Chapter 3 : Life

7.8K 520 40
                                    

.
Hinata menjalani rutinitas seperti biasa, seusai pulang kerja akan membeli takoyaki untuk hanabi.

"Konnichiwa.." sapa hinata kepada penjual takoyaki

"Konichiwa..nona..bagaimana hari ini?" Tanya penjual itu

"Menyenangkan dan melelahkan.." hinata tersenyum cantik

"Dan seperti biasa..nona hari ini sangat cantikk..mau brapa bungkus?" Puji penjual takoyaki.

"Dua saja paman.." jawab hinata dengan senyum tersipu malu. Dan hinata melenggang pergi menuju rumahnya.

"Tadaima..."

"Okaeri..nee chan..."

"Bagaimana pekerjaan nee chan hari ini?" Tanya hanabi dengan menggelayut lengan kakak tercinta.

"Sangat menyenangkan.." jawab hinata berjalan menuju dapur.

"Sekolah mu bagaimana hanabi? Apa ada PR??" Tanya hinata dengan membuka kulkas untuk menyiapkan makan malam.

"Mm..sudah aku kerjakan nee chan.."

"Apa hinata nee chan tidak capek?" Tanya hanabi lagi. Hinata hanya tersenyum.

"Nee chan..tadi..sayur yang didiskon tomat dan lobak..." cerita hanabi pada sang kakak.

"Jadi makan malam kita hari ini ekstrak tomat dan lobak..bagaimana hanabi?" Tanya hinata.

"Tentu saja tidak apa apa kak..." ucap hanabi riang.

Walaupun hanya makan ala kadarnya, mereka tetap bahagia karena saling menyayangi. Hanabi selalu berpikir bagaimana cara nya agar dapat membantu kakaknya, tapi tentu saja hinata tidak akan mengijinkan, karena selain hanabi masi kecil, dia juga harus tetap fokus sekolah. Mereka melewati makan malam dengan bahagia,bercanda tawa saling menggoda dan bercerita tentang aktifitas apa saja hari itu dan ada kejadian apa saja hari itu. Waktu menunjukkan pukul 21.00

"Hanabi...sudah waktunya tidur..besok kau sekolah" ujar hinata dengan mengelus surai coklat hanabi, turunan dari sang ayah. Hanabi mengangguk, karena sebenarnya dia juga sudah mengantuk, langkah gontai menuju kamarnya. Dan segera saja menaiki tempat tidur, berselimut dan tidur. Hinata pun begitu, sebelum itu dia membereskan dapur meja makan, membuang sampah dan menyimpan sisa makan malam untuk dijadikan sarapan besok hari. Setiap malam hari hinata selalu memandangi pigura photo keluarganya disana ada sang ayah yang tersenyum hangat, serta ibu yang berwajah lembut dengan menggendong hanabi yang saat itu berumur 6 bulan dan dirinya. Setitik air lolos dari matanya, dia berusaha untuk tidak mengeluh dan berkesah tentang garis hidupnya. Tapi tetap saja rindu akan kedua orang tua selalu datang setiap malam, usia yang masih terlalu kecil dan sang adik yang masih sangat kecil saat itu, membuat hinata harus menjadi dewasa belum saatnya, bekerja demi masa depan sang adik yang jauh lebih baik dibanding dirinya.

"Apa aku tidak lolos kualifikasi yaa..kenapa keluarga bangsawan belum memberi kabar?" Cicit hinata. 'Mungkin saja ada servant yang memenuhi standard mereka' pikir hinata lagi, mencoba positive thinking.

"Yosh..harus semangat..sebaiknya besok aku mencari pekerjaan lainnya.." ujar hinata menyemangati dirinya sendiri.

~ S K I P T I M E ~

Hanabi duduk di meja makan menikmati sarapan pagi, dengan sang kakak.

"Kak..kakak tidak ada libur kerja?" Tanya hanabi. Hinata menghentikan mengunyah makanan nya.

"Ini kan hari minggu..dan aku merindukan kakak..." Ucap hanabi dengan sangat sendu, dia menundukkan kepala nya.

"Hari ini kakak mendapat libur sayang...memang kenapa?" Jawab hinata. Hanabi berbinar binar.

THE HAPPINESS IS YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang