Surga dan Neraka

7K 434 18
                                    

Aku terbangun melihat keadaan disekelilingku, tempat ini terasa sangat asing bagiku, aku tidak yakin tempat ini berada di dunia bagian mana. Aku mulai berjalan untuk mencari jalan keluar dari tempat ini, bukannya menemukan jalan keluar aku malah melihat dua tempat yang amat sangat berbanding terbalik. Kuputuskan untuk melihat tempat yang pertama terlebih dahulu, berada disebelah kanan. Saat ini aku berada tepat didepan pintu masuk, aku melihat orang-orang begitu bahagia masuk ketempat itu, namun entah mengapa aku tidak bisa masuk ketempat tersebut.

Dari luar aku sudah bisa merasakan tempat itu, tempat yang begitu sangat nyaman, tempat yang terdapat banyak kebahagiaan didalamnya, semua wajah orang yang berada ditempat tersebut berseri-seri.

Lantas aku bertanya kepada seseorang yang hendak masuk ketempat tersebut.

"permisi, kalau boleh tahu tempat apa ini?" tanyaku kepada seorang pria yang kira-kira berumur 20 tahun.

Tapi setelah aku lihat-lihat lagi sepertinya orang-orang yang berada disini berusia sekitar 20 tahunan.

"ini adalah surga" jawabnya.

"surga? Apakah surga itu benar-benar ada?"

"ya, surga benar adanya. Neraka pun benar adanya"

"neraka? Lalu dimana neraka berada?"

"disebelah sana" orang itu menunjuk tempat kedua yang hendak ku hampiri.

"oh" aku mengangguk. "hem, tapi seperti apa surga itu?"

"surga adalah tempat yang begitu indah, tempat terbaik yang berada di akhirat. Didalam surga kamu akan mendapatkan semua hal yang kamu inginkan, termasuk hal yang tidak mungkin kamu dapatkan ketika di dunia"

"wah, sepertinya mengasyikan berada didalam surga"

"memang, sangat mengasyikan. Surga adalah tempat yang diharapkan oleh semua manusia, terlebih umat muslim"

"tapi, kenapa tadi aku tidak bisa masuk kedalamnya? Padahal aku ini seorang muslim"

"karena belum waktunya. Dan yang perlu kamu tahu, tidak sembarang orang bisa masuk, tidak semua umat muslim bisa masuk kedalamnya."

"lalu apa yang harus aku lakukan agar aku bisa masuk kedalam surga?"

"kamu harus bertakwa kepada Allah, melaksanakan segala perintah-Nya serta menjauhi segala larangan-Nya. Apa kamu sudah melakukannya?"

Aku terdiam.

Mengingat-ngingat apakah aku sudah melakukan hal tersebut atau belum.

Namun sayang, aku belum melakukannya.

Aku menggeleng pelan sambil berkata "belum"

Pria itu tersenyum.

"lakukanlah, kurasa kamu masih memiliki waktu untuk melakukannya, walaupun tidak ada yang tahu seberapa lama sisa waktumu"

Aku tersenyum lega.

Orang itu mulai berjalan meninggalkanku, ia menoleh kemudian berkata

"ingat, surga itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah. Surga adalah balasan dari Allah untuk hamba-hambanya yang beriman. Jadilah salah satunya"

Ia tersenyum lagi, namun kali ini ia memberikan senyum terbaiknya, senyum terindah yang pernah aku lihat.

Tidak sampai disitu, akupun menuju tempat kedua. Tempat yang disebut 'neraka' oleh pria tadi.

Aku ingin melihat seperti apa neraka itu.

Mengapa pria tadi begitu terlihat 'mengerikan' ketika menyebut kata "neraka"

Aku berjalan hingga akhirnya berada didepan pintu masuk. Sungguh pemandangan yang begitu berbanding terbalik dengan surga. Semua orang yang melewatinya memasang wajah ketakutan dan kebanyakan dari mereka yang masuk ke tempat itu adalah perempuan.
Mereka menangis meraung-raung tidak ingin masuk ketempat tersebut . Mereka semua berkata "kembalikan kami kedunia, maka akan kami perbaiki hidup kami".

