[Chef] 기억 (Memory)

66 13 11
                                    

Tittle : 기억 (Memory)

Author : rosescupcakes (Ila)

Cast : Oh Hayoung, Oh Sehun

Genre : Romance

Rating : PG 13

Summary :

Hayoung kembali ke sekolahnya. Ia ingin mengingat kembali kenangannya di masa lalu

Disclaimer : Hayoung dan Sehun milik Tuhan Yang Maha Esa dan keluarganya. Mungkin cerita ini ada kesamaan dengan drable milik saya yang saya publish di akun wp kedua berjudul 'in the rain'. Namun tetap saja cerita dan alur berasal dari pikiran absurd saya. Jika ada kesamaan, mungkin kita jodoh?

Cerita ini untuk memperingati ulang tahun bias saya di Apink /yey/. Sebenarnya ide sudah mampet. Tapi ... yah sudahlah.

...

Seorang perempuan berambut lurus berjalan menyusuri koridor sekolah. Jemari lentiknya menyentuh permukaan dinding dengan hati-hati. Ia lalu tersenyum tipis.

Perempuan bernama lengkap Oh Hayoung itu memasuki salah satu ruang kelas. Ia ingat bagaimana dulu saat ia masih duduk dibangku sekolah tinggi menengah atas. Sekarang ia sudah tumbuh dewasa.

"Hayoung-ah, ayo kita pergi belanja setelah pulang sekolah!" ajak salah seorang teman Hayoung. Hayoung tersenyum lalu mengambil tas miliknya.

Hayoung duduk di tempat ia pernah duduki. Letaknya dekat dengan jendela yang menghadap langsung ke lapangan basket. Ia menumpu dagunya dengan kedua tangannya.

Saat Hayoung keluar kelas, tanpa sengaja ia menabrak seseorang hingga terjatuh. Saat ia mendongak, ia melihat seorang laki-laki tampan sedang mengelus sikunya yang mungkin terluka.

"O-Oh, Choisonghamnida." Hayoung buru-buru bangkit dari keterdudukannya dan membungkuk sembilan puluh derajat ke arah laki-laki di hadapannya.

"Gwaenchanha. Lain kali lebih hati-hati." Hayoung merasa suara laki-laki itu bagaikan musik di telinganya. Matanya mengerjap pelan saat melihat laki-laki di depannya mendekatkan wajahnya.

"Oh Sehun imnida," laki-laki bernama Oh Sehun itu mengulurkan tangan kanannya ke arah Hayoung. "O-Oh Hayoung imnida."

Sehun tersenyum pelan ke arah Hayoung sembari berkata, "ternyata kau Mrs. Oh dari kelas 2-3. Teman-temanku sering membicarakanmu." Hayoung tersenyum canggung pada laki-laki di hadapannya.

"Hayoung-ah, ppaliwa!" seru teman Hayoung dengan suara yang lumayan keras. "Sunbae, saya pamit dulu," ucap Hayoung dengan sopan. Sehun lalu berujar, " Oke. Mari bertemu di lain waktu."

Hayoung merasa jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Sehun tersenyum lalu melambaikan tangannya di udara.

Hayoung tersenyum mengingat salah satu kenangan yang membuatnya uring-uringan saat itu. Bahkan hanya mengingatnya membuat jantungnya berdetak lebih cepat. Perempuan itu beranjak dari duduknya dan berpindah tempat keluar kelasnya.

"Oh! Kita bertemu lagi Mrs. Oh."

Hayoung merasa sedikit risih saat laki-laki itu memanggilnya dengan kata 'Mrs. Oh'. Karena ia merasa menjadi istri seorang yang bermarga Oh. Bahkan beberapa pasang mata memperhatikan ke arahnya.

"S-Sunbae, bisa berhenti memanggilku 'Mrs. Oh? Aku merasa sedikit ... terbebani," ucap Hayoung dengan suara kecil di akhir kalimatnya.

Sehun tergelak dengan suara menyenangkan. Laki-laki itu lantas menutup mulutnya saat menyadari julukannya adalah 'manusia es'. "Ehem ... Aku hanya ingin memanggilmu seperti itu. Maaf, tapi kau tidak bisa mengubahnya." Sehun tersenyum jahil ke arah Hayoung.

Hayoung kembali berjalan di koridor sekolah. Saat ia melihat lapangan basket, memori-memori yang hampir ia lupakan seakan menguat dan jelas.

"Sunbae, kenapa kau membawaku kemari?" Hayoung sedikit takut saat Sehun menarik tangannya menuju lapangan basket. Sehun lalu menatapnya dengan lekat. "Kau tahu ... Aku sudah lama ingin mengatakan ini-"

"Sunbae? Kau baik-baik saja? Wajahmu pucat." Sehun meletakkan jari panjangnya ke bibir Hayoung.

"Saranghae."

Hayoung menatap Sehun tidak berkedip. Tiga detik setelahnya Hayoung mengeluarkan tanda tanya besar di atas kepalanya. "Sunbae, apa kau baru saja ... menembakku?" tanya Hayoung penasaran.

Sehun mengangguk sedangkan Hayoung menutup mulutnya tidak percaya. "A-Apa sunbae menembakku di kali ke tiga kita bertemu?" Lagi-lagi Sehun mengangguk.

"Apa-"

Cup

"Diam dan jawab aku."

Wajah Hayoung menghangat mengingat bagaimana Sehun menciumnya untuk membuatnya terdiam. Namun ia tidak ingat kejadian setelahnya. Hayoung benar-benar ingin mengingat kelanjutan ceritanya di masa lalu.

"Hayoung-ah!"

Hayoung memutar tubuhnya. Seorang laki-laki dengan blazer hitam berdiri di depan sebuah mobil. Hayoung memiringkan kepalanya heran. Seingatnya ia tidak mengenal laki-laki itu.

Hayoung kembali berjalan berniat untuk mengingat lanjutan cerita tersebut. Namun laki-laki yang memanggil namanya tadi berjalan mendekatinya.

"Nugu ... seyo?"

Laki-laki itu mengelus kepala Hayoung pelan. "Ayo pulang."

Hayoung terdiam saat laki-laki itu menarik tangannya menuju mobil. Setelah sampai di depan mobil, laki-laki itu memeberikan isyarat pada Hayoung untuk membuka pintu. Dan Hayoung begitu terkejut melihat buket bunga mawar di kursi penumpang.

"Selamat ulang tahun-" Sehun memeluk Hayoung tiba-tiba. "-istriku."

Hayoung kini menyadari jika ia menderita penyakit alzheimer.

[JULY] Birthday EventTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang