06

4.1K 529 32
                                    

I dont want you to go even if you're tellin' me

You've gotten over me boy

Cause lately I realized without you

I can't live another day

  "Karena orang yang paling banyak tersenyum adalah orang yang paling banyak terluka"

PART 6.

  "Sudah kau temukan?"

Namja berlesung pipi itu membungkuk sopan, kemudian ia menggeleng dan meminta maaf. Membuat Yunho menggeram kesal dan mendengus keras. Sudah hampir satu minggu ia berada di Seoul—tapi tidak sekalipun berita tentang Kim Jaejoong menyapa telinganya. Ia sudah mencari namja cantik itu ke sekolah, tapi pihak akademik menyatakan bahwa kekasih cantiknya itu sudah keluar dari sana. Bahkan sampai ke rumahnya pun sudah Yunho datangi.

Tapi rumah besar itu berdiri tegak tanpa penghuni di dalamnya. Penjaga rumah itu mengatakan bahwa tidak sekalipun tuan mudanya kembali setelah terakhir kali namja cantik itu meninggalkan kediaman tersebut. Namja tampan itu terlalu kalut—hingga ia melupakan satu tempat penting yang seharusnya ia datangi sejak awal.

Oh—belum waktunya, tentu saja.

  "Pakai usaha yang lebih keras lagi! Jangan membuat kepulanganku ke sini menjadi sia-sia!" Marah Yunho menghentakkan kepalan tangannya di atas meja.

Sial!

Sihir apa yang telah digunakan pria tua yang licik itu eoh?! Kenapa begitu sulit menemukan namja yang telah menjerat cintanya?

  "Cari semua orang yang pernah bekerja dengan Jung Jinki dan bawa mereka kepadaku!" Ujar Yunho dengan rahangnya yang mengeras.

Choi Siwon mengangguk patuh. Ia segera membungkuk dan beranjak keluar dari ruangan namja tampan itu. Meninggalkan majikannya yang kini bersandar pada sandaran kursi besarnya dan memijat pelipisnya.

Di mana kau berada, Kim Jaejoong? Kenapa sulit sekali menemukanmu?

.

.

.

  "Dingin..."

Namja cantik itu menggosokkan telapak tangannya yang terasa membeku. Mata bulatnya mengerjap pelan memperhatikan ujung koridor yang sepi itu—kemudian atensinya kembali beralih pada pintu platinum yang tertutup rapat di hadapannya.

Dua hari..

Tiga hari..

Lima hari..

Jaejoong mendesah. Sudah genap dua minggu ia menunggu di tempat ini setiap malam. Tapi apa yang ditunggunya tidak pernah muncul di depan matanya. Air mata Jaejoong menggenang.

Apakah Yunho sudah melupakannya? Apakah pria tampan itu sudah memiliki pengganti dirinya?

Jaejoong menggigit bibir bawahnya erat—berusaha menahan diri agar ia tidak menangis tersedu-sedu seperti awal-awal masa sulitnya. Ia bisa merasakan rongga dadanya yang terasa kosong—kepingan hatinya telah menghilang seiring dengan berjalannya waktu. Hanya tersisa sedikit lagi harapannya untuk Yunho. Jaejoong sadar ia tidak bisa terus seperti ini ke depannya. Suatu saat ia harus berjalan dan tidak pernah menoleh ke belakang lagi.

Tapi apakah ia sanggup? Sementara seluruh hatinya telah ia jaga hanya untuk Jung Yunho seorang.

  "Tuan? Kau masih di sini?"

DEG.

Jaejoong terkejut. Ia refleks menghapus jejak air matanya dan tersenyum kepada manajer apertemen mewah ini.

SLIPPIN AWAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang