X - Periences

Andai Dia Tahu

Mungkinkah dia jatuh cinta seperti apa yang aku damba

Tuhan yakinkan dia 'tuk jatuh cinta hanya untukku

Andai dia tahu

Malam yang indah di desaku. Malam ini bintang bertaburan di angkasa raya, berkelap-kelip begitu jenaka. Aku menyandarkan punggungku pada sebuah pilar di teras, bersenandung sembari membayangkan paras seseorang yang telah mencuri hatiku sejak triwulan lalu. Tubuhnya yang kurus jangkung, rambutnya yang hitam, hidung mancungnya. Ah ..., semua tentangnya terlalu indah bagiku. Terlalu indah hingga aku bisa gila karenanya.

Dulu sekali, saat pertama kali aku dan dia bertemu, aku sempat tidak suka padanya, bahkan membencinya. Dia terlihat seperti sosok yang kasar dan tak berperasaan. Namun, waktu mengubah segalanya. Saat ini, justru aku sangat mendambanya.

Oh iya, aku lupa belum memperkenalkan diriku. Namaku Mayapada Indah Pertiwi, orang-orang terdekatku memanggilku Maya.

♥♥♥

Pagi ini aku sudah sangat siap untuk pergi ke tempat latihan, untuk bertemu paras rupawan itu, Angkasa Raya.

Sesampainya di sana, sudah dapat kulihat sosok Angkasa yang berdiri di ambang pintu sembari merapikan bajunya. Relax, Maya! Kamu harus jaga image saat di depannya, batinku.

Aku berjalan begitu saja melewatinya, namun dapat aku lihat dari ekor mataku bahwa dia juga melihatku. Oh, Tuhan. Jantungku berdetak tak karuan. Dia berjalan ke arahku, kemudian menyapaku, "Hai Smas't!" Hm ... dia selalu begitu, menyapaku dengan asal sekolahku. Sedikit menyebalkan, tak apalah, setidaknya dia menyapaku dan tersenyum.

Hari demi hari berlalu begitu cepatnya, perasaanku padanya pun kian bertambah setiap harinya. Tapi, apalah dayaku yang hanya wanita, tak mungkin bisa ungkap kata cinta. Aku mungkin terlalu egois karena tak mau mengakuinya, jangankan padanya bahkan pada sahabatku saja aku tak pernah cerita. Aku terlalu munafik dan jual mahal kalau sudah tentang cinta dan itu sangat menyusahkan hatiku sendiri, andai dia tahu semua. Andai dia bisa menyadari rasaku yang begitu abu-abu. Andai dia tahu.