#2

1.1K 143 28
                                    

Yoona menatap tajam laki laki itu. Tangannya mengepal. Dadanya sesak. "A-aku.." bahkan suaranya tercekat. "A-aku akan membayar hutang itu." Yoona berusaha keras mengeluarkan suarannya yang kelu.

"Ah, kau memiliki uang? Baiklah, aku tak perlu menjadi bad boy malam ini." Suara berat itu terdengar menyeruak ke seluruh ruangan. Dan entah kenapa suara itu membuat bulu kuduk Yoona berdiri.

"Tidak. Aku tidak memiliki uang sebanyak itu, tetapi aku tak ingin membayar hutang itu dengan--ya kau tahu, aku tidak ingin dianggap sebagai wanita seperti itu."

Kali ini Seung hyun menatap wanita itu, membiarkan apa yg dia pikirkan bergerak dan berputar di otaknya. Kemudian dia tersenyum.

Yoona berdiri mendekati Seung hyun-yg tiba tiba senyum di mulutnya memudar. "Anggap ini sebagai jaminan bahwa aku akan mengembalikan uang itu." Yoona berdiri tepat di depan Seung hyun-yang berada di tepi ranjang.

Seung hyun tahu, jantungnya sedang berdetak hebat. Tetapi dia berusaha tenang, dan menyungkingkan senyuman tipis di bibirnya.

"Kau yakin? Dengan apa yang kau katakan?" Kata Seung hyun sambil menyentuh t-shit putih lusuh yang lembab karena hujan dan belum sempurna kering. Tangan itu berjalan turun ke arah jeans yang di kenakan Yoona.

Yoona terdiam. Sebenarnya dia ingin menyingkirkan tangan Seung hyun. Tetapi Yoona memutuskan untuk memejamkan mata, dan membiarkan tangan itu liar menyentuh tubuhnya yang masih terlapis utuh. Ya, ini jauh lebih baik.

Yoona merasa memberikan tubuhnya cuma cuma hanya akan membuatnya semakin lemah dan terinjak. Hanya karena uang dan kemiskinan, dia harus merelakan tubuhnya. Jika saja ini karena cinta, mungkin akan membuat hatinya sedikit lebih baik. Tetapi, sejak dulu, bukankah dia telah memutuskan untuk tidak jatuh cinta?

"Seharusnya dulu, kau mengakui bahwa kau menyukaiku. Dan semua tak akan menjadi seperti ini" Seung hyun menurunkan perlahan zipper celana jeans Yoona.

Memorinya kembali saat dia menyatakan cintanya pada Yoona, dan wanita itu langsung menolaknya, satu detik ketika dia usai menyatakan cintanya. Padahal dia tak pernah sekalipun menyatakan cinta pada wanita. Dia masih ingat dengan jelas, rasa malu, marah dan benci yang menggebu saat itu.

Seung hyun tiba tiba berdiri, membuat Yoona terkejut. Jantungnya seolah ingin melompat keluar. Laki laki itu menyentuh wajahnya, kemudian menurunkan tangannya di leher Yoona, mengelusnya pelan, kemudian mendekatkan wajahnya membuat wajahnya dan wajah Yoona sangat dekat.

"Kau menyesal?" Kata Seung hyun kemudian melumat leher Yoona, dia tahu, dia sangat ingin merasakan bibir Yoona, tetapi, mencium bibir, sementara mereka melakukan bukan karena cinta hanya akan membuatnya gila.

Yoona memejamkan mata, tangannya mengepal menahan semuanya, "Ya, aku menyesal"

Seung hyun membuka mata, dia tertegun saat mendengar apa yang dikatakan Yoona.

"Aku menyesal karena aku tidak memiliki banyak uang sepertimu, aku menyesal karena aku harus menanggung banyak hutang." Lanjut Yoona.

Seung hyun tersenyum kecewa, saat itu juga dia memutar tubuh Yoona dan menindih wanita itu. Tangannya menyusup ke bawah kaos lusuh Yoona, menciumi perut datarnya, sementara tangannya yang lain berusaha melepas jeans Yoona.

.

.

Seung hyun menyodorkan selembar kertas pada Yoona. Perjanjian yang di buat adalah pelunasan hutang maksimal 2 tahun. Yoona menerima kertas itu dan membubuhkan tandatangannya di sana. Saat itu, Seung hyun melihat tangan Yoona yg bergetar. Wanita itu terlihat menyembunyikan, entah gugup atau ketakutannya.

Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang