1. Hari Pernikahan

131 2 2
                                    


Indah Pov^^

Hari ini adalah hari pernikahanku. Menikah? Haha! Iya menikah. Aku sangat yakin jika kalian mendengar kata 'menikah' kalian pasti mengira bahwa kedua insan yang berbeda jenis kelamin itu saling mencintai, saling menyayangi satu smaa lain. Sedangkan Aku dengannya? Oh tidak. Aku masih tidak menyangka Aku akan menikah dengan cepat bersama laki-laki yang belum genap 2 minggu Aku kenal. Shiitt!! Ini semua gara-gara Tatan sialan itu! Ia lah yang memperkanalkanku dengan Daniel. Ia memberikan nomor telponku ke Daniel! Yang jelas-jelas Aku baru saja putus dengan Andre yang bisa dikatagorikan sebagai 'Mantan Terindahku' sungguh Aku masih menyayanginya, Aku masih sangat mencintai Andre.

"Hey cantik? Bengong aja, sapa dulu tamu undangan kita sayang. Keluargaku juga telah hadir diacara ini. Apakah kau tak ingin menyambut hangat keluargaku? Seperti Aku menyambut hangat keluargamu. Heeumm?" Aku terkesiap ketika mendengar suara beriton milik Daniel yang sukses menghamburkan lamunanku. Aku menghembuskan nafas beratku dan berusaha untuk mencoba tersenyum padanya.

"Baiklah"ujarku kemudian berjalan mendahuluinya. Sungguh Aku tak mencintainya. Adakah seseorang yang bisa membawaku kabur dari acara pernikahan sialan ini?!.

***

Acara pernikahanku kini telah usai. Aku sekarang berada didalam kamarku dengannya(?) siapa lagi kalau bukan Daniel yang kini bernotabe 'Suami Sahku'. Aku tak henti-hentinya terus menggerutuki keputusan konyolku ini. Aku terus menghelai nafas kasarku. kini aku sedang duduk dibalkon kamarku. Apalagi yang Aku lakukan jika bukan melamun 'lagi'. Dan Aku lagi-lagi menghembuskan nafas beratku.

"Aku merindukanmu Ndre.. Kamu dimana? Apakah kamu telah menikah dengan perempuan itu?" Aku terus menyebut nama Andre dihatiku. Aku sungguh belum siap untuk menjadi seorang istri. Aku masih ingin bermain dengan teman-teman sebayaku! Aku masih ingin menghabiskan masa remajaku yang begitu indah. Ahh sial! Ini semua gara-gara keputusanku yang ku ambil tanpa fikir panjang terlebih dahulu dan Aku juga tak memikirkan apa dampaknya yang akan terjadi dengan keputusan ini! Bodoh!

"Ndree... Aku menyayangimu, Aku masih mengharapkanmu" Aku hanya bisa mengucapkan nama Andre dihatiku, Aku tak berani mengatakan nama Andre di depan Daniel sialan itu, eh ralat maksudku Suamiku--"

"Indah"

"Indaaaaah?"

"Indaahhh Sayaaangg?!"teriaknya lebih keras dari sebelumnya

"I-iyaa Andreku sayang.. Ada apa?"balasku spontan. Sungguh Aku tak sadar dengan ucapanku barusan, Aku tak sadar, Ak--Aku sungguh terkejut. Sontak Aku langsung memutar tubuhku kebelakang. Hal yang pertama kali Aku lihat adalah Daniel! Ya Daniel sialan itu eh ralat maksudku Suamiku. Aarrggh!! Aku tak perduli persetanan dengan namanya. Aku menatapnya dengan tatapan takut, sungguh bulu kundukku kini meremang karenanya. Ia menatapku dengan tatapan mematikan. Aku dapat merasakan hawa kebencian dari tatapan matanya. Ia menatapku dengan tatapan bahwa Aku ini adalah mangsanya, mangsa yang siap untuk dicengkram kapanpun yang ia inginkan.

"Siapa Andre?"tanyanya dingin. Aku tak berani untuk menjawab pertanyaannya sungguh Aku sangat takut dengannya sekarang melihat situasi seperti ini.

