Prequel "Kembang Setaman"

2.4K 157 54
                                    

Sorry for typo and everything...
This story is about yuri or GXG
If you don't like don't read
Thank you^^
Happy reading^^

Author POV
Pagi yang cerah, angin berhembus menyanyikan lagu tanpa bunyi. Di gereja yang megah ini terjadi kejadian sakral bagi pengantin yang sedang diberkati atas nama Tuhan. Seyum merekah pada wajah cantik mereka, telah tumbuh sepucuk pohon kasih pada jiwa mereka.

Gereja yang megah namun tenang. Terletak di sebuah jalan kecil di balik jalan yang ramai. Rumah Tuhan ini menjadi saksi atas ketulusan mereka dalam menghadapi segalanya.

"Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia. (Matius 19:6)," kata Pastor tersebut membacakan ayat suci Tuhan.

Mereka menikah secara Katholik, dengan begitu mereka tidah akan boleh, tidak akan bisa bercerai apapun yang terjadi. Mereka harus kuat dan senang hati mempertahankan rumah tangga mereka pada jalan Tuhan.

Kemudian mereka masuk pada tahap janji perkawinan. Naomi dan Veranda pun meletakkan tangan kanan mereka di atas kitab suci.

"Di hadapan Allah, Pastor, kedua saksi, orang tua, keluarga, sahabat dan umat yang hadi di Gereja yang kudus ini, saya, Jessica Veranda menyatakan dengan sungguh-sungguh dan setulus hati bahwa saya memilih dan menerima engkau Shinta Naomi menjadi pendampingku sejak saat ini dan seterusnya. Saya berjanji untuk setia bersamamu dalam untung dan malang dalam suka dan duka, di waktu sehat dan sakit. Saya akan mencintai dan menghormatimu sepanjang hidupku dan menjadi orang tua yang baik bagi anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada kita. Demikianlah janji saya demi Allah dan Injil suci ini," kata Veranda mengucapkan janji perkawinan dengan sekali nafas, terlihat ia begitu gugup.

"Di hadapan Allah, Pastor, kedua saksi, orang tua, keluarga, sahabat dan umat yang hadi di Gereja yang kudus ini, saya, Shinta Naomi menyatakan dengan sungguh-sungguh dan setulus hati bahwa saya memilih dan menerima engkau Jessica Veranda menjadi pendampingku sejak saat ini dan seterusnya. Saya berjanji untuk setia bersamamu dalam untung dan malang dalam suka dan duka, di waktu sehat dan sakit. Saya akan mencintai dan menghormatimu sepanjang hidupku dan menjadi orang tua yang baik bagi anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada kita. Demikianlah janji saya demi Allah dan Injil suci ini," kata Naomi mengucapkan janji perkawinan dengan tulus.

Kemudian sakramen perkawinan tersebut berlangsung khidmat sampai selesai. Acara dilanjutkan dengan resepsi pernikahan pada gedung dekat gereja.

Hari menjelang gelap, langit digantungi rintik-rintik hujan. Tapi resepsi pernikahan Naomi dan Veranda tetap berlangsung. Diiringi gerimis sebagai musik, tangis sebagai penari dan Keke sebagai sahabat. Pesta perayaan itu begitu mewah dan ramai.

Banyak keluarga, kerabat dan sahabat yang menyambangi pesta perayaan mereka tak terkecuali Keke yang sedang menikmati perjamuannya, lalu menghampiri Naomi.

"Naomi yang sexy, baik hati, tidak sombong dan rajin menabung. Sabarlah dengan sikap dan sifat Veranda. Dia sebetulnya sangat sayang dan cinta padamu. Tapi karena yahh kapasitas otaknya kecil, memang agak sulit untuk merawat dan menghadapinya. Semoga kau dapat terbiasa," kata Keke kepada Naomi diiringi senyum tulus menghiasi.

"Veranda, perempuan itu baik, rambutnya mengikuti arah angin. Temaram di wajahnya yang kedap-kedip, mata nanar merindu yang menyimpan senjata penangkal tangis dan sakit, berbentuk hati atau belati? Musim dingin di pipinya, dan bibirnya yang basah kepingin adalah kepunyaanku, jelas aku akan menjaga sahabatmu, Keke. Dan jangan lupakan, dari seluruh tubuhnya tercium bau mimpi yang batal, membuatku makin ingin merengkuhnya," kata Naomi jelas dalam relungnya.

"Siap boss," kata Naomi diiringi kekehan dari Keke dan dirinya.

Naomi pun mendekati Veranda yang sibuk dengan tamu lain. Di antara para tamu terselip sosok Kinal di antaranya, yang notabene nya adalah mantan pacar Ve. Naomi sedikit merasakan sakit pada hatinya, hatinya mengeras memburu angan yang lama hilang, tidak ke hati apalagi imajinasi.

Untungnya Kinal sudah berstatus sebagai suami orang, kalau tidak malam ini akan ada tangisan dari salah satu bidadari Tuhan. Tangisan yang menggambarkan lara, laranya yang sayup sanggup menegur kalbu.

"Aku merasa lebih tak berdaya bersamamu daripada tanpamu, ketika kau seperti ini." Naomi menjauh, memberikan ruang kepada mereka.

Kini Naomi di balkon gedung tempat pelaksanaan pesta pernikahannya. Ketika laut sedang termenung malam ini, Naomi ikut merenung menatap langit. Mata indahnya menerawang jauh, mata yang sanggup merayu penjaga surga yang tampak mati ternyata hidup. Naomi menarik nafas perlahan, air pun menarik nafas pelan-pelan agar tak mengganggu bidadari Tuhan yang satu ini.

Veranda melihat bidadarinya sedang termenung akhirnya menghampirinya dengan langkah damai, diiringi hujan sendu yang merindu dan memeluk Naomi dari belakang.

"Sayang kok sedih?" Tanya Veranda masih setia memeluk Naomi.

"Engga sayang, kan kamu lagi main sama teman-teman kamu. Aku gak enak ganggu," kata Naomi pada Ve.

Ve membalik tubuh Naomi agar menghadapnya. Kini mereka saling tatap.

"Kamu jangan cemburu, aku cuma sayang kamu," kata Ve kemudian mencium bibir Naomi, tanpa tuntutan, tanpa paksaan dan tanpa nafsu. Dan dapat Veranda rasakan bahwa Naomi tersenyum di tengah ciuman mereka.

"Bibirmu berkelopak bunga. Bibirmu seperti embun tapi terus menguncup, sampai aku mengecup barulah bibirmu merekah," pikir Ve senang.

TBC

Holla~~~
Kembali besama saya author kece hehe. Gimana nih seru gak? Semoga suka yah~~~~~
Seperti biasa kritik dam saran diterima di kolom comment

See you at next chaptie
Don't forget to vote
Mohon bantuannya^^

Sendu MerinduWhere stories live. Discover now