[Chapter 4 : Choice]

567 73 2
                                    

Jung Kook berlari, berlari, dan terus berlari. Tak peduli akan hujan yang terus mengguyur tubuhnya. Yang ia inginkan hanya segera sampai kerumah sakit.

Meskipun kecepatan kakinya mungkin membuatnya terjatuh, siapa yang peduli? Yang ada dipikirannya hanya Yoongi. Meskipun ia tau jika Tae Hyung juga mengejarnya dibelakang sana tetap saja, prioritas pertama nya adalah Yoon Gi.

"Hyung, kau berbohong..." Bantin Jungkook sembari terus berlari dan berkali kali mengusap airmatanya. Sungguh, padahal baru beberapa hari yang lalu perasaannya menjadi sedikit tenang karna Yoon Gi berkata semuanya akan baik baik saja. Yahh, walaupun dia tahu itu bohong.

Kenapa Yoon Gi menutupi semuanya dari Jung Kook? Protektif? Apakah salah begitu protektif terhadap orang yang kau sayangi?

Jung Kook marah, sedih, kecewa. Semuanya bercampur aduk dipikirannya. Jung Kook berharap Yoon Gi belum benar benar pergi seperti yang Tae Hyung katakan.

°°°°°

"Kau ingat pertanyaanku 4 Hari yang lalu? Sebenarnya..., Yoon Gi hyung akan pergi hari ini. Seharusnya itu 4 hari yang lalu tepat dia tiba tiba kambuh. Tapi jika mereka membawa Yoon Gi hyung dihari itu kau mungkin akan keras kepala untuk ikut dan meninggalkan Sekolah. Maafkan aku, Jeon. " Jelas Tae Hyung menatap Jung Kook yang terdiam diujung anak tangga dengan rahang mengeras.

"Kenapa kau tak memberitahuku lebih awal? Bukankah kau ini sahabatku?" Tanya Jung Kook pelan. Tersirat jelas rasa kecewa diwajahnya.

"Maafkan Aku..." Sahut Tae Hyung dan merasa sangat bersalah. Melihat wajah murung Taehyung dan juga Airmatanya, Jung Kook memicingkan matanya pada Taehyung.

"Wae? Kenapa kau menangis? Apa yang salah? Kenapa kau yang menangis? Apa Yoon Gi hyung...." Tubuh Jung Kook bergetar hebat melihat reaksi Tae Hyung yang tampak semakin bergetar.

Jung Kook perlahan mundur dan berjalan dengan langkah lebar menuju pintu keluar. Tae Hyung langsung menuruni anak tangga membiarkan Kopernya terjatuh dan langsung menahan Jung Kook dengan memeluknya erat dari belakang.

"Diluar hujan, kau tak akan menerobosnya kan?" Tanya Tae Hyung gusar. Demi apapun, Jika Jung Kook tiba dirumah sakit dan Yoon Gi belum pergi mungkin Jung Kook akan memaksa untuk ikut juga. Ini tentu tak bagus disaat beberapa Minggu lagi Akan ada Ujian Sekolah.

"Lepaskan aku!" Hentak Jung Kook geram dan terus mencoba melepaskan diri dari Tae Hyung yang memperkuat pelukannya.

"Jika kau pergi sekarang aku akan berhenti menjadi Sahabatmu! Aku tau kau tak akan mendengarkanku, Jung Kook-ah, asal kau tau saja, ini Permintaan Yoon Gi hyung demi dirimu!"

Bukk!!

Jung Kook tak peduli, ia langsung menghantam kuat Perut Tae Hyung dengan Sikunya hingga Tae Hyung terduduk kesakitan. Saat itu juga Jung Kook langsung berlari menerobos Hujan yang saat itu mulai deras.

***

Ditengah deru hujan yang lumayan deras, Taehyung tampak tak kalah cepat untuk menyusul Jungkook.

- Kenapa kau tak memberitahuku lebih awal? Bukankah kau ini sahabatku? -

Perkataan Jungkook terus mengiang-ngiang diingatannya. Sungguh, ini diluar kendali. Perubahan rencana karna Keadaan Yoongi yang tiba tiba memburuk. sungguh, Taehyung tak pernah mengira jika Jungkook tetap saja tak dapat mengerti situasinya.

Tak peduli akan orang orang yang sudah berapa banyak ia tabrak dengan tubuhnya, Tae Hyung tetap berlari mengejar Jung Kook. Hingga tiba diperempatan jalan....

- Jungkook-ah... Kumohon jangan kesana....-

.
.
.
.
.
.
.

TIIIIIIIIIIINN!!!!

[BANGTAN STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang