001

312 24 19
                                    

Musim dingin telah tiba..

Semua orang berkumpul untuk merayakan kejayaan dan kekayaan yang diberikan Raja Bahamot pertama.

Mereka menari di tengah patung berbentuk tubuh manusia berkepala kambing dengan segitiga berbintang di tengah dahinya.

Beberapa orang menyanyikan lagu pujian untuk sang raja iblis itu, dan sebagian dari mereka menandu seorang anak perempuan yang sudah tak berdaya itu. Wajahnya pucat pasi,mata sayu, kulitnya putih dan sangat kurus. Tangan serta kakinya diikat.

Di dalam hati gadis itu dia sudah meronta dan berdoa agar siapapun menolong dirinya. Ia tak ingin di jadikan persembahan

Ya.. Dia jadikan persembahan untuk Raja Bahamot sebagaimana imbalan dari kejayaan dan kekayaan yang diberikan Raja Bahamot untuk desa tersebut.

Mereka buta akan kekayaan dan kejayaan, dan raja iblis itu tak segan akan memberikan kekuatannya bagi siapa saja yg setia patuh dengan perintahnya walau harus mengorbankan keluarga mereka sekalipun.

Riuh para pengikut para raja iblis itu, sebut saja Dazanbos.

Terus mewarnai malam yang dingin dengan suka cita mereka.

"Wahai Yang Mulia Agung, kami taat kepadamu. Anak ini akan menjadi persembahan paling istemewa. Hanya ini yang kami bisa berikan padamu"

Seorang pria dengan janggut putih berumur 50-an angkat suara, suaranya menggema hingga para dazanbos terdiam dan menghentikan kegiatan mereka masing-masing.

Gadis malang itu dengan pasrah harus di letakkan di atas meja dari batu. Dia tak berdaya selain memanggil nama orang tuanya yang sudah menjadi Dazanbos. Hatinya sangat terluka, dia dari keluarga sederhana namun kedua orang tuanya hanya memikirkan kekuatan, kejayaan dengan cara yang instan.

Tangannya harus di pegang dengan erat oleh 4 orang. 1 orang lagi megenggam sebuah benda seperti cap berbentuk segitiga berbintang dengan merah membara yang siap melepuhkan kulit.

Melihat benda aneh akan di berikan pada tubuhnya sebagai tanda persembahan ,

gadis itu meronta dan memohon pertolongan dari ayah dan ibunya. Gadis itu menyebut ayah dan ibunya. Namun ayah dan ibunya hanya diam dan menggumamkan sesuatu.

'Aarrghh... Sakiiitt... Kumohon.. He...hentikan...'

Gadis itu berteriak penuh rasa sakit akibat benda itu menembus kulit putihnya hingga cairan merah mewarnai meja batu itu.

Dan langit malam yang dingin itu kini berubah menjadi badai, angin kencang disertai kristal es turun dengan ganas.

Makhluk aneh menyerupai manusia berbadan ular berbaris dengan sangat rapih. Menunggu sang raja turun menghisap jiwa sang gadis malang itu

'Tolong... Aku.. Aku tak mau.. Dijadikan persembahan'
Kata-kata itu tak bisa keluar dari mulut sang gadis karna tenaganya habis untuk meronta

Namun di tengah keadaanya yang kritis, dia teringat dengan kata sang adik waktu mereka masih bersama

'Kakak, walaupun ini hanya ramalan belaka atau mitos. Jika kakak dalam keadaan genting atau bahaya sekalipun. Sebut saja nama 'Dorian' dia adalah malaikat baik hati. Dia penyayang anak-anak. Apalagi dia senang pada anak-anak baik seperti kita'

'ya.... Aku harus memanggil namanya sebelum Raja iblis itu turun dan menghisap jiwaku'
Ucap gadis itu sembari melirik ke arah para makhluk aneh itu

Dengan kepercayaannya pada sang adik, dan juga hanya ini satu- satunya cara agar dia selamat.

"DORIAN, JIKA KAU MEMANG ADA. JIKA AKU MEMANG ANAK YANG BAIK SELAMA HIDUPKU INI. AKU MOHON SELAMATKAN AKU DARI KESERAKAHAN PARA DAZANBOS. AKU TAK INGIN JADI BAGIAN PERSEMBAHAN MEREKA.. KUMOHON.. DENGARKAN AKU"

Dengan suara lantang dan berteriak keras memanggil nama Dorian.

Semua nya terkejut dengan perkataan gadis itu. Bahkan para mahkluk aneh itu mulai angkat senjata

Bukan untuk menyerang para pengikut raja iblis itu, melainkan Sesosok malaikat bersayap muncul diantara butiran es.

Dia turun membawa 5 pasukan dan terompet emas berkilau. Kemunculannya membuat mata gadis itu silau. Dia memerintahkan untuk menghancurkan semuanya tanpa terkecuali.

Dia meniup terompet, kehancuran pun dimulai. Gadis itu menutup matanya, dia tak sadarkan diri sejak saat itu.

Perayaan itu berubah seperti lautan yang mengenaskan. Mereka semua mati di antara timbunan es serta warna salju menjadi merah pekat. Mahkluk aneh itu pun juga mati.

Sang raja tak jadi menghisap jiwa sang gadis, namun dia bersumpah akan menghisap jiwa gadis malang itu dengan tanda yang ada di tubuhnya.

Tanda itu tak kan pernah bisa di hapus.

Gadis itu telah di bawa oleh Dorian. Malaikat penyayang anak-anak.

"Aku bersumpah, gadis itu tak kan pernah ku lepas selama tanda yang di berikan kepadanya bisa hilang.

AKU BERSUMPAH",

Sang Raja sudah bersumpah. Dengan Amarah yang sudah memuncak.

ICE ANGEL. [H.I.A.T.U.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang