Prologue

773 43 4
                                    

Prang

"Aku tidak tahan. Kenapa mereka selalu begini?" ucap Laurent dengan suara yang kecil sambil terus menangis.

Dia-Laurent Searles- sedang menangis di dalam kamar nya sejak tadi pagi sampai sore ini. Karena orang tua nya yang selalu ribut membuat nya takut untuk keluar kamar.

Samar-samar dia mendengar teriakan salah satu dari mereka di telinga Laurent. Orang tua nya kelahi mulai dari masalah kecil sampai Ayah nya mulai bermain di belakang ibu nya. Semenjak ketahuan oleh ibu nya kalau sang Ayah bermain, semenjak saat itu lah perang dunia ketiga di rumah itu di mulai.

"AKU SUDAH TIDAK TAHAN LAGI DENGAN MU MAZ!!" teriak Ibu nya.

Prang

Terdengar lagi suara bantingan yang diduga berasal dari ayah nya.

"TERSERAH AKU TIDAK PEDULI. KAU KIRA AKU TIDAK TAHU KALAU KAU JUGA SUDAH PUNYA ANAK DARI LELAKI LAIN SEJAK 3 TAHUN YANG LALU HAH?!" balas teriakan ayah nya.

Setelah mendengar pernyataan dari ayah nya tadi dada Laurent tiba-tiba saja menjadi sesak. Dia kaget. Ibu nya punya anak lain. Jadi inti nya ayah nya ingin membalas dendam dengan bermain belakang juga.

"SHIT. YANG PENTING AKU LEBIH MEMILIH MU DAN LAURENT DAN MASIH PEDULI DENGAN KALIAN DARI PADA DENGAN NYA, IYA KAN!!" bentak Ibu nya.

"OH BEGITU. MEMPUNYAI ANAK DARI LELAKI LAIN KAU BILANG PEDULI HAH? DIMANA OTAK MU?! dasar lelaki keparat." gumam Ayah nya di akhir kalimat.

"APA KATA MU? KEPARAT?! JANGAN BERANI BILANG DIA KEPARAT!!"

"OH karena dia dulu adalah MANTAN PACAR MU kau malah membela nya dari pada SUAMI mu sendiri, Hm?" sindir Ayah Laurent dengan menekan kan kata Mantan Pacar Dan Suami.

"SHIT. Aku tidak peduli." Ibu nya pun menyerah akhir nya masuk ke dalam kamar lalu membanting nya dengan kuat dan mengunci nya dari dalam.

Ayah nya yang melihat itu langsung pergi keluar rumah dengan membanting pintu utama rumah juga lalu melajukan mobil nya ke sebuah pub yang sering dia datangi.

Laurent yang dari tadi sibuk menangis dalam diam, tiba-tiba mendengar suara pintu kamar orang tua nya terbuka lalu ditutup dan mendengar suara bantingan pula dari pintu utama. Tanda nya Ibu nya juga sedang pergi.

Lalu muncullah sebuah ide di kepala nya. Laurent sudah tidak sanggup lagi menjalani ini. Sudah sejak 3 bulan yang lalu orang tua nya kelahi. Kini dia tersenyum lebar dengan ide nya itu. Dia tidak perlu lagi menangis. Tidak termenung lagi saat jam pelajaran di sekolah. Tidak mendengar umpatan kasar serta pecahan barang yang di banting. Kini dia akan bebas untuk selama-lama nya.

tbc








Neighbour In Love [h.s.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang