Three

400 31 5
                                    

Baca nya pas malam hari lagi ya. Ini mengandung unsur seram lagi.

*****

Pagi sudah datang dan tebak apa? Laurent, Harry, dan Zayn masih membuka mata dengan posisi tidur menghadap ke loteng. Mereka tak bisa tidur semalaman karena mata mereka tak mau menutup.

"Hoam, eh Kok kalian seperti orang yang lagi kejang. Eh bukan, orang kerasukan mungkin. Ya gitulah. Kalian kenapa?" tanya si Horan sambil menahan kantuk.

"Tak ada. Eh btw, kami mau bolos, ya kan Har?" jawab Zayn dengan mata yang merah. Merah karena tak tidur.

"Ha iya. Hehe" Harry masih bisa menyengir.

"Lha kenapa?" tanya Horan lagi.

"Gak ada. Kami mau tidur aja seharian ini. Lagian hari ini kan gak ada pr dan ulangan. Jadi tak masalah kami bolos. Lagian kita udah sering bolos jadi guru tak mempermasalahkan nya lagi." ucap Zayn sembarang.

"Ya udah. Aku mandi dulu ya. Tolong bangunkan mereka ya. Kalau aku sendiri yang ke sekolah lebih baik aku ikut bolos saja." ucap Nail Art mau keluar kamar tapi tak jadi.

'Jangan sampai mereka ikut bolos. Ini kan urusan aku dengan Harry. Urusan rahasia. Melawan makhluk yang tak kasat mata.' batin Zayn.

"Jangan begitu. Kalian sekolah saja. Kami kan hanya tidur disini. Kenapa kalian ikut bolos? Nanti kalian bosan lho. Mending kalian sekolah. Kalau kau bolos nanti Nathalie nyariin lho." ucap Zayn membujuk Niall masih di dalam selimut.

"Oh iya ya. Kasihan nanti dia nyariin. Aku mau Cepat karena aku ada janji dengan nya pagi ini. Bye." senyum di wajah Nail Art langsung mengembang hanya karena satu nama 'Nathalie'. Bahkan Niall sampai nabrak-nabrak meja saking gembira nya.

Zayn dan Harry melihat ke satu sama lain lalu mengangkat bahu. Lalu Mereka bangun. Kepala mereka langsung terasa berat dan pusing. Mereka tak tidur semalaman. Lalu mereka mulai membangunkan teman nya yang lain.

Laurent masih di tempat tidur dengan selimut seleher dengan bulu kuduk masih tegak dan mata yang terbuka sejak tadi malam.

"Ck, Aw. Aduh. Sakit semua badan ku gara-gara gak tidur. Ugh, rencana aku untuk daftar sekolah batal deh kayak nya hari ini." ucap Laurent mencoba duduk dari berbaring yang cukup lama. Bahkan sangat lama.

Dia merasa dunia berputar. Dan kepala yang sangat sakit. Lalu dia berusaha jalan walau sering terjatuh. Lalu dia sampai di dapur lalu mengambil gelas dan minum. Lalu dia mengambil makanan dari kulkas dan nonton tv saja dulu pagi ini. Jam menunjukkan jam 7 pagi. Masih ada Paranormal Witness di Syfy. Dia menekan channel Syfy dan sibuk nonton sambil makan.

Saking seram nya dia teriak sangat kencang bahkan sedunia pun bisa mendengar nya. Dia juga menutup muka nya memakai bantal yang ada di sofa. Lalu dia merasa janggal. Dia sadar dia sendirian di apartement ini. Semua pintu dan jendela juga tertutup. Tetapi kenapa ada udara dingin berembus di telinga kanan nya. Pas ada angin itu pas pulak di tv bagian seorang perempuan yang di tv itu dihantui. Dia merasa semakin takut sekarang. Angin masih berembus di telinga kanan nya. Semua bulu kuduk nya telah berdiri. Lalu dia mendengar suara derapan kaki di dapur. Dia perlahan bangkit dari duduk nya. Untung kunci kamar nya berada di kantung celana nya. Dia berjalan perlahan menuju pintu dan membuka nya. Pas mau menutup nya dia mendengar sesuatu pecah dari dapur kamar apartement nya. Dia langsung cepat-cepat mengunci pintu kamar nya lalu lari menuju lift berada. Dia bereriak sekencang-kencang nya sampai suara nya hilang. Bahkan dia terjatuh-jatuh. Ketika sampai di depan lift dia langsung menekan sebanyak-banyak nya tombol untuk turun. Lalu lift berbunyi dan terbuka. Ini bertanda buruk. Di dalam lift ada seseorang memakai jubah hitam berdiri menunduk di hadapan nya.

Neighbour In Love [h.s.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang