#5

632 85 37
                                    

Yoona berusaha memberontak. Tapi usahanya sia sia. Seung hyun terlalu kuat, cengkramannya terlalu kuat sehingga tak sedikitpun Yoona mampu bergerak. Seung hyun memaksa mencium bibir Yoona. Melumatnya. Dia berusaha mencari lidah Yoona, menghisapnya dalam.

Yoona mendesah, dia menarik nafas sekuatnya ketika Seung hyun memberinya waktu. Saat Seung hyun akan menciumnya kembali Yoona berpaling. Seung hyun tidak ambil pusing. Dia segera menghisap dalam leher Yoona, yg bagi Seung hyun terasa sangat manis dan adiktif.

"Apa dengan berkelana dari wanita ke wanita akan membuatmu bahagia?" Kata Yoona, dia tahu Seung hyun tdk akan mepedulikan apa yg dia katakan. Tetapi saat itu Yoona merasa Seung hyun sedang tak lagi menciumi lehernya. Mngkin seung hyun sedang menyimak kata katanya.

"Laki laki sepertimu hanya ada dua tipe. Belum pernah jatuh cinta. Atau sedang terpuruk karena cinta." Lanjut Yoona. Kali ini seung hyun menari kepala. Yoona berusaha menatap Seung hyun, meskipun dia tau dia sangat ketakutan saat ini.

Mata Seung hyun menghujam dalam hati Yoona, membuat jantungnya berdetak hebat. Yoona berusaha menguasai dirinya agar tidak seperti sedang ketakutan.

"Ah, dari pandanganmu aku tahu kau adalah tipe laki laki ke dua, sedang terpuruk karena cinta."

Seung hyun terdiam. Cengkraman pada Yoona sedikit merenggang.

"Seharusnya kau berusaha menemukan cintamu. Bukan menyakiti banyak orang dengan rasa sakitmu."

Seung hyun bangkit,  membiarkan Yoona bangkit dan duduk di depannya, merapikan pakaiannya yg hampir terbuka. Terlihat Yoona mengelap bibirnya.

Seung hyun tersenyum menyeringai. Baru pertamakalinya ada seorang wanita yg menceramahinya seperti ini. Dan itu membuatnya muak. Biasanya wanita manapun akan takluk dengannya. Bahkan menanti ciuman darinya. Tapi Yoona berbeda.

"Kau menasehatiku?"

"Yg ingin ku katakan. Tidak semua wanita seperti yg ada dalam pikiranmu." Kata Yoona menatap Seung hyun. "Dan tidak semua wanita menyukaimu." Yoona mencoba berdiri dengan tenaga yg tersisa.

"Kau tidak menyukaiku? Bukan kah aku tampan, kaya dan pintar" kata Seung hyun sambil berdiri.

"Ya, kau benar. Kau tampan, kaya dan pintar. Tapi aku tidak punya waktu untuk menyukaimu. Itu hanya akan menghabiskan waktu dan energiku" Yoona  menatap tubuh tegap di depannya.

Tanpa cacat. Itulah Seung hyun. Dan semua wanita tau itu.

"Jika kau ingin bersenang senang dengan wanita. Lakukan. Habiskan uangmu. Tenagamu. Pikiranmu. Tapi jangan pernah lakukan itu padaku. Kau bukan tipe ku" Yoona berjalan menuju pintu keluar.

Seung hyun berjalan cepat dan memegang pergelangan tangan Yoona. Reflek Yoona menoleh dan mengibaskan tangannya.

"Apa?" Kata Yoona sedikit geram.

"Kau akan menyesal telah mengenalku." Ucap Seung hyun tanpa senyum. "Aku akan membuat mu hancur dan memohon padaku." Kata seung hyun dengan gigi yg beradu.

"Lakukan. Dan aku bisa pastikan bahwa aku sangat menyesal pernah mengenalmu" kata Yoona kemudian membuka pintu dan pergi.

Seung hyun geram. Dia meraih botol minuman dan membantingnya. Meraih vas bunga dan membantingnya. Membanting semua yg bisa dia raih dan dia banting. Saat seluruh ruangan menjadi kacau dia berteriak sekuat tenaga.

Kau akan menyesal Im Yoona.

.
.

*

Yoona berjalan lemas menyusuri lorong kampus. Baru saja dewan dereksi memberinya kabar bahwa seluruh beasiswanya di cabut. Dia tahu. Seung hyun lah yg ada di balik semuanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang