SAD ADVENTURE : invincible

4

Dan mondar mandir gelisah di lorong kamar yang menuju kamar Lucy pagi itu, sebelum langkah Dan terhenti saat mendengar pintu kamar Lucy terbuka yang membuat Dan segera menghampiri Lucy.

"Ada apa?" Tanya Lucy malas saat melihat Dan menghampirinya.

Dan mengeluarkan sesuatu dari dalam saku kemejanya dan menyodorkan pada Lucy, membuat Lucy bergerak tidak nyaman saat tahu itu adalah cek dengan nominal yang sudah mereka sepakati namun belum dibubuhi tanda tangan oleh Lucy.

"Begini. Aku tidak akan tanda tangan di cek itu karena selama perjalanan kemarin tidak ada sama sekali bahaya yang membuatmu harus bekerja sesuai dengan uang yang aku janjikan. Bahkan aku yakin aku bisa sampai disini tanpamu." Kata Lucy berbisik berusaha tidak membuat keributan.

Dan mengerutkan kening dengan kesal sebelum mengeluarkan ponselnya dan mulai mengetik sebelum Lucy merebut ponsel Dan dengan tidak sabar, dan membantingnya ke lantai. "Kau tidak perlu berbicara apapun dan kita tidak perlu berbicara apapun lagi. Pergi dari sini, karena aku yakin jika aku menjerit saat ini juga lalu mengatakan bahwa kau berniat akan memerkosaku, maka mereka akan memenjarakanmu tanpa berpikir panjang." Ancam Lucy sebelum beranjak setelah menepis tangan Dan dengan kasar saat Dan sempat menarik lengannya untuk menghentikan langkahnya.

Dan menarik dan mencengkeram lengan Lucy saat kesabarannya mulai menipis oleh tingkah laku wanita menyebalkan ini. Tidak bisakah wanita ini membebaskan Dan dengan membayar apa yang seharusnya di bayar dan membiarkan Dan pergi dengan tenang? Dan juga sangat amat tidak ingin lagi berada di sana atau melihat wanita itu lagi seperti wanita itu yang seolah muak melihat wajah Dan. Perasaan wanita itu terbalas dengan baik. Tapi Dan tidak akan membiarkan siapapun berbuat seenaknya padanya dengan menyuruhnya pergi setelah Dan melakukan pekerjaannya tanpa mengupah Dan. Setidaknya bukan Dan atau SAD ADVENTURE yang mematok harga, tapi Lucylah yang menawarkan harga itu, jadi kenapa wanita itu malah mempermainkan dirinya dengan membuatnya membuang waktu berhari-hari menjaganya sesuai perintah wanita itu - yang berpikir bahwa semua orang jahat menginginkannya - dan jika Dan tahu bahwa otak Lucy tidak beres maka Dan akan dengan senang hati lebih memilih pekerjaan mengirim paket atau memata-matai pejabat, menerima bayaran yang lumayan, dan menolak pekerjaan dari Lucy Randall Sialan.

Lucy menyentak dan menjerit merasakan cengkeraman kuat Dan, dan menarik tangannya dengan paksa hingga membuat jahitan baju di ketiaknya robek, yang membuat wajah cantik Lucy membelalak dengan marah karena baju yang dikenakannya siang ini adalah baju favoritnya yang di belinya di paris. Dengan mahal.

"Laki-laki sialan," desisnya sebelum menjambak rambut pendek Dan dan mulai menjerit saat mencakar wajah dan leher Dan, membuat Dan mencoba untuk mendorong tubuh Lucy sehalus mungkin karena Dan tidak berniat untuk membuat masalah yang akan membuatnya terlibat dengan polisi setempat karena itu adalah masalah tambahan yang tidak di butuhkan Dan, tapi Lucy terus menyerang Dan dengan kuku-kukunya yang panjang dan menggores pipi Dan. Dan dengan refleks menampar pipi Lucy sebelum seseorang menarik tubuh mereka berdua untuk melerai.

"Hei... hei... ada apa sih dengan kalian?" Omel seseorang yang menurunkan tubuh Dan dengan perlahan ke lantai setelah mengangkat tubuhnya seolah Dan sangat ringan.

Lucy dan Dan terengah-engah dengan penampilan yang kacau sesaat sebelum Lucy mengerjap-ngerjap dan membuat Dan memutar bola matanya saat tahu bahwa Lucy akan menangis - sebagai aktingnya - dengan menunjuk pada Dan.

"Dia hampir memerkosaku." Rengek Lucy pada seorang pria yang masih memegangi pinggang Lucy agar Lucy tidak bisa bergerak untuk kembali menyerang Dan, dan membuat Dan terperangah saat baru menyadari bahwa pria itu adalah Knight. "Alaiiiinnnn," lalu mengerutkan kening tidak yakin untuk menatap pria di belakangnya, "kau, Alain, 'kan?"