Chapter 12

41 0 0
                                    

"Memangnya apa yang kamu ingin katakan waktu itu, Vi?"Tanya Dani, menatap Via tepat di manik matanya. Yang bersangkutan langsung menundukkan pandangannya ke arah buku catatan Biologinya. Mereka berlima sedang berkumpul di rumah Rina untuk mengerjakan tugas Biologi. Di sekolah waktunya nggak cukup sehingga mereka memutuskan untuk melanjutkannya sepulang sekolah di rumah salah satu dari mereka. Dari undian kertas, terpilihlah rumah Rina.

"Ngg..jangan di sini deh,"kata Via takut-takut. Dia tidak ingin kedua temannya, Rina dan Dewinta ikut campur urusannya. Pokoknya hanya dia dan Dani yang harus tahu.

"Oke,"sahut Dani lirih. Ia kembali mengerjakan tugasnya.

Esoknya di sekolah, saat istirahat, Via mendekati Dani.

"Kamu lagi sibuk, nggak?"Tanya Via berbisik.

"Nggak."

"Aku mau melanjutkan pembicaraan kita yang terputus kemarin,"katanya. Via menoleh dulu melihat Dewinta di sebelahnya. Ternyata ia tertidur."Sebenarnya...Rega itu..,"pembicaraan itu lagi-lagi terpotong dengan adanya panggilan Farid.

Dani menoleh.

"Kamu dicari sama Bu Anis. Katanya kamu nggak mengumpul PR Matematika kemarin,"katanya.

"Oh iya, aku lupa. Maaf, Via. Pembicaraan kita tunda dulu, ya,"kata Dani memohon.

"Oke,"kata Via dengan wajah merengut.

Kemudian Dani pergi. Sepanjang hari itu, Via mendongkol. Tidak ada kesempatan untuknya untuk berbicara kepada Dani. Tapi ia sudah membulatkan tekadnya untuk mengatakan semuanya kepada Dani ketika sekolah bubar. Ketika bel sekolah berbunyi, Via berbisik ke telinga Dani."Tunggu aku di halte,"katanya. Dan kemudian Via berlalu pergi keluar kelas.

"Ada apa sih dengan Via akhir-akhir ini?"Selidik Dewinta.

"Nggak tahu,"jawab Dani bingung.

Dani lantas berjalan menuju halte. Disitu telah bertengger Via dengan tidak sabar.

"Sebenarnya, begini..aku ingin mengatakan sesuatu tentang Rega semasa SMP dulu,"kata Via langsung. Ia tidak ingin menunggu sampai ada sesuatu yang akhirnya membuatnya tidak bisa mengutarakannya kepada Dani.

"Oke, Via, ada apa dengan Rega?"

"Kata temanku di tempat les..,"

"Halo, Dani!"Sapa seseorang tiba-tiba. Ternyata Rega.

"Hari ini aku nggak les. Biar aku antar kamu pulang aja,"sahutnya sambil tersenyum.

"Aku dan Dani ada urusan,"jawab Via. Tatapannya dingin.

"Aku tunggu deh,"kata Rega seraya tersenyum. Via kesal banget. Cowok ini benar-benar nggak menyerah rupanya.

"Kami lama, lho,"sahut Via ketus.

"Selama apapun, aku bakal tunggu."

"Via, maaf,"kata Dani berusaha untuk mencairkan suasana yang mulai panas.

"Dani, kamu nggak usah minta maaf. Oke, aku katakan langsung saja,"Via menarik nafas panjang."Sebenarnya Rega itu semenjak SMP suka gonta-ganti pacar. Masa tiga hari sudah diputusin? Selain itu dia juga nggak punya perasaan sama sekali. Dia suka sekali menyakiti hati wanita, Dani. Sadarlah!"Seru Via histeris."Jangan mau dekat-dekat sama dia!"Tunjuknya pada Rega.

Rega terkekeh."Memangnya kamu tahu dari mana?"

"Dari teman les-ku,"sahut Via cemberut.

"Memangnya dia bisa dipercaya?"Rega tertawa. Tawanya pahit.

"Kamu pikir temanku bohong?"Desak Via.

"Sudah, jangan bertengkar,"kata Dani di tengah-tengah mereka."Via, aku percaya Rega."

Couple CrusherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang