Pengorbanan Dan Harapan

20 1 1
                                    

Setelah lelah bermain seharian aku dan Aishi pun tertidur pulas, sampai sampai kami pun tidak sadar kalau kami di pindahkan ibu dari ruang tamu ke dalam kamar.
Tampak sinar matahari menghangatkan tubuhku,tampak jendela kamarpun sudah terbuka dan menyilaukan mataku,sejenak aku lihat aishi masih tertidur pulas.
Lalu aku berjalan ke dapur menemui ibu Aine yang sedang tengah sibuk memasakan sarapan pagi untuk kami.
"Ibu apakah aku boleh membantu"tanya ku
Ibu Aine pun sedikit kaget karena mendengar suara ku.
"Ibu rasa ibu sudah selesai memasak,lebih baik kamu mandi agar kamu lebih segar lalu kita sarapan pagi bersama" jawab ibu
Lalu timbul pertanyaan yang tanpa aku sadari,tiba-tiba aku menanyakan
"Bagaimana caranya agar aku bisa mendapatkan kekuatan cinta bu? Agar aku bisa mengalahkan monster itu!
Ibu pun tersenyum lalu menjawab
"Kamu seharusnya tidak perlu menanyakan itu , yang pasti kamu harus tetap sembunyi bersama Aishi agar kalian berdua selamat dari monster itu!"
"Yang jelas jawaban itu sebemarnya ada di dalam hati mu" sambumgnya
Lulu aku berjalan menju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Saat aku mandi ibu Aine membangunkan Aishi untuk segera bangun dan menyuruhnya mandi.
Setelah kami berdua selesai mandi, kamipun sarapan bersama.
Tiba-tiba terdengar suara gaduh orang orang minta tolong.
Dan terdengar suara pintu di dobrak
"Dor dor dor krieekk"suara pintu yang telah terbuka
Ibu Aine pun langsung menyembunyikan kami ke dalam lemari kayu penyimpanan peralatan dapur yang ukuramya sangat kecil.
Lalu para anak buah yang dikumpulkan monster yamino pun datang menghampiri ibu aine.
"Ini perintah tuan yamino semua orang yang berada di desa ini harus ikut kami ke kastil untuk di jadikan budak"
"Jika tidak mau kami akan membawa mu secara paksa agar kamu di habisi tuan yamino dengan kekuatanya yang akan menghancurkan mu bahkan tak akan tersisa sedikitpum" kata salah satu anak buah anak yamino dengan garang dan tegas
"Wekeakekakekakekake" semua anak buah yamino tertawa
Ibu Aine pun berkata pada kami sebelum anak buah yamino datang menghampirinya
"Apapun yang akan terjadi kalian berdua harus tetap hidup"
Demi keselamatan kami ibu aine pun rela ikut bersama mereka untuk di jadikan budak, tanpa ragu ibu aine pun meninggalkan kami berdua
Tangan langsung menutup mulut Aishi dan memeluknya agar dia tidak teriak.
Setelah semua kembali senyap akupun melepaskan Aishi.
Dengan marahnya dia langsung memukul ku dan melemparkan semua benda yang ada di dekatnya kepadaku.
"Kage bodoh kenapa kau hanya bisa diam saja ,sedangkan ibu telah dibawa oleh mereka"sambil menangis ia berkata seperti itu
Sambil menghapus air mata aishi aku berkata
"Aishi Ibu rela menjadi budak agar kita berdua tetap selamat,saat ini kita tidak bisa melakukan apa-apa, tapi maukah kamu bersama ku mencari kekuatan cinta agar kita bisa menyelamatkan ibu?"
"Bahkan kalau kita bisa mendapatkan kekuataan itu kita bisa mengembalikan desa KATE dan semua kembali seperti sedia kala"
"Tapi bagai mana caranya?"tanya Aishi yg sudah mulai agak tenang
"Kita harus pergi dari sini untuk mencari jawabanya,tapi kata ibu jawabanya sebenarnya ada dihati kita." jawabku.
Ya jawabanya ada di dalam hati itu yg harus aku cari, apakah yang diksud ibu dengan itu? aku harus pergi dari sini agar aku tau apa yang di maksud oleh ibu Anie
Saat gelap malam mulai tiba aku pun mengajak aishi untuk pergi dari desa itu untuk menemukan jawaban, agar aku mendapatkan kekuatan cinta.
Dengan membawa bekal seadanya kami pun pergi ke hutan,dan aku rasa itu memang hal yang tepat yang bisa aku lakukan saat itu karna anak buah yamino pasti akan kembali lagi kedesa.
Sepertinya Aishi sedikit ketakutan kerena harus lari ke hutan pada malam hari
"jika kita pergi kehutan maka banyak tempat bersembunyi bagi kita,jika kita masih bersembunyi di dalam rumah munagkin kita akan tertangkap,dan kita mungkin tidak bisa menyelamatkan ibu aine dan desa kage"kataku sambil berlari
"Heieem"kata aishi sambil menunduk dan tetap terus berlari.
Kami pun kelelahan dan kami mulai beristirahan dibawah pohon yang cukup besar,
Lalu aku pun mengumpulkan dan mematahkan ranting ranting pohon kering yang berserakan.
"Kretak kretak"suara rating yang aku patahkan.
Lalu aku pun menyalakan api untuk menghangatkan tubuh kami.
Tanpa kami sadari kobaran api itu ternyata memancing pergerakan yang tidak pernah kami bayangkan.






Bersambung............

KageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang