Part 2

267 29 10
                                    

Kini, salah satu kelas tampak berisik dikarenakan banyaknya bisik-bisik tetangga. Gimana nggak, tiga cogan SMA Pelita Jaya kini berada di sini karena akan membimbing mereka dalam MOS tiga hari kedepan. Betapa beruntungnya kelompok ini.

"Sudah bisik-bisiknya?" tanya Mars yang menciptakan keheningan seketika.

"Jangan dingin-dingin amat napa sih Mars," bisik Vino yang mendapat tatapan tajam dari Mars. Vino pun langsung cengengesan seraya mengangkat dua jari tangannya memberi salam perdamaian.

"Selamat pagi adik-adik. Perkenalkan nama saya Gabriel Talenta Canova. Saya disini menjabat sebagai Wakil Ketua OSIS. Kami bertiga akan membimbing kalian tiga hari kedepan ini," kata Gabriel mewakili Mars.

"Dan perkenalkan nama saya Vino Novensha Belino, kalian bisa panggil saya Vino. Saya menjabat sebagai sekretaris OSIS," sambung Vino memperkenalkan diri.

"Apa ada yang ditanyakan?" tanya Mars.

"Saya Kak. Kak Gabriel ini anak pemilik SMA Pelita Jaya bukan? Anak pemilik "Canova Group" ?" tanya seorang anak cewe kepada Gabriel.

"Iya," jawab Gabriel seadanya seraya tersenyum kecil yang membuat siswi dikelas ini menjerit tertahan. Tidak diragukan lagi, Gabriel adalah salah satu cogan SMA Pelita Jaya setelah Mars. Dia adalah anak dari pengusaha terkenal di Asia. Maka tidak disalah kan lagi jika Gabriel itu banyak yang ngejar, selain dia tampan dia juga kaya. Orang tuanya memiliki beberapa perusahaan terkenal di berbagai manca negara. Ayolah, siapa yang tak kenal dengan Bryan Kenzie Canova? Dia adalah orang tua Gabriel Telenta Canova. Bahkan semua orang tahu, jika dia menyandang nama Canova maka tak diragukan lagi dia adalah anak pemilik dari "Canova Group".

"Apa masih ada yang ingin ditanyakan?" lanjut Vino. Kini banyak yang mengacungkan jari mereka, kebanyakan kaum hawa dan sedikit kaum adam. Banyak kaum hawa yang bertanya tidak jauh dari seputar apa nama sosmed mereka, pacar idaman mereka, dan lain-lain. Sedangkan kaum adam ada yang bertanya gimana caranya agar mereka bisa ganteng seperti Mars, Vino dan Gabriel. Alhasil mereka mendapatkan teriakan dari kaum hawa. Mars, Celino dan Gabriel pun hanya bisa menggeleng-gelenglan kepala mereka melihat kelompok yang mereka bimbing itu.

Tanpa mereka sadari, Mellow dan Stella ternyata berada di kelompok mereka. Dan sedari tadi, Mellow dan Stella malah asik dengan lagu yang mereka dengar dari headseat yang mereka pakai. Membuat mereka berdua tidak tahu, jika Mars, Vino dan Gabriel adalah Kakak pembimbing mereka.

"Mars, itu bukannya cewe yang adu bacot sama lo tadi ya? Yang namanya serasi sama lo itu?" tanya Vino berbisik seraya menunjuk bangku paling belakang dimana Mellow dan Stella duduk. Mars langsung melihat kearah yang ditunjuk Vino dan betapa terkejutnya ia sekarang melihat dua anak hawa yang tengah asik sendiri dengan headseat yang mereka pakai.

"Dasar anak-anak nakal," batin Mars geram seraya berjalan kebelakang. Semua orang yang ada dikelas itu langsung memperhatikan Mars yang kini tengah berada disamping Mellow , tak terkecuali Gabriel dan Vino pun melihatnya.

Brak..

Mars langsung memukul meja dan mengakibatkan Mellow dan Stella terkejut.

"Ih siap--, LO? LO LAGI?" teriak Mellow terkejut. Stella hanya meringis melihatnya.

"Kenapa hmm?" tanya Mars santai.

"Kok lo ada disini? Ngapain? Wah lo nguntit gue supaya bisa balas dendam ya? Ngaku lo," tuduh Mellow.

"Jangan asal ceplos aja lo. Gue disini sebagai Kakak pembimbing kelompok ini," balas Mars dingin dan datar. Mellow pun bungkam dan mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas. Matanya pun bertemu dengan mata milik Gabriel, ia pun terdiam sesaat dan langsung cengengesan seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

MARSMELLOW Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang