I'm promised
Keesokan harinya Sally masih menghindari Mark.
Bahkan tak terasa sudah 2 minggu Sally menghindar. Mark sangat bingung dengan perubahan sikap Sally. Apa salahnya hingga ia terus menghindar! Setiap Mark temui disekolah Sally selalu beralasan membaca buku, ditemui dirumah sibuk menyelesaikan tugas, ditelepon tak diangkat, di chat not responding, semua account social media-nya pun off. Akhirnya Mark menyerah
"kau sendiri saja?" tanya Dave memulai pembicaraan saat melihat Mark duduk sendiran dikantin diikuti Marsha dan yang lainnya.
"iya"
"kalian ada problem kah? Sudah dua minggu ini, aku tak pernah melihat kalian bersama"
"entahlah, aku juga tidak mengerti"
"memang awal mulanya seperti apa?" tanya Evelyn
"dua minggu lalu saat di izin ke toilet aku menunggunya diparkiran. Lama sekali aku menunggu, tapi saat dia lewat, dia lari dengan pakaian yang basah saat ku panggil. Apa ya yang terjadi dalam sampai dia basah seperti itu? Dan hingga kini ia terus menghindariku" Mark mulai bercerita
"mungkin didalam toilet dia terpeleset terus terjatuh. Makanya bajunya basah, terus dia malu ketemu sama kamu makanya sampai sekarang dia menghindar" Jawab Angela yang sangat lugu
"aku rasa bukan karena itu, sebab dari pancaran matanya ia seperti ketakutan melihat ku" kata Mark lagi
"mungkin dia takut ketahuan kalau dia selingkuh" ucap Jessie yang tiba-tiba ikut 'nimbrung' dalam pembicaraan
"maaf, apa maksud kamu bilang seperti itu ya, Jess?" tanya Marsha lembut namun itu hanya pura-pura
"maksud aku ya tadi, Sally selingkuh karena dia memang nggak sungguh-sungguh mencintai Mark. Dia memang berhasil merubah sikap Mark, but it just acting !!" jelas Jessie namun plaaakkkk !! Sebuah tamparan yang sangat kencang mendarat dipipi Jessica
"maksud kamu apa nampar pipi aku, sha?" tanya Jessie geram
"kamu emang pantas mendapatkan tamparan itu, Jess. Karena nggak seharusnya kamu fitnaally seperti tadi! Dia mencintai Mark dan hanya Mark yang dia cinta!"
"really? Are you sure dengan apa yang kau katakan itu? Tau dari mana kalau hanya ada Mark dihatinya?"
"Marsha ! Jessie ! Hentikan !!!" kata Mark setengah berteriak
"ngga bisa Mark ! Cewek macam dia emang nggak pantas dilembutin. Lagipula aku nggak akan mulai kalau dia nggak ngehina Sally terlebih dahulu!!" bentak Marsha geram
"siapa yang fitnah? Kenyatan kali!"
"kenyataan? Mana buktinya?!"
"sayang sih waktu itu kalian nggak lihat. Udahlah Mark nggak usah pikirin dia. Lebih baik sama aku yang selalu setia nunggu kamu" Jessie berbohong seraya merangkul pundak dengan suara merayu dan centil
"the naughty girl!!!" celetuk Marsha
"what ever you say, i don't care! See you handsome" ujar Jessie lalu pergi dari kerumunan Mark cs dengan melambaikan tangan dan memberi kiss bye
Mark pun terdiam setelah mendengar perdebatan Marsha dan Jessie. Ia percaya pada Sally namun disisi lain ia merasa ucapan Jessie ada benarnya.
"kau percaya ucapan Jessie?" tanya dave yang mulai menyadari perubahan sikap Mark
"entahlah, aku ragu"
"jadi sekarang kau sudah tak mempercayai Sally karena lebih percya dengan ucapan si naughty girl itu?! Sumpah, aku sangat tidak menyangka seorang Mark mampu diadu domba oleh seseorang seperti Jessie dari pada Sally gadis yang sangat mencintai mu!!" ungkap Marsha seraya menghentakkan meja lalu pergi
"Marsha tunggu!!" Mark mencoba menahan namun Marsha sudah jauh dari hadapannya
Dikejauhan Marsha melihat Sally. Ketika ia hendak menyapa, ia dikejutkan oleh apa yang ia lihat. Ya, Marsha melihat Jessie cs mengikuti Sally dan mereka pun menuju taman belakang.
