Cinta "Tak" Sampai

86 7 0
                                    


Hari itu, aku berjalan menelusuri koridor sekolahku.

SMA Dharma Agung Medan.

Sesosok lelaki manis terlihat akan melintas ke arahku, ralat ke arah yang berlawanan denganku.

Maka, seperti biasa, setiap aku melihat makhluk Tuhan yang satu ini, jantungku mulai menari-nari tak karuan. Aku ingin sekali menyapanya, tapi selalu kalah oleh rasa takut dan grogi yang kurasakan setiap menatap wajahnya.

Ini dia, semakin dekat denganku.

Dua puluh meter, sepuluh, lima, satu meter dan ...

Ia berlalu? Aku gagal lagi menyapa kakak kelas yang sejak saat masuk kukagumi. Ia yang dulu menggendong aku yang pingsan saat MOS.

Aku berjongkok dan pura-pura mengikat tali sepatuku yang tak bertali lalu menoleh ke arahnya.

Dia sedang duduk bercengkerama dengan teman-temannya, para senior di pinggiran tembok taman mini di[ ]depan sekolah.

Aku mulai berjalan lagi dengan tersenyum.

Pagi-pagi dapat asupan bertemu orang yang disukai, siapa yang tidak bahagia?

"Lagi senyum-senyum kenapa, nih?" Suara yang begitu kukenal terdengar berbisik di[ ]telinga kananku.

"Hey, kamu kenapa?" Suaranya lagi. Aku terpaku di[ ]tempatku.

"A-aaku gapapa," jawabku terbata.

"Anaaa, kenapa sih lihatinnya gitu banget?" tanyanya lagi.

"Aku suka" Wut? Aku keceplosan! Aku pasti sudah gila!!! Aaaaaaaa ....

"Aku juga suka kok," ucapnya santai.

"Haah???" Sekarang pasti aku kelihatan bodoh banget.

"Ana, kamu mau ga jadi pacarku?" Sekarang dia menggenggam kedua tanganku. Aku merasa, pasti wajahku seperti kepiting rebus sekarang! Aku harus apa? Aku harus gimana? Maksudku, Aku harus jawab apa?!



"END"

By. Anasta G

X - PeriencesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang