Petang menjalar menusuk sudut bumi
Sekawanan awan mendung mengepung angkasa, menutup celah celah cahaya
Burung-burung terombang ambing di angkasa
Serbuan hujan membasahi petangHujan itu tak membohogi memang
Rindu yang diteteskan selalu sampai pada bunga yang lemah
Tetesan hujan memeluk seluruh badan
Menghantarkan kenangan layaknya angin yang menghempas begitu sajaRabu yang basah
Kubiarkan hujan menerpa kepala
Mengingatkan saat dahulu kita bersama
Berbasah basah ria
Tak mengenal rasa lelah yang melanda
Menjadi anak anak sejenak
Tak seperti sepasang manusia yang merajut cintaRabu yang basah
Hujan itu tak membohongi memang
Kubiarkan hujan menerpa badan
Mengaliri hati yang kelam gulita
Menerpa ingatan yang sedikit terbuka
Melepas rindu yang lama terpendam
Didalam hujan yang sama
Namun kau tak ada
____________________________________
Kutulis ketika hujan menitihkan rindu, kenangan, dan wajah seorang wanita berponi datang menghiasi dinginnya petang
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine, Dream, And Something
PoetryKumpulan imajinasi dari puisi, mimpi seorang sajak, dan sesuatu yang mengalir dalam jiwa. Ikutlah hidup, jangan sampai terhanyut. Hidup saudara