Dan mengelap tangannya yang berkeringat ke celana panjangnya saat tidak bisa menghentikan kegugupannya. Sialan, kenapa harus aku yang memohon-mohon pada pria bajingan itu untuk sesuatu yang seharusnya adalah hakku? Gerutu Dan dalam hati sebelum mengentuk pintu ganda yang katanya adalah perpustakaan tempat Alain lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam mansion besar itu. Namun tidak ada jawaban yang membuat Dan memberanikan diri untuk membuka pintu, dan melongok ke dalam ruangan yang terang karena rak-rak bukunya yang menyentuh langit-langit terpapar oleh sinar mata hari yang masuk dari jendela besar di setiap dinding. Dan menarik napas panjang sebelum masuk kedalam perpustakaan itu untuk mencari Alain di dalam - entah di mana karena perpustakaan itu lumayan besar dengan rak-rak di dinding juga di tengah-tengah ruangan yang seolah membuat sekat-sekat membingungkan.
Dan beranjak dari satu jalur ke jalur yang lainnya, menyusuri rak-rak buku yang sangat rapi serta bersih tanpa debu, seolah buku-buku di sana hanya diletakkan untuk panjangan dan tidak boleh di sentuh. Sebelum Dan menghentikan langkahnya saat melihat seorang pria duduk di ujung jalur rak bukunya, menundukkan bahu lebarnya melingkupi buku yang ada di atas pangkuannya. Pria itu sama sekali tidak bergerak dari posisi duduknya dan hanya membalik dengan cepat halaman demi halaman yang di bacanya di buku itu, membuat Dan jadi tidak enak hati jika harus mengganggu pria itu.
Tunggu dulu. Kenapa aku yang harus tidak enak hati untuk mengganggunya? Ini adalah hal yang harus kau lakukan, Dan. Tegurnya lagi pada diri sendiri. Lakukan ini agar kau bisa segera pulang dan kembali pada kehidupanmu yang normal di Oregon. Persetan dengan apapun yang ada di masa lalu dan persetan dengan semua masalah kecil yang ada di sini. Jika Lucy Randall ingin membuat masalah maka jangan buat dirimu menjadi objeknya, Dania Crown.
Dan menegapkan bahunya dan mendesah berat, yang Dan yakini akan di dengar oleh Alain namun pria itu sama sekali tidak mendongak seolah tidak membiarkan siapapun untuk mengganggunya. Dan menghentikan langkahnya saat jarak mereka hanya terpaut satu rentang rak buku sebelum memutar agar tidak benar-benar berhenti di depan Alain karena Dan tahu itu akan terkesan tidak sopan. Dan kenapa aku peduli pada sopan santun saat ini? Pria ini yang mengira aku hanya berharga dua dolar. Ya Tuhan. Keluh Dan pada dirinya sendiri, tapi Dan benar-benar tidak mengerti kenapa keadaan jadi berubah saat kini Dan ada di dalam rumah besar ini yang ternyata adalah milik Knight si pemilik pertunjukan boneka keliling.Dan juga tidak tahu kenapa Alain sangat berbeda dengan Knight yang beberapa hari yang lalu ada di gang kumuh. Sebenarnya Dan tidak peduli asalkan Alain atau Knight - yang mana saja - mau membayar biaya yang tunangan pria itu sebabkan pada Dan. Dan hanya ingin kehidupan normalnya. Itu saja.
Dan berdiri lima langkah di samping Alain, mengeluarkan ponselnya dan mulai mengetik, "bisa kita bicara sebentar?" lalu mengambil dua langkah mendekat untuk kemudian membungkuk untuk menyodorkan ponselnya di samping buku di pangkuan Alain, namun pria itu bergeming, sebelum membalik halaman buku itu tanpa mengacuhkan Dan.
Ya Tuhan. Sesulit ini kah? Erang Dan dalam hati. Jika saja Dan tidak sedang berpura-pura bisu maka Dan sangat tergoda untuk meneriaki telinga pria itu dan akan merasa sedikit terhibur saat pria itu tersentak terkejut.
Dan mendekat satu langkah lagi dan kembali menyodorkan ponselnya namun sedikit tersentak saat Tarry mengatakan, "percuma." Dari belakang Dan.
Dan menegapkan tubuhnya dan berbalik untuk menatap ke arah wanita yang kini mendekat dengan perlahan ke arahnya, tapi tidak juga membuat Alain bergeming dari buku di pangkuannya saat Dan melirik pria itu.
"Kau tidak akan mendapatkan apapun jika dia sedang fokus pada sesuatu. Dia akan terfokus pada satu hal di satu waktu." Lalu melihat Dan dari atas hingga bawah dengan curiga, "apa yang kau inginkan?" Tanya Tarry.
Dan menelan ludahnya dengan gugup sebelum mengetik, "aku ingin berbicara dengannya sebentar. Ini penting." Lalu menyodorkan ponselnya pada Tarry, dan membuat Tarry mengerutkan kening karena jelas Tarry tahu Dan tidak ingin sampai Alain tahu bahwa dirinya tidak bisu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAD ADVENTURE : invincible
AdventureSAD ADVANTURE adalah pelayanan jasa (apapun) yang didirikan oleh tiga kakak beradik : Sula, Anna, dan Dania Crown dengan jaminan kerahasiaan yang akan terjaga dan kepuasan akan layanan mereka, seperti halnya kerahasiaan identitas mereka bertiga dan...