[14] : Gomen ne, SUMMER

4.1K 289 6
                                    


Happy Reading guys...

***

Sehun kembali bersekolah seperti biasa tetapi.. ada sedikit perubahan dari seorang ice Sehun.

Ia berjalan menyusuri koridor dengan senyum dan begitu manis. Senyum yang tak pernah ia perlihatkan untuk siapapun selain gadis nya.

Semua orang menatap bingung kearahnya, biasanya ia akan memperlihatkan wajah datarnya jika sedang melakukan sesuatu yang menurutnya membosankan.

Ia harus cepat-cepat pulang dan menemui gadisnya melepas rindu, meskipun mereka bertemu hampir setiap saat tetapi ia merasa rindu yang begitu dalam jika sekali saja tidak melihat wajah gadisnya.

Dan mereka akan melakukan kencan pertama malam ini. Kalau Sehun tidak lagi membolos dan terus hadir dalam setiap mata pelajaran.

***

Luhan begitu serius sekarang, jari-jari mungilnya tak henti-hentinya menekan-nekan tombol keyboard yang sekarang ada dihadapan nya dan ia tak ingin seorang pun mengganggunya-

Drrtt... Drrrttt...

Ponsel miliknya bergetar tanda ada sebuah panggilan masuk dan itu dari- My Prince huh? Siapa lagi ini? Perasaan di dalam ponselnya tidak ada nama My Prince.

"Yeoboseo?"

"Hei Babe "

Blush

Dua kata tersebut berhasil pipi Luhan bersemu merah. Dan suara tadi adalah suara seseorang yang semalam menembak nya dengan cara romantis.

"Hei juga"

"Kapan pekerjaan mu selesai? "

"Sepertinya sebentar lagi" jawab Luhan sambil melirik arloji ditangan kirinya menunjukan sudah jam 11:45 . Pekerjaan nya akan selesai tepat jam duabelas nanti.

"Oh.. baiklah aku akan menjemputmu jam setengah satu dan kau tetap stay ditempatmu jangan beranjak sedikitpun hingga aku sampai disana, mengerti? "

"Hmm" Luhan hanya bergumam tak jelas mengiyakan ucapan Sehun.

"See you Babe.. ! "

Tut-

Panggilan terputus.

***

Pekerjaan Luhan baru selesai beberapa menit yang lalu ia sedang menunggu seseorang dihalte dekat tempat kerjanya.

Duduk manis sambil mengayun-ayun kakinya dan kepalanya tertunduk.

Tiba-tiba saja Luhan melihat sepasang kaki seseorang saat ia mendongkak yang ia lihat hanyalah sebuah boneka rusa berwarna coklat terang yang menutupi wajah orang itu.

Luhan tersenyum kemudian terkekeh pelan. Luhan berdiri dan mengambil boneka tersebut yang menutupi wajah Sehun.

"Surprise....! " ucap Sehun pelan lalu mengecup sekilas kening Luhan yang memeluk boneka pemberian nya, sontak Luhan tersentak tetapi ia kembali bersikap biasa.

"Ini akan menjadi hobi terbaruku setiap saat kita bertemu" Sehun berucap.

"Apa?" Luhan bingung

Sehun mengelus pelan rambut panjang Luhan yang terurai indah.

"Mencium mu"

Luhan tersenyum dan mengangguk pelan.

"Sehun..."

"Hmmm?"

"Aku lapar..."

Sehun terkekeh pelan "Arreseo.. ayo kita pergi makan"

"Makan diluar?" Sehun mengangguk.

"Tapi.. aku ingin makan diapartement saja" jelas Luhan lagi

"Geurae... ayo"

Sehun membukakan pintu mobil untuk Luhan lalu meninggalkan halte tersebut.

***

Luhan sudah menyiapkan bahan-bahan untuk dimasak nanti diatas meja dan Sehun yang akan menyiapkan alat-alat untuk dipakai masak nanti.

"Babe.... kau yang masak bukan?" Tanya Sehun memastikan.

"Tentu saja... kalau kau yang masak, bisa-bisa dapurku akan hancur"

"Baiklah.. aku akan bersantai saja"

"Ck, menyebalkan"

"Masak yang enak...Babe " Sehun mengecup pelan kening Luhan lalu dengan cepat berlalu dari hadapan Luhan.

"Ya! Sana pergi" Luhan sudah siap memegang pisau tetapi Sehun dengan skali saja menghilang.

***

Luhan melihat takjub karya masakan nya diatas meja ia lalu tersenyum senang dengan mata berbinar.

Ia lalu teringat dengan Sehun.
Kira-kira sedang apa anak itu?

Luhan melepaskan tali apron yang melingkar dipinggangnya lalu menaruh kembali di tempatnya dan beranjak memanggil pria es tersebut.

Ia melihat kearah ruang televisi. Disana ia melihat Sehun yang tidur dengan pulasnya disofa begitu juga dengan televisi yang tidak ia matikan lalu terlihat menyala begitu saja.

Luhan menggeleng lalu menghela nafas pelan ia meraih remote dan menekan tombol merah di remote tersebut.

Beralih kearah Sehun yang tertidur seperti bocah berumur 5 tahun dengan wajah polosnya. Astagah!

"Irreona! ... Sehun! Ayo bangun! Makanan nya sudah siap!" Luhan mengguncang pelan tubuh Sehun.

Namun Sehun tak kelihatan bergerak sedikitpun. Luhan mulai jengah. Hah!

"Oh Sehun!! Bangun!!" Teriak Luhan

"Bangun!!"

"Yaakk!!! Irreonaa!!! "

"Ck! Dasar pemalas!!"

Luhan mulai geram dengan tingkah Sehun.

Tapi tak ada cara lain..

Baiklah..

Dan..

Cup!

Luhan mengecup sekilas pipi Sehun dan..

"Eunghh..." Sehun mengerang pelan dan menatap kemudian mengerjap lalu menatap Luhan memperlihatkan senyuman mautnya.

Tapi menurut Luhan itu adalah sebuah senyuman mesum!

"Kau!! Dasar modus!!" Teriak Luhan kesal.


***

Luhan dan Sehun menikmati angin sore yang begitu sejuk dari balkon apartement milik Luhan

Luhan memejamkan matanya ia kelihatan begitu menikmati angin yang menerpa rambut panjang nya dan beberapa helai yang berterbangan.

Sehun dibelakangnya semakin mempererat pelukan nya dari belakang dengan dagunya yang ia tumpukan dibahu milik gadisnya menunggu sunset sore yang indah.

Ia menoleh kesamping dan menatap wajah damai gadisnya lalu mengecup pipi gadisnya sekilas. Sang gadis membuka perlahan membuka matanya dan menoleh tepat kearah Sehun yang tersenyum manis. Luhan membalas senyuman Sehun. Ia mengelus lembut tangan Sehun yang melingkar manis diperutnya.

"Love you babe..."-Sehun

"Love you more..."

Setelah itu mereka melihat detik-detik terbenam nya matahari.



TBC

KikuChan
[AuliaKim]

Gomen ne, SUMMER - SKE48.

My LADY [HUNHAN GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang