Peristiwa Besar

14.6K 570 16
                                    

Pandangan ku buram, buram sekali, tidak mampu melihat sekelilingku dengan baik, yang terdengar hanya suara teriakaan puluhan orang meminta tolong dan beberapa orang menanyakan kabar orang lainnya.
Semula suara itu sangat jelas, kemudian tidak begitu jelas, hingga.....tidak terdengar apa-apa lagi, aku tidak tahu apa yang terjadi sampai kurasa aku kehilangan kesadaranku.

Kamis, 31 Desember 2015.

Hari ini adalah hari terakhir di tahun 2015, itu artinya hari ini semua orang diseluruh penjuru dunia akan merayakan tahun baru secara bersamaan, termasuk aku dan keluargaku.

Papa mengajak aku dan mama menonton film di bioskop malam ini, yap tepatnya saat malam tahun baru, aku ini anak tunggal jadi sudah biasa menghabiskan waktu bersama papa dan mama dihari penting seperti ini.

Papa dan mama ku memang tergolong orang tua masa kini, tepat saat papa lulus menjadi Sarjana Humaniora di Universitas Indonesia beliau menikahi mama, saat itu usia papa 23 tahun sedangkan mama 21 tahun. Saat itu mama masih menempuh pendidikan S1 jurusan Arsitektur di Universitas yang sama dengan papa.

Eyangku, Eyang Ratih, ibu dari mama menderita penyakit Diabetes akut. Ia sudah menderita penyakit itu selama kurang lebih 10 tahun, di tahun ke-10 nya beliau kritis. Karena mama ku juga anak tunggal, beliau ingin melihat anak semata wayangnya menikah.

Papa yang saat itu sudah berpacaran dengan mama selama 2 tahun memutuskan untuk mengabulkan permohonan eyang Ratih. Walaupun saat itu tepat sekali papa baru lulus S1, bahkan belum mendapat pekerjaan tetap. Tapi karena ia begitu mencintai mama dan eyang Ratih, ia berani mengambil keputusan itu.

Akhirnya mama mengambil cuti kuliah dan menikah dengan papa. Tepat pada tanggal 30 Desember 1994 mereka resmi menjadi suami istri, saat itu juga, satu jam kemudian, eyang Ratih menghembuskan nafas terakhir.

******

"kak! Loh kak? Kok kakak melamun sih? Lagi mikirin apa hayo?"

"ehhh eeuumm mama ngagetin aja, gak mikirin apa-apa kok ma"

"yakin? Kamu baik-baik aja kan?"

"yakin ma, aku baik kok. Kan hari ini mau jalan sama mama papa, malah aku super duper happy! Hehehehe"

"hemm kamu nih ya bisa aja, yaudah gih siap siap. Jam 7 kita berangkat ya!"

"siap mama Reina yang cantik! Hehehe".

Aku berdiam diri di depan cermin melihat sekali lagi penampilanku.
Aku memiliki tubuh yang tinggi sama seperti mama, kulitku berwarna kuning langsat, mataku bulat, aku juga memiliki rambut lurus sebahu.
Hidungku yang mancung merupakan hadiah yang diturunkan dari papa, huh betapa beruntungnya aku!

Untuk acara malam ini aku mengenakan Dress selutut berwarna merah hadiah dari mama saat aku berulang tahun yang ke 17, serta ku tambahkan Accesories kalung mutiara oleh-oleh dari papa saat ia bertugas di Lombok. Dan tidak lupa mengenakan sepatu heels kesayanganku, sepatu itu berwarna putih serta memiliki heels setinggi 4cm.

Setelah merasa bahwa tampilanku sudah sempurna aku turun menghampiri papa mama yang sudah menunggu di ruang tamu.

"papa mama! I'm ready!" teriakku menghampiri mereka.

"wahh Rania, anak kesayangan papa cantik sekali" papa ini selalu saja membuatku geer.

"sudah siap? Yuk berangkat" ajak mama.

Kami semua bergegas meninggalkan rumah dan menuju mobil yang sudah terparkir di halaman depan rumah. Di mobil kami mendengarkan radio 98,7 gen.fm, itu adalah channel radio favorite keluargaku.
Dalam perjalanan penyiar radio memutarkan lagu "Bunda" yang dinyanyikan oleh penyanyi papan atas Indonesia, yakni Melly Goeslaw.
Setelah lagu tersebut selesai dilanjut dengan lagu "Yang Terbaik Bagimu".
Lagu tersebut merupakan lagu yang menceritakan tentang seorang anak yang begitu mencintai ayahnya serta selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk sang ayah, yap lagu tersebut dibawakan oleh Ada Band feat Gita Gutawa.

Entah mengapa ketika mendengarkan kedua lagu tersebut aku merasa sangat menikmati, bahkan beberapa kali aku meneteskan air mata, langsung saja kuhapus sebelum papa dan mama melihatnya.

Kami semua memutuskan untuk menonton film di bioskop yang berada disalah satu Mall yang terletak dibilangan Jakarta Selatan. Film yang papa pilih adalah Bulan Terbelah di Langit Amerika, aku rasa itu film yang bagus.
Film dimulai pukul 20.30 wib, sementara saat ini waktu menunjukan pukul 20.00 wib itu berarti masih ada waktu kira kira 30 menit untuk kami membeli cemilan.

Aku dan mama mimilih untuk menunggu di kursi yang sudah tersedia disetiap lorong bioskop, sedangkan papa membeli cemilan.
Papa membeli 2 popcorn rasa caramel berukuran Large serta 2 ice coffe untuk ku dan mama, sementara papa memilih hot coffe.
Film yang ingin kami tonton berada di theater 9 dan sepertinya pintu theater 9 sudah dibuka, oleh karena itu kami semua bergegas memasuki ruangan theater.
Kami dapat kursi di barisan A dengan nomor 1,2,3 itu tandanya berada di barisan paling atas serta paling pojok.
Itu bukan karena kemauan kami loh, kebetulan saat itu yang tersisa hanya bangku tersebut, percaya atau tidak theater ini full terisi oleh semua penonton.
Aku menduduki kursi nomor 1, mama nomor 2, sedangkan papa nomor 3.
Selama film berlangsung kami semua sangat menikmatinya, hingga kemudian......

Hingga kemudian kami semua mendengar petugas berteriak bahwa ada kebakaran didepan pintu masuk theater, kami semua panik.
Semua orang berlarian, semua orang berhamburan, semua orang berusaha menyelamatkan diri sendiri.
Aku diam sejenak tidak percaya dengan apa yang terjadi, tidak tahu apa yang harus kulakukan.
Kemudian papa dan mama menarik tanganku dengan sangat kencang, membawaku untuk keluar dari theater ini. Kaki ku tersandung kaki pengunjung lain, tanganku dan tangan papa terlepas begitu saja.

Aku diam di lantai berusaha untuk bangun namun terinjak-injak oleh beberapa orang. Papa berusaha meraih tanganku sebelum akhirnya petugas menarik tangan papa dan mama untuk keluar dari ruang theater karena api sudah menyebar kemana-mana.

Aku berusaha teriak minta tolong tetapi gumpalan asap itu mulai menggangu pernapasanku hingga mungkin tidak ada orang yang mendengar suaraku.

Sampai disini tidak ada lagi yang aku ketahui selain aku kehilangan kesadaran.

Hallo semuaa!! Gimana ceritanya seru ga?? Kalau ada kesalahan dalam penulisan harap comment yaa.
Oh iya sekalian minta votenya, terimakasih semua♥♥

Hidup Kedua [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang