2

5 1 1
                                    

Itu adalah untuk pertama kalinya Aku dan Rean bertemu. Sekarang Aku adalah seorang siswi baru kelas 10 SMA. Berarti pertemuan pertama kami itu sekitar 9 tahun yang lalu. Sejak saat itu, kami berteman sangat akrab hingga kini. Rean baik dan selalu berusaha melindungiku. Dia sudah seperti abang bagiku. Hampir semua hal yang terjadi dalam hidupku, Rean tau. Dari aktifitasku sehari-hari sampai kejadian memalukan saat datang bulan pertama kalinyapun Rean tau. Ayah dan Ibu percaya pada Rean. Selain Rean adalah anak yang baik, Rean juga anak teman dekat Ibu. Jadi Ibu tidak pernah mengkhawatirkan ataupun mencurigai aku, asalkan aku bersama Rean.

"REYYAA!! Sekolah tidak? Aku tinggal ya?" Pekik Rean dari arah teras rumahku.
"Bantuin kek! Ini perlangkapanku banyak banget tau!" Balas ku memekik dari ruang tengah.
"Bawa sendiri kali, ga usah manja!" Rean memang cuek. Bahkan sering kelewat cuek. Tapi Rean tidak pernah menyakiti aku atau membiarkan aku disakiti siapapun.
Dengan menggerutu akupun memasukkan perlengkapan mos ku ke jok mobil Rean bagian belakang. Lalu bergegas ke jok di sebelah kemudi.
"Udah?"
Aku hanya mengangguk. Sambil menyalakan radio. Ketika hendak mencari saluran yang aku sukai, Rean mengingatkanku.
"Ga salim ibu?"
"Ibu ke Bandung sama Ayah tadi malem berangkat" kataku masih sambil mengutak-ngatik radio mobil Rean.
"Terus di Rumah sama siapa?"
"Sendiri"
"Sebelum berangkat kunci pintu dulu kali, mbak" Rean melirik ku dengan geram.
"Astaga! Aku lupa! Sebentar" Akupun turun dan mengunci pintu rumahku. Saat aku kembali masuk kembali kedalam mobil, Rean menggeleng-gelengkan kepalanya. Aku hanya cengengesan membalas ekspresi Rean.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Will Not Be YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang