Rasanya hati ini benar-benar semang sekali, percakapanku dengan Exa sungguh membuatku bersemangat entahlah bahwa aku tau aku hanya sekedar suka kagum.
Tapi rasannya berbeda sekali, aku tidak mau hal yang sama ter-ulang saat suka dengan seseorang.Aku memang mudah jatuh cinta, dan mudah sayang itu yang membuat aku mudah sakit hati.
Makanya aku tidak ingin lagi jatuh cinta. Sebelum rasa ini makin menjadi-jadi aku meyakinkan diriku bahwa aku hanya sekedar suka kagum saja.
Mana mungkin dia menyukaiku, yang aneh begini.Selama merenung hp ku penuh sekali dengan notif dari, yang tidak lain adalah Anton.
Hey
Hey
Hey
Hey
Anthena
Aku menjawab pesan itu,Yaampun sampe segitunya ton ngasih pesan hehehe, btw ada apa ya?
Engga usil aja net, btw minggu lu free ga?
Emang kenapa ton? Free kok
Gue mau ngajak lu jalan bareng, kebetulan gue baru dapat tiket art gutu., dan berhubung lu suka art makanya gua ajak
Ohh....oke boleh tuh, lu tau dari mana gue suka art ton?
Kakak gue net, heheh dia bilang katanya lu suka ngelukis, jadi dia ngasih tiket art ke gue sama lu.
Hatiku seperti retak tak karuan, memang si aku baru mengenal Exa tapi kenapa dia tidak mengajakku saja? Apa karna dia tidak suka art? Pesan Anton ku baca cukup lama memang tidak enak tidak di balas. Akhirnya ku balas sekalian meng-akhiri
Ohh gitu ya ton?, sorry tadi gua baca doank pesan lu soalnya gue tadi ga fokus. Oke deh udah dulu ya
Iya ga napa kok net bye see you ya di minggu
Read
Percakapan kami berakhir, aku tak tau rasanya si bener kecewa sekali oadahal berharapnya Exa yang ngajak, tapi kenapa bukan dia Tuhann. Ujarku mengeluh
Kumemejamkan mata ini karna lelah, mama dan papa sedang di luar kota. Dan di rumah ini minimalis orang.
Hanya aku, bibi suti, dan kakak ku yang entah jarang pulang.
Aku tidak suka di ganggu, hanya kamar markas pelindungku yang mengerti kondisiku. Ia menjadi saksi dusta di anatara apapun yang terjadi denganku.
Aku tertidur karna lelah.
Pukul 05:00 pagi
Matahari masih belum terbitnya, aku sudah terbangun entah sejak kapan aku terbagun pagi. Ku merasa ingin beraktifitas aku menuruni anak tangga dan menuju ruang galeri milikku dan papa.
Papa ini arsitek, dan aku hobby sekali menlukis jadi kami sepakat membuat rusng galeri mikik kami sendiri.
Ku lepas kain putih yang menutupi kanfas putihku, terdapat beberapa bentuk di kanfas itu. Yap gambarku yang belum selesai.
Aku duduk, dan mulai mencelupkan kuasku yang kering ke cat minyak yang telah tersedia.
Ku mulai mewarnai pola yang sudah tertandai pensil.
Aku memilih warna jingga yang begitu kelabu, tangan ini mulai bergerak menari-nari di atas kafas.Aku sambil melihat ke arah jendel yang masih gelap gulita, ku menaruh kuas itu kembali. Ku berjalan menuju dapur untuk membuat secangkir kopi untukku minum.
ŞİMDİ OKUDUĞUN
DO YOU LOVE ME?
Fiksi RemajaAku tidak pernah tau apa itu cinta? Bhakan sebagian orang berkata masa SMA lah kamu bakal menemukan cinta sejati masing-masing, Aku belum pernah jatuh cinta se utuhnya sampe akhirnya aku bertemh seseorang yang membuatku taku kehilangan dia. Ya Exa...