"Siapa Andre!"tanyanya sekali lagi. Dan lagi-lagi Aku tak menjawab pertanyaanya. Bukan karena Aku takutnya padanya. Tidak! Hanya saja Aku takut jika Aku disuruh tidur diluar untuk malam ini dimana malam ini udaranya sangatlah dingin. Sepertinya akan turun hujan. Indah Angelika Gorlden tidak pernah takut dengan laki-laki manapun kecuali Ayahnya yang kadang-kadang sering ia bentak, tapi bagaimanapun Aku masih menghormati Ayahku Rusli Gorlden

"Jawab pertanyaanku Indah!! Siapa Andre itu?! Siapa! Jawab!? Apakah itu selingkuhanmu!?"bentaknya geram. Sungguh kini Aku dapat melihat kilatan merah yang menyala dimata coklatnya

"Di--diaa.."jawabku terpotong karena Daniel lebih dulu memotong ucapanku

"DIA SIAPA INDAAH!"bentaknya lebih keras daripada sebelumnya, bahkan suaranya kini naik 5 oktaf dari sebelumnya. Kini ia mencengkram bahuku dengan keras. Laki-laki sialan!! Tak ada sebelumnya laki-laki yang berani seperti ini padaku! Semua laki-laki selalu tunduk denganku!

"Dia Andre MANTAN TERINDAHKU"jawabku membentak sambil menekan kata terakhir agar dia sadar bahwa tidak ada satu seseorangpun yang bisa menggantikan posisi Andre dihatiku. Takkan ada dan takkan pernah ada! Ia menggeram padaku, dapatku lihat kini mengeraskan rahangnya yang sangat kokoh.

"KAU....!! KAU TAK MENGHARGAIKU INDAH!!!! AKU INI SUAMIMU SEKARANG!! SINGKIRKAN LAKI-LAKI BRENGSEK ITU DIHATI MAUPUN DIFIKIRANMU INDAH!!" ia semakin meraja rela meneriakiku. Sungguh bahuku kini kian perih karena ia semakin mengeraskan cengkeramannya.

"Takkan pernah!! Itu takkan pernah bodoh!"balasku sengit. Aku membalas tatapannya dengan tatapan sangat muak! Sungguh Aku membenci laki-laki yang berada dihadapanku sekarang ini! Ia benar-benar posesif!

'PLAK'

Aku langsung tergeletak diatas lantai karenanya! Bahkan Andre tak pernah melakukan hal sekasar ini padaku meskipun Aku telah menjalin hubungan selama hampir satu tahun dengannya. Aku tak dapat menahan isak tangisku. Aku benar-benar merasakan panas yang menjalar dipipiku. berani sekali ia menamparku dengan tangan kotornya! Ia kini mencoba untuk mendekatiku, kini tatapannya tidak lagi seperti tatapan tadi yang membara. Dapatku lihat dari sorot matanya yang kini berubah menjadi redup, berubah menjadi lembut. Aku merasakan tangannya membawaku kedalam dekapannya. Hangat, Nyaman. Itu yang pertama kali Aku rasakan. Tangannya menjalar kepunggungku lalu mengusapnya dengan penuh kasih sayang. Aku semakin memeluknya dan menggelamkan kepalaku kedalam dada bidangnya yang hangat.

"Sekarang kita istrirahat. Maafkan Aku yang telah berlaku kasar padamu" ia menjauhkan tubuhku darinya. Aku sempat ingin memberontak tapi sungguh Aku tak memiliki keberanian untuk melakukannya. Hey! Apa yang sedang difikirankan oleh otak cantikmu itu indah!. Ia menatapku dengan tatapan penuh kasih sayang, tapi sayangnya Aku takkan pernah luluh dengan tatapannya. Ia mengusap pipiku dengan lembut lalu membantuku berdiri untuk segera beristrirahat diranjang tidur kami. Aku mendecih pelan ketika ia bersikap sok romantis seperti itu.








Haayy! Jangan lupa tinggalkan vote+coment

Sebenarnya Aku tak cukup pandai untuk menulis cerita yang genrenya romance atau sad atau yang bikin baper :v

Oke aku harap kalian suka dengan cerita abal-abalku ini..

Sorry typo everywhere.. Berhati-hatilah :v

Forced MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang