Chapter 9 : A Broken Family

6.7K 449 49
                                    

Maafkan typo yang demo dimana mana, EYD yang cacat dan tidak sempurna, atau segala apa pun kesalahan mohon dimaklumi....

.
.
.
Lets Read Out
.
.
.
.
.
.
.
.
Malam itu, di acara festival sinar kembang api dan lampion yang dilepas menjadi moment yang tak akan bisa dilupakan oleh Hinata maupun Sasuke.

Bagaimana tidak, Sasuke mengikrarkan untuk awal yang baru dengan Hinata.
Sepertinya Sasuke benar benar jatuh cinta dengan Hinata.

Malam itu Hinata melewati malam dengan jantung berdebar debar.

Mentari muncul dengan begitu semangat membawa hari yang cerah bagi semuanya, Hinata mengernyit dikala sinar sang mentari menyapa wajah ayu Hinata.

"Sudah Pagi...." Gumam Hinata, kemudian dia segera bangun dan beranjak dari tempat tidur. Merapikan tempat tidurnya dan segera bergegas ke kamar mandi. Saat Hinata menuju kamar mandi, dia melewati cermin yang tergantung di dindingnya. Kemudian dia berbalik menuju cermin, dia mematut wajahnya di depan cermin itu. Nampak kilasan kejadian kemarin malam, yang semakin lama membuat wajah hinata merona hebat. Lalu dia mengeleng gelengkan kepala, dan menepuk nepuk pipinya yang chubby.

"Hinata.. kau harus tenang... mungkin saja..duda tampan itu tidak serius denganmu...." gumam Hinata pada dirinya sendiri. Dan segera saja Hinata bergegas membersihkan diri.

Setelah selesai membersihkan diri Hinata segera membangunkan Hanabi adik untuk membersihkan diri dan segera membantu Hinata membuat sarapan.

"Hana chan...." Panggil Hinata dengan menepuk pelan pipi sang adik yang merah gembil seperti pipinya.

"Ngghh...hari ini libur nee chan..." Gumam Hanabi yang masih saja memejamkan matanya.

"Biarkan aku tidur lagi neechan...." Ucap Hanabi. Hinat menghela nafas.

"Baiklah....neechan akan membuat sarapan untuk kita...." Ucap Hinata dan beranjak dari kamar Hanabi, menuju Dapur.

Hinata sudah terbiasa dengan masak memasak, kegiatan itu memaksanya harus bisa menjadi ahli, demi sang adik. Hinata harus bisa apa saja, sekalipin membenahi atap rumah yang bocor.

Setelah berkutat dengan dengan bumbu bumbu dapur, Hinata siap bertempur mengolah semua bahan dan bumbu menjadi masakan yang bisa dihidangkan pagi itu.

"Nahh.. selesai..."gumam Hinata, dan segera saja di tata di atas meja makan yang di ruang makan dekat dengan dapur. Terdengar suara ketukan pintu.

"Sepertinya ada tamu...siapa ya...ini masih sangat pgi sekali.." gumam kecil Hinata, dan segera menuju pintu untuk melihat siapa yang bertamu.

"Ya...tunggu sebentar..." Hinata menyahut.

Saat Hinata membuka pintu, nampaknya dia sangat terkejut, mata nya membola melihat seseorang yang tengah berdiri di depan pintu rumah nya adalah sesosok pria yang nyaris serupa dengan dirinya, yang membedakan hanya gender nya saja. Bagaimana tidak serupa, rambutnya berwarna coklat gelap sama seperti milik Hanabi dan Ayah Hinata, sedang bola mata yang dimilikinya sama dengan anggota keluarga Hinata.

Pria yang serupa dengan Hinata pun juga memandang intens ke arah Hinata, meneliti setiap item yang ada pada diri Hinata.

"Ohayoouu...." sapa pria tersebut, Hinata nampak kikuk dan gugup karena dia tidak mengenal siapa laki laki yang ada di depannya ini.

"O..O..Ohayou...." balas sapaan Hinata dengan gugup.

"Boleh aku dipersilahkan masuk ke dalam rumahmu??" Tanya Pria itu.

Hinata mengangguk kikuk, lalu mempersilahkan pria tersebut masuk terlebih dahulu, yang kemudian diikuti Hinata mengekor dubelakang pria tersebut. Saat Hinata menunjukkan ruang tamu, Pria itu menginterupsi,

THE HAPPINESS IS YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang