^^ i'm back ..
iLona pov.
" ... "
"okay , dan saya harap kamu tidak lupa setelah jam makan siang kita ada meeting dengan bpk.Abass..!" suara pak johan dari seberang telephone , yang tak lain atasannya yang menjabat sebagai Manager Area.
" baik pak selesai urusan saya , saya akan langsung kembali ke kantor.." jawabku.
Dengan menendarai mobil kesayangannya iLona berniat untuk menemui lelaki yang telah menabrak mobilnya sekaligus orang yang telah membuat baju kerjanya kotor kemarin.
"perasaan cuma bamper depannya yang rusak kenapa tagihannya semahal ini.? aeiiis.. ternyata lampu depannya juga rusak..." Gunam iLona sambil membaca berkali-kali kwitansi pembayarannya.
segera iLona mencari kartu nama dan mengambil handphonenya sambil mencocokan nomor yang ada di kartu nama tersebut.
"Halo.?" terdengar suara barito di sebrang sana.
"Halo, dengan bapak Dustin eklam abass.?" berhubung iLona tidak mengetahui usia sang pemilik kartu nama tersebut, sapaan bapak sepertinya lebih sopan kepadanya.
"iyaa, saya berbicara dengan siapa.? sorry saya sedang sibuk.? jawabnya sedikit jutek.
"ehm..saya iLona pemilik mobil yang ANDA tabrak beberapa hari yang lalu di parkiran hotel.?" sedikit penakanan pada kata anda , karena jawabannya yang jutek.
"oouw.. saya sedang sibuk hari ini, bagaimana jika besok siang anda bisa datang menemui saya.?" jawabannya membuat ia mengerutkan dahinya,
"tidak tidak, pasti dia hanya beralasan saja dengan mengulur-ulur waktu untuk pembayarannya.. lagian kan gue kan sudah dekat dengan kantornya.. tidak tidak.." guman iLona dalam hati.
"Halo.. halo..?" suara di sebrang sana, dengan cepat ILona menjawabnya.
" mohon maaf pak sepertinya saya besok sibuk, jadi kalau bisa sekarang kita bertemu, karena posisi saya sudah ada di depan kantor bapak ." jawabnya dengan mantap dan percaya diri.
dengan agak sedikit lama seorang di sebrang sanapun menjawab dengan satu kata "okey" dan mematikan sambungan telephonenya.
" okey..? maksudnya okey..? gue nunggu dia dimana ..? sialan.?" gunam iLona yang kini sudah berada di Lobby kantornya.
selain gedunganya yang menjulang tinggi namun designnya sangat modern dan mewah, ia membaca sekali lagi kartu nama yang ia pegang di tangannya "Golden Equity Group .. waouw ternyata dia..?" gunam iLona.
entah kenapa setelah iLona membaca kartu nama tersebut membuat nyalinya sedikit menciut ,
"aduuh iLona kenapa loh bego banget sih, kenapa gak dari kamarin kemarin loh membaca betul-betul dua kartu nama yang ada di eloh .." gunamnya. merasa seperti anak ayam yang tak tau arahnya, iLona berjalan menuju meja resepsionis.
" selamat pagi bu ada yang bisa kami bantu..?" sapa wanita dengan ramah dan senyum cantiknya kepadaku.
" saya iLona , saya mencari bapak dustin Eklam abass , apa beliau ada di tempat.?"
" mohon maaf bu, apakah sebelumnya sudah buat janji terlebih dahulu ..?" tanyanya kepada ku.
" ehmmm.. saya sudah membuat janji sebelumnya dengan pak dustin eklam abass by phone .?" jawab iLona , namun ku lihat wanita cantik yang bernama octa itu yang tak lain adalah resepsionis menelphone sesorang.
"permisi bu, silakan ruang pak dustin ada di lantai tujuh belas.?"
"kalau boleh tau posisinya bapak Dustin disini sebagai apa yaa..?" bukan menjawab aku malah balik tanya.
"beliau sebagai CEO di perusahaan bu.."
"haa..??" jawabku dengan bengong
"ruang pak dustin ada di lantai dua puluh tiga , mohon maaf apa perlu saya antar ?" tanpa berfikir lagi iLona langsung menganggukan dan mengiyakan tawaran tersebut.
TING ..!!! liftpun terbuka, kini merekan berdua sudah berada di lantai dua puluh tiga , tepat bersebrangan dengan pintu lift terdapat sebuah pintu yang tertempel tulisan C.E.O .
"silakan bu, pak dustin sudah menunggu anda.." sapa seorang wanita ku yakinin tak lain adalah sekretarisnya melihat posisi tempat kerja dekat dengan ruang bapak C.E.O tersebut.
segera aku memasuki ke dalam ruangan yang begitu besar dan mewah dengan design interior modern simple dengan aksen kaca yang lebih donmina berwarna white greey dengan harum ruangan yang sangat maskulin membuatku sedikit nyaman berada diruangan ini , namun tulisan CEO tertempel didalam kaca yang berada di atas mejahnya membuat nyaliku sedikit menciut.
sesosok laki-laki berbadan tegak dan tinggi , tangan kiri sedang sibuk dengan handphone yang ada ditelinganya , sedang tangan kanannya dimasukan kedalam kantong celana. dengan gagahnya berdiri tepat di samping kaca besar memandang kota Jakarta , sehingga membuat iLona tidak bisa melihat wajah laki-laki tersebut.
"permisi.." ucap iLona dengan lembut namun sepertinya tidak ada tanggapan, untuk kedua sampai ketiga kalinya iLona mengucapkan kata yang sama, akhirnya lelaki tersebut membalikan badannya dan manatap iLona.
iLona hampir tidak bisa berkedip ketika melihat sesosok laki-laki tinggi, putih, gagah dengan wajah begitu tampan , alis dan mata yang tajam. ditambah dengan senyumnya samar milik laki-laki itu membuatnya hampir sepenunya matanya lupah caranya berkedip.
"ooh god.. it's perfect.!"
^.^ : tempoh kecepatan. ^^