Begin Story

17 3 4
                                    

Olivia story

Prang . . . Aku terbangun dari mimpiku lagi, ini sudah kesekian kalinya gelas yang dipecahkan. Bukan hanya itu, jeritan dan tangisan pun semakin keras. Kulirik jam kecil di mejaku.
Ah. . . jam dua pagi ternyata.Aku kembali menutup mata dan memasang earphone di telingaku, setidaknya suara itu dapat berkurang . Aku pun kembali tidur .

* * *
"liv . . Oliv " aku tersenyum dan melambaikan tanganku. Aku perlu waktu lama untuk melihat dengan jelas siapa yang memanggilku. Satu yang pasti disini sangat ramai bagaimana tidak, ini makan siang kampus, tentu saja kami kesini untuk mengisi perut kami yang kosong ataupun sekedar ngorol.
"Permisi" kataku berkali-kali ketika melewati mereka, untung saja aku memakai celana hari ini. Aku terus berjalan dan
Brukk. .
"Maaf aku tidak sengaja maaf" aku menundukan kepalaku dan berjongkok bermaksud mengambil barangnya. Tapi dia sudah duluan mengambil barangnya dan berlalu pergi.
Mahasiswa yang lain seaakan tidak perduli dan hanya berlalu saja.
Butuh sedikit waktu hingga aku sadar apa yang terjadi.
Cowok aneh , desisku. Hanya itu yang terlintas dikepalaku. Aku pun kembali menulucur ke meja Roselyn yang dipesanya lengkap dengan sepiring nasgor dan dua gelas lemon tea.

Aku belum meperkenalkan diri, namaku Olivia Renata 21 tahun, keturunan Chinese Indonesia bentuk tubuhku pun tidak begitu ideal. Bahkan aku kurus dengan tinggi 165, pintar? Ohh tidak, aku hanya mahasiswi biasa dan ini salah satu sahabatku Roselyn. Cewek yang paling centil dan baperan.

Aku sengaja menyuruhnya untuk memesan tempat di ruangan terbuka.
Aku memang lebih menyukai duduk disini. Angin disini sangat nyaman. Aku sangat menikmatinya hingga Tanpa kusadari aku menutup mataku.
"liv kamu kenapa si?"
"emang aku kenapa?" aku kembali membuka mataku dan menyantap nasi goreng yang sudah dipesannya.
"Ditanya malah nanyak balik, kebiasaan kamu liv " aku tersenyum dan kembali makan
"mana yang lain ?"
"Yang lain masih ada kuliah liv " aku pun hanya ber oo ria dan kembali makan. Entah kenapa hari ini aku tidak mood sekali
"liv kamu tadi nabrak cowok tadi kan, wihh ganteng ya dia"
Uhuk. . Aku kembali menelan minumku dengan susah payah,
"Apa?! Ganteng gimana? Aku saja tak sempat melihat wajahnya, " Mencurigakan, Lina menunjukan senyum anehnya
"Penasaran? "
Aku mengangkat sebelah alisku, dan Lyn dengan semangat menceritakan kepadaku sosok cowok misterius tadi

* * *
Capekkk. . Setelah seharian kuliah akhirnya kami pulang juga.
"Liv, gak pulang ?" cindy yang duduk di belakangku sudah membereskan mejanya. Sedangkan aku harus membereskan paper kelompokku dulu.
"Ini Cin,ini juga mau pulang, duluan ja Cin." jawabku sambil memberekan semua barangku.
"Kalau gitu aku duluan ya liv," aku tersenyum dan melambaikan tanganku.
Nah. . Aku sudah siap dan sekarang aku mau pulang. Batinku. Saat meninggalkan kelas, tanpa sengaja aku melihatnya lagi. Cowok yang menabrakku, baru saja dia melewati kelasku. Aku kembali teringat kata Lyn

Flasback 2 jam yang lalu

"Dia James Sparker anak manajemen bisnis sama seperti kita, semester empat. Dan bodinya itu oh my godd six pack, dan yang kudengar dia masuk disini karna ikut tes masuk yang super duper susah itu. Jadi kalau kuberi nilai dia B-" ucapnya mengeb-gebu.
"trus" Roselyn melirikku tajam.
"Trus, kamu salah satu cewek yang beruntung dong" .
Aku mengerutkan kening
"Dia orang yang misterius tau, jarang banget bisa betemu dengannya, jadi elu beruntung bisa ketemu sama dia. Dan kurasa dia datang saat matahari belum terbit dan baru akan pulang saat matahari terbenam dan kau tahu James itu. . " Roselyn terus menceritakan dirinya lagi bahkan dia tidak sadar aku menghabiskan nasi gorengnya.

"Jadi James yaaa. . " tepat saat aku berdiri didepan pintu kelasku, bayangannya pun tidak terlihat lagi. Kuhembuskan nafasku keras. Ada sesuatu dengan dirinya.

Bersambung . . .

Our's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang