Prolog

8.7K 270 17
                                    

Addison memelintir tangan kanan Liliana kuat-kuat, "Kau tidak akan bisa melawanku, wanita bodoh!" dia berujar kasar sambil menempelkan tubuh wanita itu kedinding. Liliana tetap berusaha memberontak membebaskan dirinya. Ia tidak sedikitpun mengeluarkan suaranya, sedikit merintih tapi tetap berusaha tidak mengeluarkan kesakitannya.

Semua rencananya yang akan menikam Addison dengan pisau saat Pria itu mengetahui semua uang yang Ia berikan palsu gagal sudah. Bukannya menikam Addison, pisau itu justru menyayat lengan atasnya. Dia memang bodoh, tidak memprediksikan ini sebelumnya. Tenaga Addison jelas lebih besar dari dirinya, mudah saja bagi Addison untuk merebut pisau itu darinya.

"Kau ingin aku membunuhmu?" Addison mendesis ditelinga Liliana, ia memainkan pisau milik Liliana diwajah wanita itu. "Dengarkan aku.." Addison menjambak rambut Liliana, hingga kepala wanita itu tertarik kebelakang. Lalu tubuh Liliana dilempar keatas meja rias, hingga kaca itu pecah berkeping-keping. "Aku tidak akan membuatmu mati dengan mudah sebelum aku dapat uangku." ucapnya tajam dihadapan wajah Liliana.

Bau anyir darah kembali tercium oleh indra penciumannya, kepalanya seketika terasa hangat. Liliana menggerakan tangannya yang sudah terasa kaku, untuk menyentuh kepalanya yang mengeluarkan cairan merah segar.

Wanita itu terbatuk, kepalanya berdenyut sangat hebat, pusing tak tertahankan. Lengannya yang tadi kaku saat ini perlahan menjadi mati rasa. Pikirannya saat ini adalah, Ia akan segera menemui ajalnya. Tapi itu tidak masalah, setidaknya kalau Ia mati, seluruh permasalahnya akan lenyap bersama dengan kematiannya, Ia rela mati jika dengan mati semua yang jadi permasalahannya akan lenyap.

I'M NOT VIRGIN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang