Author POV
Seharian ini Castella beristirahat di tempat yang sudah tak asing baginya. Castella mengerjapkan matanya mencoba untuk menyesuaikan pencahayaan dalam ruangan itu. Tenggorokannya terasa kering, ia melirik gelas berisikan air di atas nakas dan mencoba untuk meraihnya namun hasilnya nihil karena gelas itu jatuh hingga hancur berkeping-keping. Dari suara itu lah dokter dave muncul dari balik pintu menatapnya khawatir.
"Kamu kenapa La? Haus??" Tanya Dave yang di jawab anggukan oleh Castella.
Dokter Dave pun keluar sebentar untuk mengambi segelas air lagi dan menyuruh suster untuk merapikan pecahan tadi.
Davepun kembali dan memberi segelas air putih itu pada castella."Terima kasih Dave" Lirih castella
"Tidak masalah. Bagaimana keadaanmu? Apa kamu merasa ada yang masih sakit?"
"Aku tidak apa-apa. Sudah baikan sekarang. Emm Dave, bagaimana keadaan Castellhy?" Castella berharap bahwa saudara kembarnya itu baik-baik saja.
"Dia kehilangan banyak darah dan belum ada stok darah Golongan AB sekarang. Kedua orang tua mu mencoba untuk mendonorkan darahnya tapi hanya ibumu lah yang cocok tapi kondisi ibumu saat ini tidak fit sehingga jika kita mengambil darahnya maka dia lah yang akan melemah. Maka dari itu, kami masih menunggu stok darah AB. Jangan khawatir, dia akan baik-baik saja" jelas Dokter Dave. Castellhy memejamkan matanya pedih mendengar perkataan dokternya itu. Ia tidak tega melihat saudara kembarnya yang ia cintai berbaring lemah disana.
"Golongan darah ku AB, Dave" Ucap Castella. Dokter Dave mengernyitkan keningnya bingung maksud dari Castella
"Terus? Kenapa?" Tanya Dokter Dave
"Ambil darahku dan berikan padanya" Dokter Dave sukses melotot mendengar perkataan Castella tidak setuju dengan saran wanita itu.
"Tidak! Kau saja lemah darinya tapi kau mau memberikan darahmu padanya! Are you kidding me?" Bantah Dokter Dave.
"No. Please Dave. Mana mungkin aku tega melihat saudaraku sendiri terbaring lemah disana"
"Tapi keadaanmu juga lemah Castella. Aku tidak setuju dengan pendapatmu. Lebih baik aku menunggu stok darah yang jelas bukan dari darahmu"
Castella masih tidak menyerah karena dia memang sangat keras kepala. Dia lebih baik mati dari pada melihat saudaranya yang mati meninggalkannya karena hanya Castellhy lah yang ia punya.
"Dokter Dave, kumohon! karena hanya dia yang aku punya didunia ini. Hanya dia yang masih sayang padaku, kau tidak tau betapa berharganya dia dimataku" Lirih Castella mencoba untuk tidak menangis.
"Kau sadar dari ucapanmu kan La. Saat ini kondisimu masih sangat lemah dan kau ingin memberinya darahmu. Oh my God's sake. Aku tidak akan membiarkanmu"
"Dave, lebih baik aku MATI dari pada dia yang selalu membelaku saat semua orang mencercaku, memakiku di rumah terkutuk itu. Mengertilah Dave. Dia sangat berharga bagiku" Castella terisak membuat Dave tidak sanggup melihatnya yang rapuh seperti itu.
"Hmmm. Aku mengerti dengan perasaanmu. Baiklah, sebelum itu kamu harus cuci darah jika ingin memberikan darahmu padanya." Dokter Dave diam menatap Castella dengan sendu melihat kebaikan dan tulus dari hati wanita itu membuatnya terharu. Kenapa wanita ini harus menerima banyak cobaan. "Bertahanlah Ella. Jangan merasa bahwa dirimu sendiri didunia ini. Ada aku sebagai kakakmu dan akan selalu menyayangimu." Ucap Dave sembari mengecup kening Castella lembut dan bergegas keluar dari ruangan itu.
Castella sedikit terharu mendengar ucapan Dave. Ternyata masih ada yang menganggapku ada di dunia ini. Ella tersenyum lirih saat Dave keluar dari ruangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lonely Soul
RomanceSegalanya telah berubah, hidup yang dulunya sangat menyenangkan berubah menjadi seperti neraka bagiku -Castella Cadis Ronald Entah apa yang disembunyikan nya, Aku tak tahu. Aku ingin menunggu tapi terlalu lama hingga semua nya telah ku ketahui teta...