Ini sudah kali ke-lima Sehun membuat masalah sejak dirinya masuk ke sekolah dua minggu yang lalu. Statusnya sebagai kolongmerat ia gunakan untuk menguasai teman-teman barunya dan mengumbar pesonanya.
Jangan salahkan Sehun jika laki-laki itu kini menjadi trending topic dikalangan siswa serta guru. Sejak awal Sehun sudah menolak mentah-mentah permintaan ayahnya untuk pulang ke Korea dan bersekolah di sana. Namun karena rayuan, paksaan, serta ancaman yang di berikan ayahnya mau tidak mau Sehun harus menurut jika tidak ingin dirinya dicoret dari daftar pewaris keluarga. Memang ancaman yang sedikit kekanakan. Namun percayalah, hanya itu satu-satunya ancaman yang mempan untuk meluluhkan hati batu Sehun.
Guru Park masih sibuk berceloteh di depan kelas ketika Sehun memainkan ponselnya dan sibuk menonton live streaming acara sepak bola kesukaannya.
"Hey, apa yang kau lihat?" Jongin, teman sebangku Sehun menyenggol lengan Sehun dan sedikit mencondongkan kepalanya untuk melihat apa yang dilihat anak itu.
"Ingin menonton juga?" Tawar Sehun yang dibalas oleh anggukan dari Jongin.
Sehun segera mencabut headset dari telinga kanannya dan memasangkannya di telinga kiri Jongin.
"Siapa yang bermain?" Tanya Jongin ketika kedua bola matanya sibuk bergerak kesana kemari mengikuti bola.
"Liverpool dan Mancester United." Balas Sehun. Dirinya juga sangat terfokus dengan pertandingan.
"Kau dukung siapa?" Tanya Jongin.
"MU, bagaimana denganmu?" Balas Sehun.
"Aku tidak tahu. Yang aku tahu hanya timnas Korea."
Setelah itu hening. Suara guru Park yang masih mengoceh sambil menuliskan beberapa rumus di papan tulis masih terdengar.
"Bagaimana cara menyelesaikan rumus ini?" Guru Park berbalik, menatap seluruh siswanya yang harap-harap cemas takut nama mereka di panggil. Dan akhirnya kedua bola matanya menangkap dua siswanya yang tengah terfokus dengan handphone dan sama sekali tidak memperhatikannya.
"Oh Sehun?" Kata guru Park. Seluruh seisi kelas langsung menoleh ke arah pemilik nama. Beberapa orang terkekeh kecil ketika Sehun mengabaikan panggilan guru Park.
Guru Park menghela nafasnya, ia meletakkan spidol di atas meja dan meraih sebuah penggaris kecil. "Oh Se--"
"Oh shit!" Ucapan guru Park terhenti ketika Sehun tiba-tiba membanting ponselnya dan mengumpat sangat keras.
Kedua mata Sehun menatap Jongin yang tengah melepas headset dari telinganya. "Ini menyebalkan." Gumam Sehun.
Brak!!!
Suara keras itu tiba-tiba saja membuat Sehun dan Jongin terperanjat. Mereka menatap ke arah guru Park yang tengah berjalan menuju bangku mereka. Sehun yang menyadari sesuatu yang buruk akan terjadi segera mengamankan ponselnya ke dalam saku celananya.
"Kami akan pergi." Kata Sehun segera setelah guru Park berdiri di sisi mejanya. Ia berdiri dan menenteng tas nya yang tak berisi. "Silahkan lanjutkan pelajaran." Lanjutnya. Lalu membungkukkan badannya dan segera melesat keluar kelas diikuti Jongin di belakangnya.
***
"Kau memang sangat berani. Aku tidak pernah melakukan hal gila seperti ini sebelumnya." Kata Jongin ketika mereka melangkah melewati lorong yang sepi.
Sehun hanya tersenyum kecil mendengar 'pujian' yang terlontar dari bibir Jongin.
"Kita akan kemana?" Tanya Jongin.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Bad Boy [Repost & Edited]
FanfictionTerlibat dalam kisah cinta yang rumit bukanlah hal yang menyenangkan bagi Sehun. Jatuh cinta dan patah hati adalah sesuatu yang menggelikan untuk orang-orang seperti Sehun. Ia tidak tahu jika masalah yang terjadi di club malam itu adalah awal dari s...