Marsha merasa curiga, oleh karenanya ia pun membuntuti mereka dari belakang diam-diam dan mendengar seluruh pembicaraan mereka
"hai miss diligent, apa kabar? Lama ya tidak berbincang" sapa Jessie basa-basi
"udahlah Jess jangan basa-basi, ngomong aja langsung"
"waw, pinter ya sekarang udah tau maksud kedatanganku. Oke, aku cuma mau bilang kalau aku suka dengan tindakan mu yang berani menghindari Mark – orang yang kamu sayang – its good job! Pertahanin ya, soalnya sekarang Mark sudah terpengaruh dengan ucapan ku. Itu artinya kesempatan aku tuk miliki Mark sudah didepan mata. Dan lo baru boleh berhenti ngindarin dia saat aku sudah resmi berpacaran dengannya. Do you understand?"
"maaf Jess, tapi aku nggak akan membiarkan mu memiliki Mark."
"oh udah berani nentang perintah ya sekarang! Lupa sama apa yang pernah aku bilang saat nyiram kamu di toilet dulu?"
"bagus ya, Jess. Ternyata kamu dalang dibalik semua ini! Kamu ancam Sally untuk menghindari Mark! Kurang puas tamparan aku dikantin tadi?" ujar Marsha yang muncul tiba-tiba
"mm-Marsha. Sejak kapan kamu disini?" tanya Jessie panik
"lumayan lama bahkan aku dengar dan telah aku rekam semua perbincangan kalian"
"...."
"kenapa diam? Kehabisan kata-kata karena kartumu sudah ku buka? Jessie Jessie, kamu itu nggak ada hak Jess untuk mendekati Mark apalagi berusaha memisahkan mereka dengan mengancam Sally! Padahal kamu sudah punya pacar tapi kenapa masih dekati Mark?!"
"terserah aku dong mau dekat dengan siapapun. Kamu nggak ada hak, sha!"
"kalau aku nggak berhak, terus apa bedanya sama kamu?!!! Inget ya Jess, kalau sekali lagi kamu berani mengancam Sally. Aku nggak akan segan-segan Jess, kasih bukti record ini ke conselling teacher" ancam Marsha
Tak ingin mengambil resiko di skorsing, Jessie cs pun pergi dari hadapan Marsha dan Sally. Setelah itu Sally menceritakan pada Marsha dan berniat untuk menemui Mark dan menjelaskan alasan mengapa ia menghindar belakangan ini
−☺☺☺−
Sepulang sekolah seperti biasa Mark selalu datang ke taman untuk mengajak snoopy – anjing peliharaannya – bermain dan jalan-jalan sore. Dengan saran Marsha, aku menemui Mark ditaman untuk menjelaskan semuanya. Saat aku datang, Mark sedang duduk termenung melihat snoopy berlarian
"Mark" sapaku lebih dulu
"Sally. Kamu kemana aja? Kenapa selalu menghindari ku?" tanyanya cemas seraya memelukku erat setelah aku sudah duduk disampingnya
"maaf Mark, kemarin aku ...." belum sempat aku melanjutkan ucapan ku, tiba-tiba saja Mark menciumku. Aku sangat terkejut. Lalu dia berkata usai mencium lama bibir ku
"kamu nggak perlu menjelaskan apa-apa lagi, karena aku sudah tau semuanya dari Marsha. Aku nggak peduli apapun yang mau kamu akukan karena aku cinta sama kamu"
Mendengar pernyataan Mark, aku tersadar kalau tindakan ku menuruti perintah Jessie kemarin sangatlah bodoh !! Tak seharusnya aku menjauhi Mark hanya karena aku takut dengan ancamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince of Coldboy
Fiksi Remaja[WARNING !!] Cerita ini fiktif. Sangat berbanding terbalik dengan dunia nyata. Hanya untuk 18+ yang diperkenankan membaca. Segala cerita telah dilindungi hak Cipta. Happy Reading ^^