Dari depan saja aku sudah bisa merasakan hawa yang tidak enak, ingin melihat seperti apa dalamnya, namun kemudian aku kembali tidak bisa masuk ketempat tersebut.

Aku memutuskan untuk bertanya kepada seorang perempuan yang hendak masuk kedalamnya, kulihat wajahnya begitu ketakutan, matanya begitu sembab, aku tidak tahu sudah berapa lama ia menangis.

"permisi, apakah ini tempat yang bernama neraka?"

Ia hanya mengangguk murung.

"kau hendak masuk kedalamnya?"

"ya" ia menjawab kemudian menangis.

"lantas mengapa kau menangis?"

"aku tidak ingin masuk kedalamnya, neraka adalah tempat terburuk di akhirat. Semua orang tidak ingin masuk kedalamnya, karena didalam neraka kami hanya akan disiksa"

Aku takjub mendengarnya.

"memangnya apa yang sudah kamu lakukan hingga kamu harus masuk kedalamnya?"

"ketika di dunia aku begitu lalai dalam hal beribadah, aku hanya mementingkan urusan duniawi. Bahkan aku sama sekali tidak bertakwa kepada Allah, padahal aku ini seorang muslim"

"tapi apakah kamu melaksanakan shalat ketika di dunia?"

"ya, aku melaksanakannya. Namun shalat saja tidak cukup bila tidak diimbangi dengan ibadah-ibadah lainnya"

Aku hanya menggangguk paham, kasian sekali melihat orang ini, ia terlihat begitu menyesal.

"tapi aku ingin bertanya, mengapa kebanyakan orang yang memasuki pintu neraka adalah seorang perempuan?"

"karena seorang perempuan adalah godaan terbesar di dunia, kami sering lalai, sama sepertiku. Padahal sudah jelas-jelas Allah memerintahkan kepada kami untuk menutup aurat, tetapi kami tidak melaksanaknnya. Kami mengumbarnya, memperlihatkan kepada yang bukan mahram kami, kalau diingat-ingat betapa bodohnya aku tidak ingin mengenakan hijab hanya karena takut terlihat tidak cantik, sebaliknya kini aku sadar bahwa sebenarnya hijab adalah pakaian terbaik seorang perempuan, hijab bisa melindungi kami dimana pun kami berada.
Kami seorang perempuan juga terkadang lebih sibuk bersolek dan merias diri hingga lupa bahwa sebenarnya banyak hal lain yang bisa kami lakukan dalam hal beribadah dan yang paling sering terjadi adalah mulut kami ini terlalu sering membicarakan keburukan orang lain hingga kami lupa akan keburukan yang ada dalam diri kami sendiri."

Ia kemudian kembali menangis, kali ini tangisnya bertambah kencang.

"kalau tadi aku tidak bisa memasuki surga lantas mengapa kali ini aku juga tidak bisa memasuki neraka?" tanyaku.

Ia berhenti menangis, lalu berkata

"mungkin belum waktunya. Selama kau memiliki sisa waktu, perbaikilah amal shalehmu di dunia. Kau perlu tau didalam sana (neraka) ada jutaan bahkan milyaran orang yang ingin kembali kedunia untuk memperbaiki hidupnya, sama sepertiku. Namun sayang waktu kami sudah habis, seperti yang kita semua tahu bahwa akhirat adalah tempat yang paling kekal. Yang kami rasakan kini hanya penyesalan, penyesalan, dan penyesalan"

Tanpa terasa air mataku menetes.

Kemudian orang itu berjalan meninggalkanku, tanpa memberikan senyum. Sangat berbanding terbalik sekali dengan seorang yang kulihat didepan pintu surga tadi.

Hidup Kedua [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang