tanggal 27 Agustus nanti pas dia ulangtahun. Nah, pokoknya kalo lu bedua mau bantu gue. Kita harus rancang bijimana caranya di 27 agustus nanti gue bisa ngehits. Untuk masalah kaya gini, gue percayain deh samu lu mel"

"Sorry, im left" mela berdiri, untung aja riyan mencegahnya.

"Mel, mel, plis bantuin kita. Kita janji bakal ngerjain tugas produktif lu deh"

"Sorry yan, gue gak bisa"

"Kenapa?"

"Ya, gue gak yakin aja"

"Janji deh, kita bakal nurut apa mau lu"

"Janji nurut apa mau gue yan?"

"Iya mel"

"Lu berdua harus nurut sama gue"

"Nurut apa?" Nyaris, gue dan riyan kaya anak kembar.

"Ya, nurut aja. Udah pokoknya nurut rut"

"Sip, gampang itumah." Riyan menyudahi negosiasinya.
----------------------------------------------
📷📷📷📷📷📷📷📷📷📷📷📷📷
----------------------------------------------

"Yan, emang kaya gitu ya? " gue masih melototin blackboard yang berisi tulisan tulisan aneh mela.

"Ya, gak tausih. Tapi enggak deh, yang penting mah kita punya steam wallet"
Jawab riyan, tanpa menoleh dari pandangannya yang tertuju pada blackboard.

"Yaelah yan, emang mau beli item char, lu pikirannya geme mulu si" gue masih fokus dengan blackboard.
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Instagramer itu
👱 ganteng ☑️
👔 fashionable ☑️
👥 kekinian ☑️
🎮 bukan gamer✖️

27 agustus 🔜 5 minggu lagi

Jadi minggu pertama, lu harus ganteng.
Minggu kedua, lu harus fashionable.
Minggu ketiga, kita jelajah tempat tempat fav.
Menggu ke empat, PDKT.
Minggu ke lima, tembak deh.
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

"Tapi mel," gue ngerasa ada yang aneh.

"Jadi lu gak mau nurut, baik." Gue gak nyangka mela bakalan ngucapin itu.

"Bukan gitu, eh buku gue yang di taro disini mana ya?"  Buku mana buku? Kamvret. Jangan sampe ilang disini, bisa kadi pembungkus kentang goreng deh itu buku.

"Yaudah sih fif kalo lu gak mau nurut" mela ngancem, yaudahlah cowok ngalah.

"Kak, maaf ya kak. Ini blackboard display cafe. Bukan untuk presentasi, jika ingin berpresentasi ada baiknya bawa proyektor sendiri dari rumah" ucap seorang pramusaji, di bagian dada tertuliskan tag name "yayah haryani".

"Oh iya, maaf mba ya. Ini temen saya katanya lagi belajar ngelukis doodle, siapa tau bisa di pajang di cafe ini hheee" gue belain mela, tapi yang di bela malah nginjek kaki gue.

"Bukan aku kok, tapi dia" mela menunjuk ke belakang, berharap dia bakal menemukan riyan. Taunya riyan nyungsep di bawah meja.

"Eh, dia" kali ini mela menuduhku, kamvret.

"Yaudah mba, pokoknya kami minta maaf ya.. Ini boleh dibawa lagi heheehe" suer, sebenernya gue males banget ketawa.

"Kami? Lu aja kali fif"

"Yadeh, yadeh mel. Lu menang kali ini, karena gue punya tanggung jawab dari semua ini"

"Masih mau nurut sama gue fi?"

"Masih, ayo pulang" ..... Gue narik tangan riyan.

"Yan, masih mau di onoh? Ayok pulang!"

---------------------------------------------
🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔛🔛🔛
----------—----------------------------------