tiga

63 1 2
                                    

Sudah seminggu telah berlalu....

Banyak perubahan di diri Amora,sekarang ia sudah tidak kuper seperti seminggu kemarin yang masih tak tau apa apa tentang dunia luar,dengan bantuan Google/Sosmed ia banyak mengetahui hal terbaru tentang perkembangan zaman lagi pula ia sudah diperbolehkan berjalan jalan keliling kota walaupun masih harus di kawal oleh bodyguard.

Sementara Edward makin uring uringan karna perjodohan yang ingin dilakukan oleh orang tuanya,tapi ia dengan bersikeras menolak perjodohan itu.

"Ma kan udah Ed bilang,Ed bisa nyari orang yang bakalan jadi pendamping hidup Ed tanpa perlu papi sama mami susah susah yang nyariin..."ucap Ed malas.Dengan masih menyibukkan diri dengan tumpukan kertas di atas meja kantornya.

"Tapi mami mau yang terbaik buat kamu sayang,dan kalau kamu bisa nyari istri kamu sendiri mana buktinya udah 2thn mami kasih waktu tapi tetep aja gak ada sampai sekarang? pokoknya mami gak mau lagi denger kata gak mau keluar dari mulut kamu titik..."ucap mami dengan nada tak terbantahkan.

"Mi..mami..mami..."panggilku yang tak diperdulikan oleh mami dan langsung keluar dari kantorku.

"Aaaarrrggfhhhhg......"jeritnya frustasi kemudian melempar semua barang yang ada di dekatnya."Dioonn..."teriak Ed

Semenit kemudian Dion sudah muncul dari balik pintu dengan tampang terkejut dan kesal.

"Ada apa pak?"tanya dion.

"Bereskan semua ini!"ucap Ed dingin yang membuat dion merinding mendengarnya,setelah itu ia keluar dari ruangan dengan membanting pintu.

'Kalau saja kau bukan atasanku akan ku kuliti kau sekarang juga' batin Dion.

-----_------

Amora pov:

Aku menghampiri mama yang sibuk berkutat di dapur memasak untuk makan malam.Aku memeluk mama dari samping lalu mencium pipinya sebentar dan melepaskan pelukanku.

"Hai sayang sudah mandi emm?"tanya mama sambil tersenyum melihat kearahku.

"Udah dong ma gak liat Amora udah cantik gini?"candaku sambil menaik turunkan kedua alisku yang membuat mama terkekeh.

" Apa nih ma yang bisa amora bantu?" tanyaku.

"Bantu mama nata piring dan gelas saja di atas meja oke!"

"Oke boss"jawabku aku menyusun 3 piring dan 3 gelas.

"Sayang itu piring sama gelasnya kurang 4 lagi"ucap mama.yang baru disampingku.

"Kok kurang memang akan ada yang makan malam bersama kita ya ma?"tanya ku sedikit bingung.

"Iya,salah satu colega sekaligus sahabat papa waktu kuliah dulu"jawab mama aku mengangguk.

"Oke udah selesai ma"ucapku

"Nah kalau urusan itu udah selesai, sekarang giliran kamu yang siap siap dandan yang cantik ya! Oh iya satu lagi, pakek dress yang mama beliin tadi ya!"ucap mama.

"Kok mesti dadan sama pakek dress sih ma,?"

"Udah jangan protes,nanti jiga kamu tau sendiri"ucap mama sambil tersenyum penuh arti.

--------_--_--------

Edward pov:

Aku menekan pedal gas dengan kecepatan diatas rata rata,membelah jalan tol ini,melepas semua amarah..

Drrrrrttttttt......(anggap aja bunyi getar hp nya gitu ya riders;)...)

Kulihat nama di layar hpku..Mami is calling..

"LOVE" is Crazy Think...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang