***"Pagi Hyung!" Sapa Jung Kook dengan seragam Sekolah yang sudah rapi melekat ditubuhnya. Jung Kook duduk dimeja makan dan memandangi Yoon Gi yang tengah sibuk menyiapkan sarapan.
"Hm" Sahut Yoon Gi seadanya.
"Hyung!" Panggil Jung Kook seraya menuangkan Susu kegelas yang ada dimeja.
"Wae? Kau membuat masalah lagi disekolah?" Terka Yoon Gi tanpa menoleh pada Jung Kook.
"Tidak! Bukan itu!" Sergah Jung Kook.
"Baiklah"
"Hyung!" Panggil Jung Kook lagi. Yoon Gi menoleh dengan dinginnya menatap Jung Kook yang tampak gelisah.
"Apa itu sesuatu yang penting?" Tanya Yoon Gi dan kembali menyiapkan sarapan.
"Tapi kau harus janji tak akan marah saat aku memberitahumu." Ujar Jung Kook berusaha membuat kesepakatan. Yoon Gi berbalik dan berjalan menuju Jung Kook dengan dua Piring yang masing masing berisi Telur mata sapi dan sepotong roti .
"Kau tau, aku akan lebih marah kalau kau bertindak Konyol tanpa memberitahuku." Ujar Yoon Gi dingin seperti biasanya dan duduk didepan Jung Kook.
"Ahh.. Bukan begitu, hyung."
"Lalu? Jangan bertele-tele"
"Hyung, kau tau jika kita ini Memiliki ayah yang berbeda. Aku--"
"Jika kau hanya ingin membicarakan hal itu lupakan, aku tak akan mendengarkan" Potong Yoon Gi dan melahap Makanannya.
"Aku sangat menyayangimu, hyung" Lirih Jung Kook.
Pletak!
Langsung saja Yoon Gi melayangkan ujung sendoknya ke puncak kepala Jung Kook.
"Apa kau ini gay, hah! Berhenti berbicara seperti itu! Kau membuatku merinding!" Cerca Yoon Gi. Sedangkan Jung Kook hanya mengusap puncak kepalanya yang agak sakit karna Yoon Gi dengan memanyunkan bibirnya sedikit.
"Habisnya... kau selalu saja bersikap Dingin padaku! Aku ini adikmu, Hyung! Yah, walaupun bukan dari ayah dan ibu yang sama " Jelas Jung Kook dengan nada sedikit kecewa dan mengalihkan pandangannya kearah lain
Ya, Berbeda ayah? Itu benar! Ayah Yoon Gi meninggal karna Penyakit keturunan dari Kakek Yoon Gi hingga hanya meninggalkan sang Ibu dan dirinya saja. karna kondisi ekonomi, Ibu Yoon Gi memutuskan untuk menikah lagi dengan seorang pria yang sudah bercerai dengan Istrinya dan meninggalkan seorang Putra -- Jeon Jung Kook.
Dulunya, Jung Kook yang masih berumur 5 tahun sangat takut pada Yoon Gi karna menurutnya dulu sikap kasar dan dingin Yoon Gi yang lebih menakutkan dari Setan jahat manapun. Namun, rasa takut Jung Kook berubah menjadi rasa sayang saat pertama kalinya, Yoon Gi rela keluar rumah saat tengah malam untuk mencari Jung Kook yang sebenarnya saat itu tersesat.
Yoon Gi bahkan menggendong Jung Kook pulang kerumah. Hingga suatu hari Jung Kook tau suatu hal yang membuatnya sedih dan menangis sepanjang hari, hanya Yoon Gi yang bisa membuatnya diam. Mengingat semua itu terkadang terasa sangat manis.
Kembali keposisi saat ini. Jung Kook diam-diam menatap Yoon Gi yang sibuk dengan sarapannya.
"Hyung, aku akan mencarikan Dokter yang paling hebat untukmu." Ucap Jung Kook cepat dan menatap Yoon Gi takut , bersiap untuk menerima celotehan panjang Yoon Gi.
"Untuk apa?" Tanya Yoon Gi santai, "itu tak akan berguna. Tak perlu sia-siakan tenagamu. Tetap fokus saja pada urusan sekolahmu" lanjut Yoon Gi.
"Tapi, Hyung...."
KAMU SEDANG MEMBACA
[BANGTAN STORY]
FanfictionKumpulan Cerita Fiksi Bangtan, dengan Genre Family, Friendship, dan semacamnya. Terima kasih sudah memberikan dukungan untuk Cerita ini dan untuk saya. Kritik dan saran masih sangat dibutuhkan.