"Woy! Sini lo! Dasar pengecut!" teriak Vera menunjuk seorang laki-laki yang ada di depannya.
"Gue ga level tawuran sama perempuan, apalagi yang modelnya kayak lo" ucap Aldo dengan santai.
"Sombong amat, najis!" ucap Salsa dengan wajahnya yang tengil.
Aldo mendekati Vera dengan senyum miringnya, sementara Vera sudah was-was.
Ia memegang rambut Vera yang dicepol itu. Lalu ia meraih tangan Vera dan menggenggamnya. "Tangan lo ini nggak cocok buat megang senjata, Ver. Mending lo perawatan sana ke salon, trus berlindung di ketek emak lo!" Aldo dan teman-temannya tertawa terbahak-bahak.
Vera menepis kasar tangan Aldo, "bilang aja lo itu takut sama gue!"
"Gue takut sama lo? Mending gue mati."
"Najis, sok banget anjir. Lo itu tukang ngupil terus upilnya suka dibuang sembarangan, suka kentut sembarangan, mandi juga paling cuman dua hari sekali! Iwh" ucap Aqila dengan ekspresi jijiknya.
Wajah Aldo terlihat memerah menahan malu, padahal tidak semuanya yang diucapkan Aqila benar. Sementara teman-temannya sudah menjaga jarak dari Aldo.
Aldo harus membuat Vera dan teman-temannya pergi, jika ia tidak mau malu bercampur kesal lagi untuk yang kesekian kalinya. Atau membuat mereka menyesal atas perkataan mereka sendiri.
"Lo mau tawuran kan? Ayo gue jabanin!" ucap Aldo dengan senyum miringnya.
"Satu lawan satu, baru gue mau" ucap Vera, karena teman-teman Aldo lebih banyak dibanding teman-teman Vera yang hanya tiga orang.
"Oke" ucap Aldo dengan senyum miringnya yang semakin lebar.
-BGF-
"BANG VINNAAANN!!" Teriak seorang perempuan.
"Apa, Keyra?" Tanya Vinnan malas sementara Keyra menyengir.
"Beliin martabak buat Key, Bang" ucap Keyra dengan mata yang berbinar.
"Males."
"Ish abang mah gitu! Nanti Key kempesin ban motornya!" Ucap Keyra dengan wajah yang memberenggut kesal.
Vinnan paling malas kalau motor kesayangannya itu rusak walaupun hanya bannya. "Yaudah, mana duitnya?"
"Yaaa pake duit abang lahh" Keyra menyengir lebar yang dibalas dengusan oleh Vinnan.
Vinnan memakai hoodienya, lalu mengambil kunci mobilnya. Ia tidak memakai motornya, karena bensinnya bisa dikatakan hampir sekarat.
Vinnan menyalakan mobilnya, lalu ia memasangkan earphone ke telinganya dan pergi. Selama di perjalanan, ia mendengarkan lagu sambil sesekali mengikuti liriknya.
Di depan mobilnya, ia melihat ada yang sedang tawuran. Ia menjalankan mobilnya dengan hati-hati dan pelan.
Tanpa sengaja, ada empat orang perempuan yang berjalan mundur. Vinnan bimbang antara ingin membunyikan klaksonnya atau membiarkan mereka tetap berjalan mundur.
"Anjir!" Kaget perempuan yang dikuncir asal tersebut.
"Ver, ada mobil nih! Gece masuk kesini aja!" teriak perempuan yang rambutnya diombre.
"Eh om, pak, bang, mas, pokoknya lo lah! Gue sama temen-temen gue numpang dulu di mobil lo ya!" ucap perempuan yang dikuncir asal itu.
Belum sempat Vinnan memberi izin, mereka berempat langsung masuk ke dalam mobil Vinnan.
"Jalan cepet!" Ucap perempuan yang rambutnya dicepol asal, Vinnan pun mengendarai mobilnya.
"Itu si Aldo pengecut banget sih! Mainnya keroyokan anjir!" Umpat perempuan yang dicepol asal.
"Najis emang." Ucap perempuan yang memakai topi baseball dengan datar.
"Vera, mobil lo ada dimana?" Tanya perempuan yang rambutnya dikuncir asal.
"Tenang aja, ada di tempat biasa kok. Gue udah firasat kalo si Aldo bakal keroyokan kayak tadi." Ucap perempuan yang bernama Vera itu.
"Ekhem. Mau turun dimana?" Tanya Vinnan dengan datar. Masalahnya, Vinnan tidak kenal mereka itu siapa.
"Eh mas, sorry. Makasih juga udah mau ngasih tumpangan. Kenalin nama gue Salsa." Ucap perempuan yang rambutnya diombre itu yang bernama Salsa.
"Nama gue Aqila. Makasih banget berkat lo, kita nggak mati hari ini." Ucap perempuan yang dikuncir asal itu yang bernama Aqila.
"Gue Dea, thanks." Ucap perempuan yang memakai topi baseball itu yang bernama Dea.
"Nama gue---"
"Vera." Vinnan memotong perkataan Vera dan hal itu membuat Vera kesal.
"Berhenti disini aja--- lo namanya siapa?" Tanya Vera yang dijawab lirikan mata Vinnan kearah pintu mobil yang artinya mereka harus cepat keluar.
"Oke-oke, kita keluar." Vera mengambil sesuatu dari dalam tasnya, "nih, kali aja lo butuh atau mau nanya-nanya tentang gue" ucap Vera dengan pedenya sambil memberikan kartu namanya.
Mereka pun keluar dari mobil Vinnan, "Bye mas gantenggg!" Teriak Salsa dan Aqila. Vinnan pun segera menancapkan gasnya dengan kencang.
-BGF-
HAII!
Akhirnya bisa ngelanjutin cerita ini lagi... hhh
Minggu depan TO euyy... jadi harus mempersiapkan diri untuk masa depan yang baik(?) Gaje sumpah:vYaudahlah ya,, thanks for your attention(?)
Happy reading all!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl Feeling
Teen FictionVinnan Anindito. Murid baru, pria, tampan, dingin, dan juga cerdas. Siapa yang tidak terpesona dengannya? Tentunya para siswi mudah jatuh ke dalam pesona Vinnan. Termasuk Vera Angelica, bad girl di sekolah ini. Secara mendadak, Vera mengumumkan kepa...