[26] : Koko ni Ita Koto

3.1K 225 7
                                    

Happy reading guys...

***

Sehun menatap dirinya dicermin yang ada dihadapan nya saat ini.

Bajunya kusut, rambutnya berantakan, kantung matanya yang menghitam, wajahnya yang tak dapat diurus.

Sudah sebulan berlalu ia tak mendengar kabar apapun dari gadisnya.

Kedua tangan nya terkepal kuat. Sebulan berlalu dan Ayahnya yang tak menampakan diri dihadapan nya.

Kali ini ia benar-benar membenci Ayahnya. Sangat benci. Ayahnya memang berniat melihatnya mati sekarang dan suka sekali melihat dirinya hancur,mungkin saja.

"Pria sialan...." Sehun berucap tajam ia terlihat marah sekarang. Emosinya yang tak dapat terkendalikan.

BUGH

Sekali pukulan, cermin yang ada dihadapan nya ini hancur berkeping-keping dengan tangannya yang terkepal kuat dan darah terlihat keluar dari sela-sela jarinya.

Ceklek-

"Omo ! Tn.Muda Sehun!"

***

Sehun terdiam dan membiarkan seorang pelayan mengobati tangan nya yang terluka akibat pukulan nya yang ia layangkan untuk cermin.

Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka.

Tn.Oh

Sehun tak mengalihkan pandangan nya sedikitpun dari lantai. Menurutnya melihat lantai lebih baik daripada wajah sialan Ayahnya.

"Apa yang terjadi?" Tanya Tn.Oh pada pelayan yang mengobati tangan Anaknya.

"Ta-tangan nya terluka Tuan karn-

"Mau apa kau kesini?" Sehun berucap dengan pandangan masih dilantai

"Pelayan Lee, tinggalkan kami" ucap Tn.Oh datar

Pelayan tersebut bergegas meninggalkan Ayah dan Anak yang kelihatan nya akan terjadi sebuah peperangan disini.

"Apa yang kau lakukan sebenarnya?" Tn.Oh menatap dingin Anaknya.

"Ingin mati,"

"Apa maksudmu?!"

"Mati!!"

"Keras kepala!"

"....."

Tn.Oh menghela nafas nya berat. Ternyata usahanya selama ini tak membuahkan hasil.

Ia sangat berharap dengan cara ini anaknya akan menurut padanya, tetapi mungkin dalam mimpi saja. Sebulan yang lalu anaknya masih tetap dengan pendirian nya. Pembangkang.

Tn.Oh menatap Sehun sebentar lalu menelan ludah dengan berat. Lalu mulai berbicara

"Apa...maumu?"

Sehun tersentak lalu mengalihkan pandangannya dari lantai menuju wajah Ayahnya yang terlihat kusut.

"Katakan," Tn.Oh kembali berbicara

"Lepaskan aku," itu jawaban Sehun.

"Baiklah....tapi ada satu syarat"

Sehun menatap Ayahnya tajam setajam tatapan burung Elang.

***

Sehun turun dari mobilnya lalu berjalan cepat menuju sebuah tempat tinggal seseorang yang sangat dirindukannya.

Ia menekan-nekan bell disebuah apartement yang sudah sebulan ini tak pernah dikunjunginya

"Babe....." Sehun memanggil dengan lembut seseorang yang ia harapkan keluar, Luhan.

My LADY [HUNHAN GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang